in

5 Aksi Terorisme yang Pernah Membuat Prancis Jadi Lautan Darah

Pray for Paris! Publik dunia gempar setelah Kota Paris, Prancis diguncang serangan teroris hingga banyak orang meninggal dunia. Aksi kejam ini mendapatkan kutukan keras dari berbagai pihak. Tak hanya orang-orang yang berada di Prancis saja, di Indonesia pun banyak orang menyayangkan aksi mengerikan yang melanggar batas-batas kemanusiaan.

Prancis lebih dikenal sebagai negara mode dunia. Negeri yang romantis hingga apa-apa berkaitan dengan cinta selalu merujuk pada Eiffel dan sekitarnya. Namun Prancis ternyata punya sejarah panjang tentang aksi terorisme di negaranya. Membuat negeri yang penuh keromantisan ini jadi lautan darah manusia. Berikut 5 aksi terorisme paling besar yang pernah dialami oleh Prancis.

1. Serangan Paris, 13- 14 November 2015

Serangan beberapa hari lalu di Paris, Prancis adalah serangan paling besar setelah perang dunia ke-II berakhir. Setidaknya ada 139 orang dinyatakan meninggal dunia akibat peristiwa mengerikan ini. Penyebabnya adalah aksi 3 bom bunuh diri di Stadion Nasional Prancis yang saat itu sedang ada pertandingan antara Prancis dan Jerman. Presiden Prancis ada di lokasi stadion hingga harus dievakuasi dengan cepat.

Serangan Paris, 13- 14 November 2015 [image source]
Serangan Paris, 13- 14 November 2015 [image source]
Serangan selanjutnya berupa penembakan beruntun di beberapa tempat yang berbeda. Paling parah terjadi di teater  Le Bataclan. Sebanyak 89 orang ditemukan meninggal akibat aksi pembantaian. Orang bersenjata menembaki penonton menggunakan AK-47 hingga timbul kegaduhan dan kekacauan. Penembakan lainnya dilakukan pada sebuah cafe di rue Bichat dan rue Alibert.

Serangan Paris, Prancis 13- 14 November 2015 [image source]
Serangan Paris, Prancis 13- 14 November 2015 [image source]
Polisi Prancis berhasil menembak mati orang yang merupakan pelaku penembakan. Beberapa di antara mereka bahkan memilih untuk bunuh diri ketimbang ditangkap dan diadili. Saat ini Prancis sedang ada dalam situasi terburuknya. Bahkan presiden Francois Hollande yang selamat dari penyerangan, memberlakukan 3 hari berkabung nasional dan menyatakan krisis pada negara yang dipimpinnya.

ISIS telah melakukan klaim atas aksi terorisme yang membuat Paris jadi mencekam.

2. Serangan Ile-de-France (Charlie Hebdo), Januari 2015

Masih ingatkah anda dengan penyerangan sebuah kantor majalah di Prancis awal tahun ini? Ya, benar sekali! Kasus ini sering dikenal dengan kasus penyerangan Charlie Hebdo. Seorang jurnalis yang dengan berani membuat karikatur Nabi Muhammad. Ia pun juga kerap melakukan kritik pedas kepada Islam dan hal-hal yang mengikutinya.

Protes kematian Charlie Hebdo [image source]
Protes kematian Charlie Hebdo [image source]
Akibatnya, teroris yang mengaku Al-Qaeda ini menyerang dan membunuh Charlie di dalam kantornya. Selain di kantor majalah, ada juga serangkaian penembakan hingga total ada sekitar 19 orang meninggal dunia ditambah 3 orang pelaku penembakan. Kasus ini membuat kerukunan beragama di Prancis jadi bergejolak dan timbul banyak sinisme terutama terhadap Islam.

3. Penembakan di Toulouse dan Montauban, Maret 2012

Tiga tahun yang lalu, tepatnya bulan Maret 2012, serang berupa tembakan terjadi di daerah Toulouse dan Montauban, Prancis. Serangan ini membunuh Polisi Prancis, warga sipil, hingga beberapa warga Yahudi yang tinggal di Prancis. Total ada tujuh orang yang meninggal dunia dan beberapa lagi mengalami luka yang cukup parah.

Keluarga korban penembakan Toulouse Maret 2012 [image source]
Keluarga korban penembakan Toulouse Maret 2012 [image source]
Dalang dari aksi ini bernama Mohammed Merah. Ia adalah ekstremis yang sangat membenci orang-orang Prancis dan Yahudi. Polisi Prancis akhirnya berhasil membunuh Merah setelah melakukan kejar-kejaran selama 30 jam. Aksi ini membuat Prancis semakin meningkatkan kewaspadaannya pada aksi terorisme.

4. Pengeboman Paris Metro dan RER, Juli-Oktober 1995

Sekitar bulan Juli 1995 sebuah bom meledak di stasiun Siant-Michel. Akibat kejadian ini setidaknya 8 orang meninggal dunia dan 80 orang mengalami luka-luka. Kejadian selanjutnya terjadi pada 17 Agustus 1995, sebuah bom besar  meledak di Arc de Triomphe dan menyebabkan 17 orang luka-luka.

Pengeboman Paris Metro dan RER, Juli-Oktober 1995 [image source]
Pengeboman Paris Metro dan RER, Juli-Oktober 1995 [image source]
Sebulan berselang sebuah bom mobil meledak di depan sekolah Yahudi di Lyon. Akibat hal ini 14 orang mengalami luka-luka. Kelompok Armed Islamic Group dipercaya bertanggung jawab atas aksi teror ini.  Akibatnya banyak warga Prancis takut naik kereta bawah tanah selama beberapa bulan.

5. Pengeboman Kereta Vitry-Le-Francois, Juni 1961

Setidaknya ada sekitar 28 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka akibat serangan kereta di Strasbourg, Paris. Penyerang adalah Organisation de l’armee Secrete (OAS). Organisasi ini adalah sekelompok orang yang menentang kemerdekaan dari Algeria saat terjadi perang.

Pengeboman Kereta Vitry-Le-Francois, Juni 1961 [image source]
Pengeboman Kereta Vitry-Le-Francois, Juni 1961 [image source]
Bom ini menargetkan kereta No.12 yang akan melakukan perjalanan ari Vitry-Le-Francois ke Lousy-sur-Maene. Sebuah investigasi dilakukan setelah peledakan, dan didapat adanya sebuah sabotase pada rel hingga akhirnya aksi peledakan bisa berjalan dengan lancar. Aksi ini awalnya dirahasiakan oleh pemerintah Prancis hingga akhirnya dibuka untuk umum.

Semoga aksi mengerikan seperti ini tidak ada lagi di Prancis, dan juga seluruh dunia termasuk Indonesia. Karena apa pun alasannya aksi terorisme adalah tindakan yang tidak beradab. Sekali lagi, Pray for Paris!

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

selamat karena facebook

5 Orang yang Hidupnya Terselamatkan Karena Facebook

6 Hal Fantastis yang Mungkin Terjadi Jika Belanda Masih Menduduki Indonesia