Setiap orang pasti punya cara sendiri untuk mengonsumsi obatnya. Mulai dari dengan bantuan pisang, dihancurkan menjadi bubuk dan ada juga yang memotongnya menjadi dua bagian. Itu semua dilakukan supaya obat langsung bisa masuk ke dalam tenggorokan. Biasanya sih yang kerap dilakukan adalah membelah obat menjadi dua bagian. Alasannya karena takut mengonsumsi obat dari dokter atau bisa juga karena khawatir akan dosis yang terlalu besar.
Nah, berbicara tentang membelah obat menjadi dua ternyata itu adalah hal yang sering disepelekan. Karena obat yang kita dapat tersebut sudah sesuai dengan dosis dan tidak boleh untuk diubah cara meminumnya. Kalau kita tetap bandel, bisa-bisa ada efek buruk yang menanti pada tubuh dalam waktu jangka panjang. Untuk lebih jelasnya, kita simak ulasan berikut.
Obat menjadi kurang efektif dan berbahaya jika diminum jangka panjang
Tujuan membelah obat selain untuk mempermudah masuk ke tenggorokan, itu juga dianggap sebagai penghematan supaya tidak membeli lagi ke depannya. Biasanya dengan begini, mereka yang mengonsumsinya akan meminum obat ini menjadi lebih panjang dari waktu sebenarnya. Dengan begitu, mereka jadi lebih menghemat uangnya. Selain itu alasan lainnya adalah karena takut minum obat dan khawatir akan dosis yang terlalu besar.
Nah, hal ini harus dihilangkan dari pikiran kita. Sebab kalau seperti itu si obat bukan menyembuhkan, tapi malah menjadi racun bagi tubuh kita. Karena memang obat seharusnya tidak boleh diminum lebih panjang dari jadwal yang seharusnya. Kecuali jika sudah ada resep dari dokter. Contoh obat yang bisa mengakibatkan efek seperti itu adalah antibiotik.
Sudah minum obat tapi enggak sembuh-sembuh, mungkin ini penyebabnya
Sampai kini memang banyak orang menyepelekan tentang pembelahan obat. Mereka tak peduli obat apa yang dipotong karena beberapa di antaranya hanya peduli supaya tablet bisa masuk ke tenggorokan. Namun sebenarnya ada obat yang tidak boleh dipotong sembarangan karena nanti proses penyembuhan akan menjadi lebih lama.
Contohnya saja adalah obat antihipertensi. Obat tersebut berfungsi untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan bagaimana jika obat yang fungsinya penting seperti itu dipotong tanpa ada perintah dari dokter. Akibatnya, proses pemulihan akan jauh lebih lama dari yang seharusnya.
Khasiat obat akan menjadi hilang
Banyak orang yang dengan sengaja membelah obatnya supaya meminumnya menjadi lebih mudah. Bahkan, mereka melakukannya bukan karena anjuran dokter tapi keinginan dari diri sendiri. Mereka menganggap kalau tablet yang ada garis di tengah itu adalah untuk memotong obat menjadi lebih gampang. Padahal itu tidak semuanya benar lho.
Bisa dikatakan tidak sepenuhnya benar ya karena ada beberapa obat yang tidak boleh untuk dipotong. Misalnya saja tablet salut selaput yang berfungsi supaya bisa lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan dan mencegah lambung agar tidak iritasi saat kita mengonsumsinya. Nah, kalau obat tersebut kita belah seenaknya, maka khasiat dari tablet akan menghilang begitu saja. Sehingga kita tidak akan sembuh walaupun sudah meminumnya sesuai dengan anjuran dokter.
Dari penjelasan di atas, sudah bisa dipastikan kalau memotong obat itu sangatlah tidak baik untuk tubuh. Mulai dari khasiatnya akan hilang sampai obat akhirnya menjadi racun karena interval meminumnya lebih panjang dari seharusnya. Oleh karena itu, mulai sekarang jangan pernah untuk membelah obat sembarangan ya. Harus tanya kepada dokter atau apoteker terlebih dahulu jika ingin melakukannya.