Merokok adalah salah satu aktivitas yang dianggap keren bagi sekelompok kaum pria. Mereka beranggapan jika memang pria, harusnya merokok. Harus sama dengan teman-teman lainnya. Mereka tidak mempertimbangkan dampak yang terjadi akibat aktivitas ini. Yang dipikirkan hanyalah nampak seperti “pria sungguhan” dan “keren”.
Hal ini pula yang menimpa Robby Indra Wahyuda (27). Awalnya ia ingin nampak keren dengan merokok, namun rokok justru merenggut suaranya, melubangi lehernya, hingga berakhir mencabut nyawanya. Berikut berita selengkapnya tentang kisah Robby yang sempat menjadi aktivis anti rokok sebelum pergi selama-lamanya.
1. Siapakah Robby Indra Wahyuda?
Sebelum membahas lebih jauh tentang kisah Robby, mari kita ingat sejenak siapakah ia sebenarnya. Robby adalah seorang yang memposting foto lehernya pasca operasi kanker laring. Operasi meninggalkan lubang di leher Robby hingga namapak sedikit mengerikan. Dari sinilah Robby mulai mengkampayekan anti-rokok kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Robby menganggap rokok adalah pembunuh yang akan menggerogoti tubuh perlahan-lahan. Ia kehilangan jakun pasca operasi kanker di area leher. Akibat kejadian itu Robby tidak dapat membaui aroma masakan, tidak bisa bicara, dan tidak bisa meludah. Hal ini membuatnya frustrasi hingga akhirnya ia menggunakan akun Facebook untuk mencurahkan isi hatinya. Robby banyak menulis status tentang bahaya merokok dan motivasi dalam kehidupan hingga ia akhirnya tiada.
2. Petisi Perlindungan Masyarakat Indonesia dari Asap Rokok
Pasca operasi hingga tercipta lubang di lehernya, Robby menyibukkan dirinya untuk kampanye anti-rokok. Setiap hari paling tidak ia akan memposting kata-kata tentang bahaya merokok bagi semua orang. Kita harus berpikir ribuan kali jika akan merokok, karena dampaknya tidak hanya untuk kita saja. Tapi juga orang yang ada di sekitar kita.
Untuk itu Robby membuat sebuah petisi pada web Change(dot)org dan meminta Jokowi menanggapi keinginannya. Robby ingin masyarakat Indonesia dilindungi dari bahaya asap rokok. Tidak membiarkan banyak orang akan mengalami kanker seperti yang Robby hadapi. Karena kehilangan suara sama halnya kehilangan nyawa.
3. Meninggalnya Robby yang Serba Mendadak
Sejak akhir Mei 2015, Robby mulai tidak terlihat di akun Facebook-nya. Postingan foto, kampanye anti-rokok dan kata-kata motivasi tak lagi terposting secara teratur. Beberapa netizen dan teman Robby akhirnya mencari tahu keadaan terakhir Robby hingga mendapati jika pria yang menjadi aktivis anti-rokok ini akhirnya tiada. Telah meninggal dengan tenang.
Hal ini dipastikan juga dengan adanya postingan duka cita di halaman web Change(dot)org tempat Robby membuat petisi. Lalu muncul juga foto dari beberapa kawan Robby tentang kematian yang telah merenggut nyawanya. Bahkan beberapa rekan mengambil gambar makam Robby lengkap dengan foto di atasnya.
4. Komentar Netizen dan Budaya Anti-Rokok
Banyak sekali netizen yang mengucapkan bela sungkawa di akun Facebook Robby. Kebanyakan adalah orang yang tidak mengenal Robby secara personal namun mengetahui kisah perjuangan Robby yang menjadi viral sejak beberapa bulan lalu. Meskipun sedikit, namun kisah Robby mampu menginspirasi banyak orang Indonesia untuk berhenti merokok secepatnya.
Merokok tidak akan memberikan apa-apa untuk kita. Merokok hanya akan memberikan rasa keren atau nampak hebat namun harus ditukar dengan kesehatan, bahkan nyawa kita. Apa yang dilakukan oleh Robby harusnya menyadarkan kita akan bahaya merokok yang selalu mengancam, tanpa mengenal belas kasihan.
Semoga kisah dari Robby ini membuat kita semakin sadar akan bahaya merokok yang sudah tidak bisa ditolerir. Merokok adalah aktivitas membunuh secara perlahan. Seharusnya aktivitas ini sudah mulai dilarang, atau bila perlu mendapatkan hukuman.