Bulan puasa memang identik dengan pemeluk agama Islam. Bagaimana tidak pasalnya pada bulan tersebut muslim wajib untuk menahan lapar dan haus untuk ibadah. Namun sebagai gantinya, Allah SWT akan menggantinya dengan pengampunan serta pahala yang tak akan pernah ditemukan di bulan lain selain Ramadhan.
Bicara soal puasa, siapa sangka tidak hanya Islam yang memiliki ibadah seperti itu. Pasalnya beberapa agama lain ternyata juga punya ibadah puasa namun dengan cara yang berbeda. Lalu agama apa saja sih itu? Biar gak penasaran, simak ulasan berikut ini.
Umat Hindu berpuasa mulai dari matahari terbit dan terbenam
Agama yang mayoritas dianut oleh saudara kita di Bali ini ternyata punya puasanya sendiri. Ya, tepatnya pada hari tertentu mereka harus menahan lapar dan haus. Dalam Upawasa Siwa Ratri, para umat Hindu ini wajib untuk menahan makan dan minum mulai terbit matahari hingga terbenam. Pun demikian saat hari raya Nyepi tiba, para umat Hindu juga wajib berpuasa sejak fajar hingga keesokan harinya. Ada puasa tak wajib, yang dilakukan untuk penebusan dosa atau purnama. Hampir mirip dengan islam ya.
Agama Yahudi yang ternyata mengenal puasa
Memang orang Indonesia mungkin jarang sekali mengenal seluk beluk agama ini, jadi wajar kalau sedikit yang tahu kalau orang yahudi juga berpuasa (Ta’anit). Sama dengan agama lain, mereka diwajibkan menahan lapar dan dahaga dalam hari-hari khusus. Yom Kippur, orang yahudi menyebutnya dan pada hari itu mereka tidak makan, minum, berhubungan badan, dan beberapa hal yang dilarang dilakukan. Selain Yom Kippur puasa tidak boleh dilakukan jika bertepatan dengan hari sabat, namun bisa diganti pada hari lain.
Puasa Konghucu bermaksud menyucikan diri
Dalam agama keenam yang diakui oleh Indonesia ini, ternyata ada pula ibadah yang serupa dengan puasa. Mirip dengan makna puasa agama lain, tujuannya adalah menyucikan jasmani dan rohani para pengikutnya. Puasa jasmani dilakukan dengan berpantang memakan makanan dan minuman saat Imlek tiba. Durasi puasanya sendiri mulai pukul 05.30 hingga 22.00 waktu setempat. Sedangkan puasa rohani berarti menghindarkan diri dari perbuatan jahat. Jadi jangan kaget kalau bertemu saudara kita yang beragama Konghucu kemudian mereka berkata kalau sedang puasa.
Agama khatolik yang tahu mengenai puasa sejak remaja
Beda lagi dengan mereka yang beragama khatolik, ternyata sudah mengenal puasa sejak umur 14 tahun. Dalam agama tersebut dikenal dengan istilah berpantang dan berpuasa. Empat puluh hari sebelum hari raya paskah tiba, mereka yang berumur 18 tahun berpuasa dengan hanya makan kenyang satu hari sekali. Sedangkan yang dinamakan berpantang adalah ‘puasa’ untuk mereka yang berumur 14 tahun keatas dengan tidak memakan apapun yang disukai. Kedua puasa itu dilakukan semata untuk mendekatkan diri kepada yang maha pencipta.
Penganut Buddha yang kenal dari dulu soal puasa
Uposatha adalah istilah yang digunakan oleh umat Buddha dalam menjalankan puasa. Mereka yang melakukan puasa ini tidak diperbolehkan makan namun bisa minum. Selain itu ada kurang lebih sembilan pantangan yang harus dihindari semisal tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan hubungan badan dan hal-hal buruk lainnya. Sedangkan masalah kapan dilakukannya, tergantung pada aliran Buddha yang dianut. Kembali lagi, makna puasa umat Buddha hampir sama dengan yang lain yaitu untuk kebaikan.
Adanya puasa di beberapa agama ini membuktikan kalau ibadah menahan lapar dan haus ini memang penting dan harus dihormati. Jika Ramadhan tiba, maka agama lain juga ikut menghormati mereka yang berpuasa. Sebaliknya, saat umat lain berpuasa muslim juga wajib menghormatinya.