in

Abdul Muhjib, Nabi Palsu Asal Karawang Jual Surga Cuma 2 Jutaan Pada Pengikut

Kasus mengenai Lia Eden tentunya sempat bikin heboh Indonesia. Bagaimana tidak, mengaku Tuhan hingga Nabi baru di akhir zaman sempat membuat banyak orang geleng kepala. Apalagi pengikutnya sendiri yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan sampai saat ini diperkirakan masih ada yang menjalankan ajarannya.

Lupakan sejenak mengenai Lia Eden, ada nabi baru lagi yang ajarannya bikin geleng kepala. Pasalnya dirinya mengaku menjual surga dengan harga 2 juta rupiah. Lalu banyak kah orang yang mengikutinya? Simak ulasan berikut.

Abdul Muhjib si nabi palsu dan surganya

Akhir-akhir ini memang banyak orang-orang yang mengaku sebagai nabi palsu, mulai dari Lia Eden dan beberapa orang lain yang juga melakukan serupa. Namun dari beberapa kasus itu tentunya tidak akan seheboh dengan Nabi palsu Abdul Muhjib ini.

Abdul Muhjib [sumber gambar]
Pasalnya dirinya malah mengobral surga dengan harga yang lumayan murah. Bayangkan saja, hanya dengan dua juta rupiah para pengikutnya bisa masuk surga dengan leluasa. Belum lagi ajaran nyeleneh lain yang bikin geger banyak orang semisal saat dirinya mengubah kalimat syahadat yang sudah panten yang sesuai dengan ajaran yang dirinya sebarkan.

Warga yang tahu mulai kesal dan geram

Lantaran ajarannya yang dianggap menyimpang, alhasil banyak warga pun mulai geram melihatnya. Meskipun jumlah anggotanya tidak banyak, akan tetapi tiket surga yang diperjualbelikan nyatanya laku dibeli oleh lima orang di Karawang. Awalnya, tidak ada yang mengira kalau apa yang diajarkan oleh Abdul Muhjib ini sesat, namun lama kelamaan modus itu pun terbongkar.

Bangunan dibakar [sumber gambar]
Diketahui sejak tahun 2008, dirinya menyebarkan ajaran yang menurutnya didapatkan ilmunya dari pondok pesantren. Alhasil warga segera menyerbu bangunan milik Abdul Muhjib dan para pengikutnya yang kemudian dihancurkan agar tidak menyebarkan ajaran sesatnya. Pasalnya di bangunan itulah selama ini Abdul Muhjib menyebarkan paham melencengnya.

Guru spiritual Abdul Muhjib menyangkal dia muridnya

Sebelumnya, Abdul Muhjib sering kali mengatakan kalau dirinya pernah berguru di pesantren di Subang. Alhasil ditelusuri pula jejak gurunya yang menurut Muhjib jadi pengajar akan ajaran yang kini disebarkan itu. Di padepokan yang dipimpin oleh Ghani, diperkirakan dirinya belajar mengenai pelajaran agama itu.

Pernah gila [sumber gambar]
Namun ketika ditelusuri, Ghani sendiri mengaku kalau Muhjib bukanlah salah satu murid atau jamaahnya. Dirinya memang mengenal Abdul Muhjib, namun bukan sebagai murid melainkan pasien  selama dua minggu karena gangguan jiwa. Banyak orang pun menjadi jelas mengenai status dari ajaran Abdul Muhjib yang dianggap tidak wajar itu.

MUI pun bertindak atas kejadian ini

Karena sudah banyak pengaduan dari masyarakat, alhasil MUI pun turun tangan atas kejadian ini. Salah satu langkahnya adalah mencari sosok guru seperti yang dijelaskan sebelumnya. Nah langkah lain adalah dengan mengeluarkan status sesat pada ajaran yang disebarkan oleh Abdul Muhjib sehingga tidak ada yang mengikutinya lagi.

Dilaporkan polisi [sumber gambar]
Oleh sebab itu, para pengikut maupun Abdul Muhjib sendiri diharap bisa kembali menjalankan agama sesuai dengan yang disyariatkan. Sebenarnya Abdul Muhjib sempat menandatangani surat dari MUI untuk tidak menyebarkan agamanya lagi, namun Agustus 2016 dirinya berulah kembali sehingga meski diamankan oleh pihak kepolisian. Dirinya bisa saja dikenakan pasal penistaan agama hingga penipuan.

BACA JUGA: 5 Orang ini Pernah Bikin Geger Indonesia Gara-Gara Mengaku Utusan Tuhan

Di zaman yang edan ini memang banyak orang-orang mengaku suci hingga jadi nabi. Oleh sebab itu kita mesti hati-hati dan jangan mudah percaya apalagi jika menyalahi ajaran agama. Yang jelas setiap agama mengajarkan kebaikan dan tidak ada yang menyuruh menyimpang.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Terungkap, Ini Ternyata Rahasia Panjang Umur Orang-orang Yahudi

5 Fakta Armand Hartono, Bungsu dari Bos Djarum yang Hidupnya Sederhana Meski Kaya Raya