Sejumlah kartunis ternama di Perancis ada di antara korban tewas akibat serangan maut di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis, Rabu (7/1). Setidaknya 12 orang tewas dalam insiden penembakan tersebut. Lima orang lain mengalami cedera.
Salah satu korban tewas adalah Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier yang lebih dikenal dengan nama Charb. Korban tewas lain adalah para kartunis yang dikenal dengan panggilan Cabu, Tignous, dan Wolinski.
Stephane Charbonnier memang sudah beberapa kali mendapatkan ancaman pembunuhan akibat sejumlah publikasi majalah tersebut yang kerap dianggap menghina Islam. Selama ini, Stephane hidup dalam pengawalan ketat aparat keamanan.
Sebelumnya, saksi mata mengaku mendengar tembakan beruntun di kantor media tersebut, saat penyerang memberondongkan peluru dari senapan seru yang dibawanya.
“Dua pria yang memakai kedok hitam memasuki gedung dengan membawa (senapan) Kalashnikovs. Beberapa menit kemudian kami mendengar suara tembakan beruntun,” kata saksi mata Benoit Bringer, Rabu (7/1).
Sejumlah orang terlihat panik dan berlarian dari gedung. Belum jelas siapa pelaku dan apa motif yang melatarbelakangi tindakan kejam ini.
Majalah Charlie Hebdo memang dikenal kerap menerbitkan kartun-kartun satir yang oleh umat Muslim dianggap sebagai bentuk pelecehan atau serangan. Majalah ini terbit sejak 1970, mendapat inspirasi namanya dari tokoh kartun Amerika, Charlie Brown. Charlie Hebdo sempat memicu kontroversi dengan pemberitaan dan karikatur yang dimuatnya.
Sebelumnya, serangan menggunakan bahan peledak menyasar kantor pusat Charlie Hebdo pada November 2011, setelah majalah itu menayangkan karikatur Nabi Muhammad di sampul luarnya. Tindakan tersebut dinilai sebagai penghindaan bagi Umat Islam.
Tweet terakhir yang diunggah media tersebut adalah kartun pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi keterkaitan kelompok militan itu dengan insiden terakhir.