Siapa sih yang tidak mengenal makanan fenomenal, mie instan? Produk kenamaan ini sepertinya termasuk yang paling kita syukuri keberadaanya selama ini. Bagaimana tidak, mie instan sudah jadi alternatif bagi siapa saja yang ingin makanan cepat saji yang tersedia dalam kondisi seperti apapun, belum lagi harga murahnya yang menguntungkan. Jadi tidak salah dong bila kita sampai saat ini merasa sangat terbantu dengan produk ini.
Tapi tahukah kalian kapan dan siapa yang pertama kali sudah menceruskan ide legendaris ini? Sepertinya tidak banyak yang mengenal sosok penemu makanan ini yang notabenenya merupakan warga negara Taiwan bernama Momofuku Ando.
Momofuku Ando adalah seorang yatim piatu yang pertama kali berbisnis di bidang tekstil
Pria yang lahir pada 5 Maret 1910 ini harus hidup bersama kakek dan neneknya karena orang tuanya meninggal saat usia Ando masih kecil. Kakek-nenek Ando kebetulan memiliki sebuah usaha grosir di bidang tekstil yang banyak memberikan pelajaran pada sang cucu. Saat menginjak usia 22 tahun, pria kelahiran Taiwan itu memutuskan untuk membuka usaha serat dengan menggunakan modal warisan dari sang ayah.
Usaha Ando bisa dibilang cukup berkembang dengan baik sampai dia akhirnya bisa melanjutkan kuliah program magister di Universitas Ritsumeikan. Ando muda juga sempat membuka usaha pembuatan suku cadang pesawat sebelum akhirnya menerima tuduhan penjualan barang di pasar gelap. Sayangnya semua usaha yang dibuka Momofuku Ando harus hancur bersamaan dengan serangan udara Perang Dunia II saat itu.
Ide memproduksi mie secara asal sempat ditolak
Ketika Jepang mengalami kekalahan perang, masyarakat di sana mengalami kesulitan mendapat bahan makanan dan hanya mengandalkan bantuan tepung terigu dari Amerika. Belum lagi saat itu pihak kementerian sosial meminta rakyat mengolah terigu untuk makan. Saat itu kebanyakan masyarakat memilih untuk membuat roti untuk dimakan sehari-hari dan sebagai bekal anak-anak sekolah.
Melihat itu Ando merasa prihatin karena gizi anak-anak tidak akan terpenuhi dengan baik jika mereka hanya makan roti tanpa isi dengan teh setiap harinya. Oleh karena itu dia memutuskan menemui pihak kementerian kesejahteraan dan mengajukan agar pemerintah membantunya untuk dapat memproduksi dan mendistribusi mie secara masal demi memenuhi gizi masyarakat. Apalagi mie adalah salah satu budaya Asia Timur yang bisa dikembangkan. Tapi pihak kementrian lebih memilih roti dibanding produksi mie dan meminta Ando mewujudkan sendiri mimpinya.
Ando coba membuat mie instan dari nol di usia 47 tahun
Ide untuk dapat memproduksi mie instan datang saat dia melihat betapa banyak orang rela mengantri hanya untuk membeli semangkuk ramen panas. Kemudian dia berpikir untuk membuat inovasi sebuah mie kering yang mana bisa langsung disantap orang hanya dengan menyiramnya menggunakan air panas tanpa perlu mengantri. Tepat pada tahun 1957, Ando membangun gubuk kayu tempatnya melakukan eksperimen pembuatan mie kering.
Ando juga ingin mie kering buatannya tahan lama, dengan bumbu dan kaldu yang sudah otomatis tercampur, jadi orang-orang tidak perlu repot-repot mencampurnya sendiri. Setelah eksperimen membuat mie berbumbu berhasil, Ando kemudian mencari cara untuk mengeringkan mie tersebut. Namun hasilnya selalu saja gagal, sampai akhirnya kondisi keuangannya memburuk. Untungnya keluarga Ando tak pernah berhenti mendukungnya meskipun banyak orang yang menganggap dia gila sebab ingin menciptakan mie instan. Dan akhirnya ide terakhir di dapat pria ini saat melihat sang istri menggoreng tempura. Ando kemudian memutuskan menggoreng mie bumbunya, dan voila… mie kering ala Ando pun siap dipasarkan.
Chickin Ramen adalah produk pertamanya
Pada 1958, Momofuku Ando memasarkan produk pertamanya yang diberi nama Chickin Ramen atau chicken ramen. Dan memang benar, untuk menikmati mie tersebut masyarakat hanya perlu menyeduhnya menggunakan air panas terlebih dahulu. Meskipun harganya terbilang mahal, tapi produk ini langsung diburu masyarakat karena memang pembuatannya sangat praktis. Setelah usahanya berkembang, barulah Ando mendirikan perseroan terbatas yang diberi nama Nissin Shokuhin Kabushikigaisha.
Beberapa tahun berlalu dan Ando berencana memasarkan mie buatannya ke pasar yang lebih luas lagi. Suatu ketika saat melakukan pemasaran di sebuah swalayan di Amerika, ada seorang pengunjung yang meletakkan potongan mie instan Ando dalam gelas dan menyeduhnya. Itulah yang kemudian membuat Ando berpikiran untuk membuat sebuah cup noodles yang sampai sekarang pun masih berkembang dengan baik.
Momofuku Ando memang termasuk sosok pria yang pantang menyerah dan sangat gigih. Keseriusannya membuka usaha sudah dilaksanakan sejak usianya menginjak 22 tahun, sebelum kemudian baru bisa sukses sekitar 20 tahun kemudian. Dia juga tak pantang penyerah saat banyak orang meragukan inovasinya. Coba bayangkan bila saja Momofuku Ando tidak melanjutkan idenya dan pasrah memakan roti, mungkin sekarang kita tidak bisa menyantap lezatnya mie instan.