Profesi sebagai preman memang identik dengan aktivitas kasar dan brutal yang mengancam ketentraman lingkungan. Anehnya meskipun profesi sebagai preman ditakuti dan cenderung dijauhi oleh mayoritas masyarakat, namun tetap ada saja orang-orang yang masih melakukan pekerjaan itu. Tapi tak jarang juga mereka memutuskan untuk berhenti melakukannya dan memilih pekerjaan yang lebih baik.
Seperti halnya orang-orang di bawah ini yang namanya sempat terkenal di daerah jajahannya sebagai preman bengis. Dan ternyata sekarang mereka memilih untuk bertobat dan melakukan kegiatan yang sama sekali jauh dari dunia kelam itu.
Bayu Ruben
Sebagian dari kalian mungkin mengenal namanya dari sebuah sinetron yang berjudul Preman Pensiun ya. Ternyata sosok pemeran Kemod ini dulunya memang berprofesi sebagai preman di Bandung. Pria yang kerap dipanggil Uben ini mengaku memiliki masa lalu yang cukup gelap karena pernah melakukan berbagai jenis kekerasan termasuk pembunuhan.
Uben bercerita bahwa dirinya pernah masuk penjara pada tahun 1997 karena kasus di penembakan yang berawal dari kerusuhan antar geng motor. Uben mulanya adalah seorang anggota geng motor Brigez yang sering melakukan bentrokan dan pembantaian pada geng motor lain yang dianggap musuhnya. Pria ini juga bercerita bahwa dirinya sempat mendekam di Nusakambangan karena terlibat pembunuhan, perampokan, serta kejahatan lain di Bandung.
Di Nusakambangan dia ternyata mendapatkan hidayah karena kerap bergaul dengan tawanan kasus terorisme yang biasanya memimpin ibadah di sana. Dia teringat bagaimana adiknya dibunuh oleh musuhnya atas kesalahan yang diperbuat sang kakak. Uben juga bercerita bahwa sang ibu sempat pingsan selama tiga hari ketika melihat anaknya ini mengenakan baju geng motornya. Namun semenjak dia memutuskan untuk insaf dan menjadi pemain sinetron, ibunya menjadi bangga. Dan dia sudah cukup bahagia sekarang karena tak lagi menyusahkan keluarga.
Ronny Iblis
Bila nama Uben sempat malang melintang di Bandung, Ronny adalah preman yang sempat membuat Jakarta mencekam. Pria dengan nama asli Ronny Syaifudin ini pernah menjadi salah satu preman andalan ibu kota yang memiliki hubungan sangat erat dengan dunia gelap. Pria ini bercerita bahwa dulunya hampir semua jenis kejatan pernah da lakukan mulai dari narkoba dan minuman keras, perampokan dan pencurian, sampai pembunuhan.
Pria ini dijuluki Ronny Iblis karena jika sudah tersulut emosinya, maka dia tidak segan untuk menyerang siapa saja di dekatnya dan tidak ada yang mampu menghentikan sang iblis. Rekan-rekannya juga menjulukinya sebagai ‘tikus got’ karena dia pernah terkapar di dalam got selama dua hari akibat terlalu banyak meneguk minuman keras. Pria ini juga bercerita bahwa dia sudah keluar masuk penjara sebanyak 9 sampai 10 kali dengan kasus yang beragam.
Nusakambangan sempat menjadi rumah tinggalnya selama 12 tahun karena kasus pembunuhan. Dan menurut Ronny hukuman penjara paling ringan yang pernah didapat adalah satu tahun karena penganiayaan. Saat ini sang iblis sudah menjelma menjadi manusia dan sempat membantu di sebuah kampung kolintang. Dia mau melakukan pekerjaan apapun asalkan halal demi memberi nafkah pada belasan istri dan anaknya yang sudah lama berpisah.
Darwanto
Darwanto adalah seorang pria asal Blitar, Jawa Timur yang dulunya sempat berkeinginan menjadi seorang raja preman. Demi keinginannya itu, pria yang memiliki julukan Paegox ini rela merantau ke Banyuwangi sampai Banten hanya untuk menimba ilmu kesaktian atau kanuragan. Hal itu dia lakukan agar menjadi yang tak terkalahkan saat melawan musuh serta pihak berwajib.
Demi mendapat kesaktian itu, Paegox menjual ternak milik orang tuanya dan melaksanakan aneka persyaratan yang diberikan sang orang pintar. Mulai dari tirakat, puasa, dan lainnya yang tentunya tidak jauh dari resiko berat. Dan ketika sudah mendapatkan kesaktian tersebut, Pria ini mengaku selalu menang bila harus beradu fisik dengan lawan-lawannya di jalanan. Pihak aparat juga sudah mengetahui bahwa jika terjadi kerusuhan, mabuk-mabukan, dan hal brutal lainnya pastilah sosok Paegox ikut serta.
Saking kuatnya Darwanto, kemudian orang-orang menjulukinya sebagai lurahnya preman. Tapi kemudian keinginan untuk bertaubat muncul saat dia mempersunting wanita pujaannya. Sejak itulah dia menjadi sosok religius yangs ering mengajak banyak orang untuk mengaji. Awalnya tentu saja dia dicibir oleh preman lain. Namun dengan perlahan Paegox merangkul mereka untuk ikut bertaubat. Dan sekarang namanya sudah tak lagi dikenal sebagai preman, melainkan seorang pria yang mendirikan pusat kajian untuk Pekerja Seks Komersial.
Tiga orang di atas seakan mengingatkan kita bahwa selalu ada pelangi setelah badai. Setiap orang di dunia ini boleh jadi memiliki masa lalu yang kelam, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa di kemudian hari mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti sebuah kata-kata bijak dari seorang sastrawan dunia, Oscar Wilde, yang menyatakan bahwa ‘setiap orang suci pasti memiliki masa lalu, dan setiap pendosa pasti punya masa depan.’