Bagi kita Namie mungkin sama sekali nama yang asing, tapi tentu tidak bagi warga Jepang. Sekitar enam tahun lalu daerah ini begitu hidup dan damai, namun kini hal-hal menyenangkan tentang kota tersebut raib. Ya, Namie adalah salah satu daerah yang terkena tsunami parah di Jepang pada tahun 2011 lalu. Ditambah pula kawasan ini juga terkontaminasi nuklir Fukushima.
Lantaran sangat berbahaya, Namie ditinggalkan buru-buru oleh penduduknya. Dan kini nampak jelas kehampaan dari daerah yang sebenarnya sangat menyenangkan untuk ditinggali itu. Seperti kota hantu, hampir tak ada aktivitas apa pun di sini, kecuali para babi hutan liar yang turun gunung. Lalu seperti apa wajah Namie sekarang? Simak ulasannya berikut.
Sebuah rumah yang luluh lantak akibat tsunami terlihat di Namie
Pada 26 Februari 2016, hampir lima tahun setelah tsunami begini penampakan rumah di Namie
Di belakang Rumah rusak di Namie, terlihat PLTN Fukushima Daiichi
Bentuk toko-toko di Namie yang seakan direnovasi total oleh alam, foto ini diambil pada 26 Februari 2016
Potret kerusakan total bangunan rumah yang berada di dekat PLTN Fukushima pada 26 Februari 2016.
Setahun setelah gempa, sisa-sia kehancuran areal Namie yang terkena tsunami masih terlihat jelas pada 26 Februari 2012
Kapal dan bangunan menjelma puing-puing yang tidak lagi berbentuk memperlihatkan betapa ganasnya tsunami (26 Februari 2012)
Kerusakan parah SD Ukedo pasca tsunami 11 Maret 2011
Foto-foto di dalam ruang kelas SD Ukedo pasca tsunami
Bagian dalam SD Ukedo telah hancur oleh tsunami
Sebuah graffiti terlihat dalam bangunan rusak di SD Ukedo
Seperti inilah Namie sekarang. Seperti kota hantu yang begitu menyeramkan untuk dihuni. Namie mungkin sepi dan menakutkan lantaran radioaktifnya, tapi ada kabar yang mengatakan kalau para penduduk asli yang pernah pergi mempertimbangkan untuk balik lagi. Mereka tahu ini berisiko, tapi kecintaan kepada tanah kelahiran mungkin mengalahkan itu semua.