Siapa yang tak tahu bagaimana kerasnya kehidupan ibu kota? Banyak orang yang terpaksa harus kembali pulang kampung karena tidak bisa mengikuti gaharnya Jakarta. Terutama untuk mereka yang mengaku memiliki penghasilan kecil. Mayoritas orang berpendapat bahwa Jakarta hanya cocok untuk orang-orang yang memiliki penghasilan besar saja, mengingat mahalnya segala kebutuhan hidup di sana.
Namun percayakah kalian bahwa sebenarnya ada loh cara-cara khusus yang bisa diterapkan jika ingin tinggal di ibu kota meskipun dengan gaji tak sebanyak anggota DPR. Di bawah ini ada tujuh cara menaklukkan sang ibu kota untuk kamu dengan upah kerja di bawah 4 juta.
Gunakan transportasi umum
Salah satu cara mengatur keuangan di kota sebesar Jakarta adalah dengan menekan anggaran untuk transportasi. Jika tempat tinggalmu jauh dengan lokasi kerja, pilihlah alat transportasi umum yang murah meriah seperti bemo, bis kota, atau lainnya. Usahakan untuk meletakkan taksi sebagai pilihan terakhir. Karena argo taksi biasanya dimulai dari Rp.7000, bisa dibayangkan jika sehari kita perlu Rp.20.000 untuk taksi saja, maka dalam 1 bulan anggaran kita bisa mencapai Rp.1.200.000 kan? Jadi pilihlah yang paling murah saja.
Jalan kaki bisa bikin sehat loh
Karena Jakarta adalah kota yang keras, maka kita tidak boleh manja. Jika hanya ingin pergi ke tempat yang tidak terlalu jauh, cobalah untuk berjalan kaki. Meskipun lokasi itu bisa dilalui ojek atau bemo yang tarifnya murah, bukankah lebih baik bila kita tak mengeluarkan uang sepeser pun? Jadi jangan terlalu memanjakan diri jika memang masih bisa berjalan kaki. Selain membantu stabilitas keuangan, jalan kaki juga bisa kita ibaratkan sebagai bentuk olahraga, bukan?
Masak di rumah saja
jika anggaran untuk satu kali makan di warung berkisar 15 ribu sampai 25 ribu, alangkah lebih baiknya jika kita bisa memasak sendiri makanan tersebut. Hitung saja 15 ribu untuk 3 kali makan sehari selama satu bulan, pasti angkanya cukup fantastis kan? Jadi cobalah untuk sebisa mungkin menyempatkan diri ke dapur barang untuk menyiapkan makanan sederhana dan mudah semacam nasi, tahu, tempe, sayur.
Pasar tradisional jadi pilihan utama
Dalam membeli barang kebutuhan bulanan, usahakan untuk menghindari aneka macam supermarket maupun minimarket meskipun lokasinya di depan tempat kita tinggal. Berbelanja di pasar tradisional tentunya akan sangat membantu kita berhemat karena harga barang yang ditawarkan jauh lebih murah dari manapun. Mau itu harga beras, sampai peralatan rumah tangga.
Cari tempat tinggal yang tepat
Anggaran lain yang harus dipangkas adalah mengenai tempat tinggal. Jika status kalian adalah seorang pendatang yang belum memiliki rumah, carilah kos atau kontrakan dengan harga termurah. Kalau perlu ajak teman kalian untuk join kamar agar tarifnya pun bisa patungan. Tapi jika kalian sudah pasti menetap di sana, coba pilih rumah dengan biaya DP dan angsuran rendah karena saat ini sudah banyak pengembang yang menyediakan rumah-rumah murah untuk kalangan menengah ke bawah.
Jauhi mall
Terkadang seseorang tak sadar dalam mengeluarkan uang saat mengunjungi tempat perbelanjaan besar di sana. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan tergoda untuk menghabiskan waktu di lokasi demikian. Niat awal boleh jadi hanya cuci mata dan jalan-jalan, tapi bila ada barang yang selama ini diidamkan wah bisa jadi kalap tuh. Tahanlah keinginan untuk gaul di tempat semcam itu agar gaji kalian tak terusik.
Pandailah dalam bergaul
Cara ini mungkin terkesan klise, namun sangat ampuh untuk dicoba. Bertemanlah dengan orang yang tepat, bukan berarti kamu harus paranoid terhadap orang-orang tertentu ya. Namun pandailah bergaul, jika temanmu adalah tipe orang yang sering menghabiskan waktu di tempat mall atau restoran mahal dan sering mengajakmu, cobalah untuk sebisa mungkin menolaknya dengan baik. Menolak adalah hal yang perlu dilakukan demi bisa bertahan hidup dengan uang yang ada, entah itu saat tanggal muda atau tua.
Disamping cara-cara di atas ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan karena hal inilah yang paling mahal harganya. Bolehlah kita irit tapi jangan sampai nantinya jatuh sakit dan malah membutuhkan biaya yang lebih banyak kan. Jadi mulai sekarang yakinlah bahwa sebenarnya kita semua bisa hidup di Jakarta yang penting sesuaikanlah gaya hidup dengan kondisi ekonomi yang ada. Bukannya malah sok ikutan orang lain dan akhirnya kita yang bangkrut kan.