Saat ini sepertinya berkunjung ke negara lain sudah menjadi tren di kalangan masyarakat. Entah itu hanya sekedar jalan-jalan, kunjungan kerja, maupun melanjutkan pendidikan. Banyak orang rela mengantri berjam-jam hanya untuk membuat pasport ataupun visa agar mereka bisa sampai ke negara tujuan yang diinginkan.
Paspor dan visa tampaknya sudah menjadi barang yang harus dimiliki oleh banyak orang hanya untuk mencapai keinginannya menjelajah ke negara-negara lain. Tanpa hal itu, tentu saja kita hanya akan jadi pengunjung ilegal di sebuah negara. Tapi apa jadinya jika suatu saat nanti semua negara tak lagi menggunakan kebijakan penggunaan paspor dan visa untuk para pendatang? Pastinya akan ada dampak positif dan negatif seperti yang dipaparkan berikut ini.
Masyarakat akan bebas mengunjungi negara apapun
Bila kebijakan penggunaan paspor dan visa dihapuskan otomatis kita semua dapat dengan bebas berkunjung ke negara mana pun asal memiliki tiket. Hal ini sama dengan ketika kita di Indonesia, kita bisa kapanpun berkendara menuju provinsi atau pulau lainnya karena memang tidak ada dokumen khusus yang diperlukan untuk ke sana kecuali tiket dan tanda pengenal.
Bayangkan misalnya kita ingin berkunjung ke Inggris, sesampainya di sana tak perlu lagi mengantri di bagian imigrasi dan mengurus segala prosedurnya. Pasti liburan akan menjadi sangat indah, bukan? Juga tidak akan ada prosedur rumit bila kita akan melintasi perbatasan via darat, jadi waktu kita berjalan-jalan pun bisa sepuasnya.
Kemajuan negara berkembang bisa terbantu
Bila warga negara bisa dengan bebas mengunjungi negara lain, tentu saja akan membuat pertukaran informasi dan jalur birokrasi menjadi semakin mudah. Siapapun bisa pergi dengan bebas tanpa perlu memikirkan tanggal kadaluarsa paspor. Masyarakat juga bisa mendiami satu negara dalam waktu lama tanpa mempertimbangkan ijin visa tinggal yang ada.
Dengan begitu, para petinggi negeri yang ingin memperoleh informasi memajukan negara bisa terbantu. Bila ada investor yang tertarik dengan Indonesia juga dia bisa langsung mengunjungi kita tanpa harus ribet. Betapa indahnya dunia bila semua orang memiliki kebebasan demikian
Jalur perdagangan akan sangat padat
Bebas paspor dan visa tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga efek yang negatif. Saat ini banyak orang Indonesia yang mencoba peruntungan di bisnis impor barang dari negara lain untuk kemudian di jual kembali di Indonesia. Bayangkan saja bila suatu saat nanti kita bisa dengan bebas mondar-mandir negara lain hanya untuk membeli barang.
Hal tersebut pastinya akan membuat jalur perdagangan internasional menjadi lebih padat. Setiap hari akan banyak warga negara mana pun yang mencoba melakukan kegiatan ekspor impor. Bila tidak diimbangi dengan swadaya pihak bea cukai, pastinya yang akan terlihat hanya kerumitan pada sistem perdagangan ini saja.
Tingkat kejahatan internasional meningkat
Berbicara mengenai fungsi paspor dan visa salah satunya adalah agar sebuah negara dapat mengetahui siapa saja yang masuk dan keluar serta apa keperluannya. Dengan begitu pihak negara tahu bahwa orang-orang yang ada di negara mereka memang memiliki tujuan yang baik. Namun bila paspor dan visa ditiadakan, negara tidak bisa melakukan pengecekan demikian. Bisa jadi nanti orang yang datang dan pergi tadi berniat melakukan hal yang negatif.
Selain itu barang-barang ilegal juga memungkinkan untuk keluar masuk sebuah negara. Dengan pengamanan yang seketat ini saja barang terlarang seperti narkoba dan sejenisnya bisa dengan bebas melintas perbatasan, apalagi bila prosedurnya menjadi lebih longgar. Tentunya hal yang seperti itu membuat para mafia tersenyum lebar.
Bebas paspor dan visa sepertinya memang menjadi iming-iming yang menggiurkan bagi semua orang ya terutama kamu yang hobi menjelajahi tempat-tempat baru. Namun bila kebijakan itu tidak diimbangi dengan sistem keamanan dan prosedur lain yang sesuai maka percuma saja bila diberlakukan. Tapi ya namanya juga berandai-andai, entah nantinya kebijakan ini akan terjadi atau tidak.