Posko Crisis Center yang berada di Bandara Juanda Surabaya mendadak diwarnai suasana tegang. Beberapa keluarga korban pingsan saat salah satu stasiun tv swasta menayangkan gambar jenazah yang diduga menjadi korban jatuhnya pesawat Air Asia mengapung di laut.
Keluarga penumpang pesawat Air Asia QZ8501 sangat terpukul begitu Basarnas memastikan bahwa serpihan-serpihan yang ditemukan oleh tim SAR gabungan merupakan bagian dari pesawat yang hilang. Keluarga terpukul atas tayangan tersebut. Keluarga berteriak histeris.
Bahkan, tiga orang anggota keluarga sempat dilarikan ke posko kesehatan lantaran pingsan ditempat. Tim dokter pun bergegas membawa keluar menggunakan kereta medis dorong. Sementara beberapa keluarga terlihat keluar sambil menangis.
“Sungguh keterlaluan!” kata salah satu keluarga korban yang berjenis kelamin perempuan berbaju biru dan bertubuh tambun tersebut.
Seorang karyawati beratributkan Air Asia juga mengamuk melihat tayangan tersebut. Dia langsung keluar dari posko Crisis Center menghampiri dan memarahi wartawan stasiun televisi yang menayangkan gambar tersebut.
“Mana TVOne! Mana TVOne! Gila gambar mayat ditayangkan! Masa tayangin gambar mayat! Yang bener aja!” teriaknya sambil tolak pinggang dengan raut muka geram, Selasa (30/12).
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga ikut menenangkan seorang ayah yang tidak tahan mendengar kabar penemuan pesawat. “Semua hanya titipan, Pak. Semua titipan, Bapak yang sabar,” kata Risma.
Sebelumnya, perasaan harap-harap cemas menyelimuti keluarga para penumpang Air Asia QZ8501 yang berada di Crisis Center setelah mendengar kabar penemuan serpihan yang diduga pecahan pesawat, Selasa (30/12). “Mudah-mudahan bukan serpihan pesawat,” kata Dwijanto, ayah salah satu penumpang Air Asia.
Dwijanto berharap ada keajaiban yang menunjukkan bahwa serpihan itu bukan berasal dari pesawat. Namun harapan tersebut sirna setelah melihat langsung tayangan sebuah televisi swasta.