Apa yang ada di pikiranmu saat mendengar kata kesurupan? Kemasukan roh halus? Kerasukan setan? Atau hal-hal lain semacam itu? Dalam masyarakat luas kesurupan memang berarti kendali tubuh kita sedang diambil alih oleh roh halus. Tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang berpikir demikian, di barat pun para peneliti sudah berobondong-bondong menelusuri fenomena ini.
Kemudian, apakah memang kesurupan ada kaitannya dengan roh halus atau arwah orang-orang yang sudah meninggal? Ternyata tidak sesederhana itu. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa kesurupan telah banyak di teliti dalam dunia kedokteran maupun dunia psikologi dan hasilnya pun sudah banyak di publikasikan. Berikut ada beberapa fakta menarik tentang kesurupan yang jauh dari kesan mistis yang dilansir dari berbagai sumber.
Kesurupan sama halnya dengan epilepsi
Fenomena kesurupan juga erat kaitannya dengan penyakit epilepsi atau ayan. Terkadang banyak orang salah kaprah mengartikan epilepsi dengan kesurupan. Bila penyakit epilepsi seseorang kambuh, penderitanya biasanya mengalami halusinasi seperti melihat hantu atau mendengar bisikan-bisikan aneh.
Gejala tersebut kemudian diikuti dengan perubahan suaranya. Kondisi macam ini disebut-sebut dialami oleh pasien epilepsi lobus temporalis. Apabila serangan epilepsi ini dialami oleh anak sekolah, hal tersebut makin terlehat seperti halnya kesurupan yang mana dapat menularkannya pada orang sekitarnya (khususnya anak perempuan).
Dunia medis mengklasifikasikannya sebagai bentuk penyakit
Dalam dunia medis, kesurupan disebut sebagai Dissociative Trance Disorder atau DTD. Menurut dunia medis, kondisi itu ditandai oleh perubahan identitas pribadi yang disebabkan oleh tekanan sosial dan juga mental yang kemudian masuk ke dalam alam bawah sadar seseorang. Dunia medis juga memiliki penjelasan sendiri terkait kesurupan masal.
Dalam dunia medis, kesurupan masal sebenarnya hanya bentuk dari sugesti saat melihat orang di dekatnya mengalami hal tersebut. Ada beberapa tanda yang biasanya dirasakan sebelum kesurupan seperti kepala terasa berat, penglihatan kabur, ngantuk, badan terasa ringan, dan badan dan kedua kaki terasa lemas.
Kesurupan adalah bentuk gangguan saraf
Ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa kesurupan adalah sebuah serangan pada sistem limbic (set struktur otak) yang mengatur perilaku, emosi, dan tindakan. Sistem limbic ini antara lain meliputi organ hipokampus, amigdala, nukleus, thalamic anterior, septum, korteks limbik, dan juga forniks.
Pada saat emosi seseorang terganggu dan sedang mengalami masalah sosial tertentu akan memicu munculnya rangsangan yang bisa mempengaruhi sistem limbic ini. Hal tersebut yang memicu munculnya kekacauan dari neurotransmitter yang akhirnya dapat menyebabkan perubahan perilaku individu.
Kesurupan termasuk gejala masalah kejiwaan
Para ahli juga mengaitkan kesurupan dengan gejala kejiwaan yang terjadi karena refleksi kekacauan di tengah masyarakat. Bila kekacauan tersebut disebabkan oleh alasan yang jelas, maka seseorang akan dengan mudah melewatinya. Namun bila penyebabnya abstrak, itulah yang membuat seseorang mengalami gejala kejiwaan ini.
Dalam psikologi abnormal, kesurupan disebut trans dissosiatif yang berarti perubahan kesadaran dalam waktu singkat atau juga kondisi hilangnya perasaan terhadap identitas diri tanpa ada kemunculan identitas baru. Juga ada yang menyebutnya dengan trans possession dissosiatif atau pergantian identitas diri dengan identitas baru.
Dari fakta-fakta di atas sebenarnya sudah terlihat jelas bahwa kesurupan itu bukan semata-mata dikarenakan adanya mahluk halus yang memasuki tubuh seseorang, melainkan gejala-gejala medis yang tentu saja bisa diatasi dengan bantuan profesional medis atau psikiater. Bagaimana denganmu, masih percaya dengan anggapan mistis atau beralih pada medis?