Meksiko adalah salah satu negara Amerika Latin yang banyak menarik perhatian dunia. Kota yang berbatasan dengan Amerika Serikat ini memiliki bangunan kuno yang membuat betah para traveler. Selain kota kunonya, keindahan alam Meksiko sangat sayang jika dilewatkan.
Bersantai di pantai Meksiko sembari menikmati angin semilir dan mendengar deburan ombak sangat menenangkan. Buat kamu yang berjiwa petualang, menjelajah hutan dan pulau di Meksiko mungkin bisa memuaskan hasratmu. Jika ingin mencoba, kamu bisa mengunjungi Pulau Tiburon.
Pulau ini terletak bagian timur Teluk California. Untuk mencapainya kamu harus melewati kanal yang diberi nama kanal neraka. Widih! Serem kan? Dengar-dengar pulau ini juga menyimpan banyak misteri. Mau tahu misteri apa saja yang menyelimuti Pulau ini? Simak terus sampai akhir ya!
Pulau Terbesar Dengan Iklim yang Ganas dan Suku Kanibal
Tiburon adalah nama sebuah pulau terbesar di Meksiko. Namun, letaknya berada di teluk California. Pulau yang memiliki luas sekitar 1.200 kilometer persegi ini digadang-gadang memiliki kekayaan alam yang tinggi berupa emas murni dan dihuni oleh banyak binatang berbisa.
Pulau ini masih menjadi bagian dari Gurun Sonoran, karena itu kondisi tanahnya kering, berkerikil, dan berpasir. Alamnya terdiri dari pegunungan dan bukit-bukit kecil. Pulau Tiburon beriklim gurun, sehingga cuacanya panas sekali. Panas tersebut bahkan bisa mematikan. Hal inilah yang juga diduga kuat sebagai penyebab kematian di Pulau Tiburon.
Masyarakat asli penghuni Pulau Tiburon dikenal dengan nama Seri. Kelompok ini masih sangat primitif dan mengkonsumsi makanan mentah. Banyak rumor yang mengatakan bahwa Suku Seri adalah kanibal dan bertanggung jawab atas hilangnya 3 orang pencari emas pada tahun 1905.
Tragedi Hilangnya 3 Ekspeditor Emas di Pulau Tiburon
Ekspedisi pencarian emas beranggotakan 4 orang Amerika dan 1 pemandu tersebut dipimpin oleh Thomas F. Grindell. Grindell sendiri sebenarnya sering mengunjungi Pulau Tiburon antara rentang waktu tahun 1903 sampai 1904, tapi nasib sial yang menimpanya tak bisa ditolak. Ia bersama dua orang ekspeditor lainnya hilang. Menurut kabar yang beredar, mereka dibunuh dan dimakan oleh Suku Seri. Ironisnya, Grindell pernah menulis untuk Koran Douglas, bahwa penduduk asli Tiburon adalah orang-orang paling ramah di bumi.
Namun, salah satu orang yang berhasil selamat dari ganasnya pulau Tiburon menuturkan, bahwa mereka kehabisan air. Grindell melakukan kesalahan dengan meletakkan semua air dalam galon berukuran 5 liter. Saat air akan habis, pemandu tak mau meneruskan perjalanan. Grindell dan anggotanya tetap meneruskan perjalanan untuk mencari sebuah peternakan yang ada di dalam peta. Sialnya, peta tersebut tidak sesuai. Mereka tak menemukan peternakan tersebut dan terpencar ke berbagai penjuru pulau. Hoffman, orang yang berhasil selamat, bertahan hidup dengan memakan binatang dan minum air yang disterilkannya.
Hoffman kemudian mengadakan pencarian rekan-rekannya. Namun, 3 orang tersebut tak diketemukan. Hoffman juga tak menemukan jasad ketiga rekannya tersebut. Dari situlah berkembang rumor, bahwa mereka dihabisi oleh Suku Seri.
Pulau Tiburon Kaya Akan Fauna yang Menakjubkan
Sejak tahun 1963 Pulau Tiburon menjadi cagar alam. Pada tahun 1975, Suku Seri diakui sebagai penduduk asli yang mendiami Pulau Tiburon. Pemerintah Kota Meksiko dan Suku Seri bekerja sama untuk menjaga dan merawat Pulau Tiburon. Mereka bekerja sama membuat undang-undang yang mengatur tentang perburuan.
Pulau Tiburon yang masih alami menjadi tempat tinggal beberapa spesies yang mengagumkan. Di sana terdapat domba bertanduk besar yang menjadi atraksi utama para turis. Atraksi fauna lainnya adalah coyote yang hanya ada di Pulau Tiburon. Untuk dapat menikmati atraksi tersebut, kamu harus memiliki dua ijin dari pemerintah Meksiko dan Suku Seri. Jangan lupa pula menyiapkan kocek sekitar 75 ribu dollar jika kamu ingin berburu.
Terlepas dari benar atau tidaknya Suku Seri yang kanibal, Pulau Tiburon tetap menjadi sebuah tempat yang menarik untuk diketahui. Pulau ini juga menjadi bukti, bahwa tak peduli dari ras apapun, kita masih bisa bekerja sama, seperti pemerintah Meksiko dan Suku Seri yang menjaga fauna di sini.