Indonesia mungkin belum semaju Amerika Serikat atau negara-negara Eropa, tapi entah kenapa orang-orang asing begitu suka berada di sini. Kalau nggak percaya coba tanya deh bule-bule yang datang kemari, apakah mereka betah dan mau balik lagi suatu saat? Jawabannya pasti adalah iya. Malah beberapa dari mereka mungkin akan menjawab mau menetap bahkan ganti kewarganegaraan.
Ada banyak cerita tentang para bule yang sangat menyukai Indonesia. Tak hanya karena alamnya saja, tapi juga kultur serta kehidupan di sini. Meskipun kita tahu sendiri masyarakat Indonesia bagaimana. Bahkan saking cintanya dengan Indonesia, beberapa bule tak segan berkorban sebagai wujud rasa peduli dan sayangnya kepada negara kita ini.
Seperti kisah lima bule ini. Mereka tidak bertumpah darah Indonesia, namun mau berkorban besar agar bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi orang-orang kita. Lalu, siapa para pahlawan asing Indonesia ini? Simak ulasannya berikut.
Andre Graff, Pria Perancis yang Gali Sumur Sendiri untuk Kebutuhan Air Warga Sumba
Seperti yang kita tahu, ketika musim kemarau datang, beberapa daerah di Indonesia Timur mengalami kekeringan yang luar biasa. Sumba jadi salah satu yang mengalaminya. Setiap kali musim kemarau datang, masyarakat di sana harus rela berjalan kaki cukup jauh untuk mendapatkan seember dua ember air. Namun, nestapa ini berangsur-angsur reda ketika seorang pria Perancis datang dan membangunkan mereka sumur-sumur dengan tangannya sendiri.

Ya, pria bernama Andre Graff ini begitu terketuk hatinya ketika melihat warga di Sumba mengalami krisis air. Kemudian ia pun berinisiatif untuk membangun sumur-sumur di sana. Hebatnya, Graff sendiri juga ikut membangun, padahal ia jugalah yang menyediakan dana untuk proyek sumur-sumur ini. Sejak tahun 2005, sudah ada 25 sumur melimpah air yang dibangun Graff di Sumba. Perlu diketahui, semua sumur ini dibangun dari dananya pribadi dan juga beberapa donasi.
Toni Ruttiman, Pria Swiss Pembuat Puluhan Jembatan di Daerah Terpencil
Kadang miris ya kalau melihat anak-anak di daerah terpencil yang harus berjibaku dengan jembatan nyaris putus hanya untuk pergi ke sekolah. Tak terbayangkan kalau jembatan itu putus dan membuat anak-anak yang melewatinya terhempas oleh aliran air sungai. Kira-kira perasaan seperti ini juga lah yang dialami oleh Toni Ruttiman, seorang pria asal Swiss. Tapi, tak seperti kita yang hanya prihatin, Ruttiman melakukan aksi nyata.
Dan Roberts, Si Badut Lucu Penghibur Anak-Anak
Nama Dan Roberts sempat jadi pembicaraan di media massa beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, ia adalah seorang pria bule tulen yang begitu getol membantu anak-anak kurang mampu di daerah Clincing, Jakarta. Lewat tangannya, Dan mengubah anak-anak di sana yang sebelumnya hidup dalam keterpurukan, menjadi lebih ceria dan layaknya bocah. Dan mengajari mereka bermain sirkus dan anak-anak begitu menikmatinya.
Chaim Fetter, Pria Belanda yang Cinta Anak-Anak Jalanan di Lombok
Kekayaan materi tak selamanya memberikan kebahagiaan hati. Hal ini benar dirasakan oleh seorang bule Belanda bernama Chaim Fetter. Hidup dengan segala materi nyatanya masih membuat hatinya kosong. Hingga akhirnya, ia pun melangkahkan kaki ke luar untuk mencari ketenangan, dan Lombok jadi tempatnya berlabuh. Alih-alih mendapatkan apa yang dicarinya, di sini Fetter dihadapkan dengan kondisi miris anak-anak jalanan. Namun, justru dari sini ia mulai merengkuh apa yang dicarinya.
Rob Sinke, Pria Bule yang Jatuh Cinta kepada Halmahera
Tak banyak yang tahu siapa Rob Sinke. Tapi, kalau kamu menanyakan ini kepada orang-orang Halmahera, mungkin hampir tidak ada yang tak bisa menjawabnya. Ya, Rob adalah seorang bule berkewarganegaraan Indonesia yang dikenal sangat getol menjaga alam pulau ini.
Mereka bukanlah orang Indonesia, namun begitu cinta dengan negara ini sampai-sampai rela berbuat sedemikian besar. Pertanyaannya selanjutnya adalah, jika mereka bisa seperti ini, lalu bagaimana dengan kita? Kita orang asli Indonesia seharusnya bisa berbuat lebih. Mudah-mudahan kisah lima bule ini menginspirasi ya.