Berbicara soal nuklir, Indonesia bisa dibilang sangat tertinggal dalam hal ini kalau dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Misalnya saja India, Pakistan, Korea Utara, dan masih banyak lagi yang lain. Bahkan beberapa negara yang disebut itu sudah mampu mengolah nuklir sedemikian rupa. Sehingga tak hanya jadi pembangkit listrik saja, tapi juga senjata-senjata mengerikan.
Indonesia sebenarnya pernah ada wacana soal proyek nuklir, bahkan konsepnya sudah digodok sejak zaman Bung Karno. Tapi, lantaran satu dan lain hal, proyek tersebut bisa dibilang gagal. Dan setelah begitu lama tak disinggung, beberapa waktu belakangan pemerintah Indonesia mulai melirik lagi soal nuklir. Bukan untuk senjata pemusnah, tapi lebih ke arah pemanfaatannya sebagai sumber energi.
Tanpa banyak yang tahu, pemerintah kita diam-diam ternyata sangat serius lho soal nuklir tersebut. Hal tersebut bisa kita lihat dari langkah-langkah pemerintah yang seakan sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Seperti apa langkah serius pemerintah kita soal nuklir? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.
Setahun Sekali Indonesia Kirim Para Ahli untuk Belajar Nuklir
Tak banyak yang tahu jika ternyata setahun sekali pemerintah kita rutin mengirim para ahli untuk belajar nuklir ke luar negeri. Dalam satu kali berangkat biasanya pemerintah mengirim 20 sampai 30 orang. Rata-rata yang dikirim adalah para staf BATAN dan juga para peneliti di kampus-kampus ternama.
Diketahui, orang-orang pilihan itu dikirim ke Rusia, tepatnya ke sebuah perusahaan nuklir bernama Rosatom. Di sini, para ahli kita dilatih untuk lebih mengenal nuklir terutama penggunaannya sebagai media pembangkit listrik. Setelah belajar dari sana, diharapkan para ahli itu siap untuk membangun PLTN di Indonesia.
Indonesia Ternyata Sudah Punya Reaktor Nuklir
Tak banyak yang tahu kalau selama ini ternyata Indonesia itu punya reaktor nuklir lho. Bahkan jumlahnya sendiri lebih dari satu. Diketahui saat ini ada tiga buah reaktor yang kita miliki, satu berada di Bandung, lalu Sleman, dan yang ketiga adalah Serpong, Banten. Ketiganya masih digunakan sampai hari ini.
Reaktor-reaktor yang dimiliki Indonesia masih lebih banyak digunakan untuk penelitian. Tapi, tidak menutup kemungkinan kalau nantinya bakal dipakai sebagai basis PLTN kita. Semua reaktor nuklir kita dioperasikan oleh BATAN, dan rencananya nih bakal akan bertambah beberapa lagi. Ini bukti yang tak terbantahkan kalau pemerintah Indonesia sudah sangat siap soal nuklir.
Indonesia Rangkul Rusia untuk Nuklir
Bukti selanjutnya soal seriusnya Indonesia tentang nuklir adalah kesepakatan kerja sama dengan Rusia setahun lalu. Bahkan kerja sama ini sampai melahirkan MoU yang isinya adalah tentang proyek nuklir bersama untuk tujuan damai.
Kenapa Rusia yang dipilih, hal tersebut tak lain karena negara satu ini dinilai pemerintah kita lebih senior soal nuklir dibanding negara mana pun, bahkan Amerika. Harapannya, kerja sama tersebut mampu membuat Indonesia segera merealisasikan nuklirnya untuk kemajuan negara.
Indonesia Ogah Jual Uraniumnya ke Luar
Sudah jadi rahasia umum kalau beberapa daerah di Indonesia itu begitu kaya akan uranium. Bahkan para ahli menaksir jumlahnya mencapai sekitar 78 ribu ton. Sayangnya, uranium yang begitu banyak ini masih belum dimanfaatkan.
Bisa sebenarnya pemerintah menjualnya dan untungnya pun bakal besar sekali. Tapi, hal tersebut tak dilakukan. Alasannya lebih karena ingin mengembangkan nuklir untuk Indonesia sendiri. Utamanya sebagai bahan baku untuk PLTN. Perkiraannya, kalau semua uranium di negeri ini dimanfaatkan, energi di negeri kita bakal terjamin sampai belasan bahkan puluhan tahun.
Sepertinya memang sudah waktunya bagi Indonesia untuk mulai beralih ke nuklir. Kita sudah punya segalanya kok, mulai dari reaktor, SDM, bahkan uraniumnya sendiri. Tinggal mau garap atau tidak. Nuklir yang dimiliki Indonesia jelas akan berguna sangat banyak. Tak hanya bakal mampu memberikan energi yang melimpah, status kita di dunia pun akan meningkat. Ya, kamu tahu sendiri kalau nuklir bisa membuat negara lain merasa segan.