Kalau membahas soal Majapahit, biasanya topik yang sering diangkat adalah tentang kejayaan mereka di masa lalu. Entah soal wilayah kekuasaan mereka yang membentang sepanjang Nusantara, atau mungkin kisah kemenangan melawan Mongol di masa awal berdirinya. Memang bikin bangga kerajaan satu ini. Keberadaannya jadi bukti kalau Indonesia benar-benar jemawa di masa lampau.
Masih soal Majapahit, mari kita bahas kerajaan ini dari sisi yang lebih detail lagi, misalnya soal makanan favorit raja. Jadi, kira-kira seperti apa sih santapan para raja Majapahit dulu? Apakah beliau-beliau itu juga makan nasi seperti kita? Ataukah mereka juga suka menyantap daging-daging berbumbu? Jawabannya ternyata iya. Siapa sangka jika para raja Majapahit dulu juga mengonsumsi beberapa makanan yang juga kita senangi.
Hal tersebut didasari dari penelitian kuliner yang dilakukan oleh seorang chef bernama Hugo. Darinya, akhirnya diketahui jika santapan raja-raja Majapahit tak jauh berbeda dari kita. Nah, lebih dalam soal kuliner para raja, berikut ini beberapa dari favorit para penguasa Nusantara itu.
Ini Nih Makanan Pokok Para Raja Majapahit
Pernah penasaran nggak sih dengan alasan kenapa makanan pokok kita itu nasi, bukan roti atau semacamnya? Hal tersebut tak lain karena orang-orang zaman dulu ternyata juga makan nasi. Dari sini kemudian diturunkan hingga ke era kita. Soal nasi, hal ini tentu juga jadi konsumsi utama penduduk Majapahit termasuk para raja.
Nasi diketahui selalu jadi konsumsi utama Majapahit. Namun, selain itu diketahui mereka juga menyantap beberapa bahan makanan sampingan lain. Macam talas, jelai, gadung, dan berbagai macam jenis umbi-umbian yang lain. Di masa sekarang masih banyak orang Indonesia yang mengonsumsi bahan makanan sampingan tadi. Namun sifatnya hanya sebagai pelengkap dan variasi saja.
Para Raja Sangat Suka Daging
Para raja tentu tidak hanya makan nasi. Sama seperti kita, mereka pun mengonsumsi beberapa jenis daging sebagai lauknya. Nah, yang unik soal daging ini ternyata mereka tak hanya mengonsumsi satu atau dua jenis daging saja, tapi cukup banyak. Bahkan beberapa mungkin tak lazim bagi kita.
Beberapa jenis daging favorit para raja misalnya, kerbau, lembu, kambing, kijang, babi, dan ayam. Tak hanya itu saja, ada beberapa jenis daging konsumsi lainnya yang mungkin cukup aneh bagi kita. Misalnya Asu Tugel alias daging anjing yang dikebiri atau Musika yakni semacam hewan yang mirip dengan tikus.
Para Raja Juga Menikmati Tumpeng
Siapa sih yang nggak kenal dengan tumpeng? Makanan satu ini selalu jadi pendamping setia untuk acara-acara besar dan penting. Tahu kah kamu, Tumpeng sendiri bukan tercipta baru-baru ini, tapi sudah sangat lama. Tidak diketahui seberapa tua makanan ini, tapi yang jelas para raja Majapahit ternyata juga menyantapnya.
Hal tersebut diketahui dari beberapa prasasti peninggalan Majapahit. Di sana dikatakan jika dalam satu waktu raja suka makan makanan yang berbeda dalam satu wadah atau nampan. Kemudian dari sini penjelasan tersebut diasumsikan sebagai tumpeng. Soal bentuk tumpengnya sendiri, ternyata penyusunan lauknya sama seperti tumpeng zaman sekarang. Namun soal nasi yang kerucut hal tersebut belum bisa dipastikan.
Kudapan Santai Para Raja
Selain makan makanan berat, tentu para raja juga menikmati kudapan-kudapan ringan. Uniknya, soal makanan ringan ini mereka mengonsumsi kudapan yang juga lekat banget dengan kita, khususnya orang-orang Jawa. Pasti tahu kan jajanan tradisional Jawa? Ya, beberapa ternyata adalah snack favorit raja Majapahit.
Beberapa contohnya adalah Wajik, tape, dwadal atau makanan yang mirip dodol, lepet, serta berbagai jenis keripik. Nggak hanya itu, ada juga satu kudapan yang khas yang bernama Mandaga. Makanan ini berbentuk kerucut yang terbuat dari beras dengan isian berupa kelapa dan gula merah.
Seperti inilah santapan para raja Majapahit. Siapa yang menyangka jika selera mereka hampir sama seperti kita, entah itu kebiasaan makan nasi sampai kudapan-kudapan tradisionalnya, macam wajik, lepet, tape, dan sebagainya. Jadi, bisa disimpulkan juga jika ternyata apa yang kita makan selama ini juga disantap oleh para raja. Hmm, cukup bikin bangga ya mendengarnya.