Hidup memang penuh resiko. Merasa tidak punya musuh atau masalah dengan orang lain, bukan berarti hidup kita aman dari bahaya. Cuma gara-gara wajah kita mirip dengan orang lain saja, bisa panjang urusannya.
Seorang pria Tiongkok ditangkap di Korea Selatan setelah peristiwa penusukan pada seorang wanita yang sedang khusyuk berdoa di Pulau Jeju, Sabtu pagi (17/6). Setelah menikamnya sebanyak 4 kali, pria itu melarikan diri.
Wanita naas yang disamarkan namanya sebagai Kim itu segera dilarikan ke rumah sakit. Tapi apa daya, usianya yang sudah 61 tahun tak bisa menahan banyaknya tikaman dan akhirnya meninggal pada keesokan harinya.
Pelaku yang sempat melarikan diri akhirnya tertangkap. Saat diinterogasi, polisi mendapatkan keterangan yang bikin geleng-geleng kepala. “Dia bilang dia datang ke kapel itu maksudnya ya mau bertobat. Tapi ia tak bisa mengendalikan diri ketika melihat wanita yang punya wajah mirip dengan salah satu mantan istrinya,” kata Park Ki-nam, kapolsek lokal di sana.
Pelaku tersebut bernama Chen dan usianya sudah 50 tahun. Ia menceritakan pada polisi kalau kedua mantan istrinya telah selingkuh dari dia, lalu kabur meninggalkannya begitu saja. “Saat aku melihat perempuan itu berdoa sendiri di gereja, terbersit bayangan mantan istriku. Itu memicu kemarahan dan aku menyerangnya tanpa ampun,” begitu pengakuan Chen.
Park Ki-nam menyebutkan, “Sepertinya dia memiliki kebencian mendalam terhadap wanita.” Polisi masih menilik adanya indikasi pembunuhan berencana. Karena Chen sudah dua kali ke gereja itu dan sejak mendaratkan kakinya di Jeju, ia sudah berbekal senjata tajam.
Pengkhianatan cinta buat lelaki itu memang jadi urusan serius ya. Kerap kali patah hati membuat seorang pria bisa berantakan dalam beberapa waktu ke depan. Sebagian bisa mengendalikannya, sebagian lagi sulit bahkan sampai hilang akal.
Selain menjadi kasus kriminal berbau percintaan yang miris, peristiwa ini membuat kelakuan turis Tiongkok mendapat sorotan. Awal bulan lalu, delapan orang turis Tiongkok ditahan karena membuat keributan di salah satu rumah makan Jeju. Alasannya sih cuma karena mereka ditegur untuk tidak membawa minuman dari luar. Sudah dua tahun belakangan, banyak media yang memblow up kelakuan turis Tiongkok yang ulahnya dianggap ‘bikin aturan sendiri’ dan tidak mengindahkan peraturan pariwisata lokal.