Selama ini kita hanya mengenal Raja Ampat atau Derawan sebagai kepulauan yang memiliki pesona sangat indah. Sebenarnya, Indonesia masih memiliki banyak sekali kepulauan dengan potensi wisata besar seperti Morotai yang terletak di kawasan Halmahera Utara dan berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik yang dahulu digunakan sebagai medan pertempuran Perang Dunia II.
Morotai memiliki sederet spot wisata yang memukau. Setiap pulau di kawasan ini memiliki pantai yang sangat biru. Di kawasan yang agak luas, kamu juga bisa menemukan air terjun hingga artefak bekas peninggalan Perang Dunia II yang sangat bersejarah. Berikut pesona keindahan Morotai yang bisa membuatmu ingin segera mengunjunginya.
Pulau Zum-Zum, Basis Pertahanan Tentara Sekutu
Saat terjadi Perang Dunia II, kawasan Pulau Zum-Zum digunakan sebagai basis pertahanan tentara Amerika. Di tempat ini pernah tinggal Jenderal Douglas Mc Arthur yang menjadi pimpinan perang sekutu di kawasan Asia Pasifik. Tidak heran jika pulau ini sering disebut sebagai Pula Mc Arthur dan terdapat sebuah monumen untuk jenderal besar ini.
Pulau Zum-Zum bisa ditempuh dari Pelabuhan Morotai dengan waktu tempuh 15 menit. Di sini, kamu bisa menemukan banyak sekali artefak zaman perang di sepanjang pulau. Kalau kamu bosan berkeliling cobalah melakukan aktivitas di air seperti berenang atau diving di lautan yang memiliki banyak sekali terumbu karang dan juga ikan warna-warni.
Pulau Morotai, Surga Penyelaman yang Menyimpan Banyak Pesona
Pulau Morotai adalah pulau terbesar dari kumpulan pulau super eksotik ini. Di tempat ini, kamu bisa menemukan pemukiman dari 50.000 orang yang hidup selaras dengan alam. Daya tarik dari Morotai adalah banyaknya spot penyelaman yang jumlahnya 28 buah. Titik ini tersebar di seluruh sudut pulau dengan pesona dan keunikan sendiri-sendiri.
Selain mendapatkan banyak karena warna-warni lengkap dengan ikan dan biota laut lain. Kamu juga bisa menemukan banyak reruntuhan bangka kapal dan pesawat. Misal di kawasan Wawama dan Totodaku terdapat bangkai pesawat dan juga jeep di dalam laut. Di kawasan Mira terdapat bangkai kapal selam yang sudah ditumbuhi karang. Di Buho Buho, kamu bisa melihat bangkai pesawat tempur yang dulu digunakan untuk pertempuran yang sengit.
Pulau Dodola, Bibir Pasifik yang Menunggu untuk Didatangi
Pulau Dodola terbagi menjadi dua, pertama Dodola Kecil dan yang kedua adalah Dodola Besar. Dua pulau kecil ini terletak paling jauh dari daratan utama. Berjalan menjauhi Dodola akan membawa kamu ke Samudra Pasifik yang sangat luas dan sangat tenang itu. Di sini, kamu bisa bermain sampai puas dengan snorkeling atau menikmati air laut yang pasang dan juga surut.
Oh ya, keunikan dari pulau ini adalah saat air surut, keduanya akan disatukan oleh hamparan pasir putih yang cukup panjang. Setidaknya ada jarak sekitar 500 meter di antara dua pulau sebelum akhirnya laut kembali pasang. Saat mengunjungi Pulau Dodola usahakan menggunakan krim anti sinar matahari dan juga anti nyamuk karena serangga kecil di pulau ini sangat ganas.
Tanjung Sopi, Berseluncur Hingga Puas di Ombak Pasifik
Tanjung Sopi adalah kawasan berselancar di Morotai yang selalu dicari oleh banyak orang. Bahkan Bule dari berbagai belahan dunia rela datang ke tanjung yang aksesnya masih sulit ini. Siapa saja yang ingin datang ke sini harus melewati jalan darat yang terjal atau melalui perjalanan laut dari kawasan Daruba.
Ombak di Tanjung Sopi dikenal sangat besar dan menantang. Keunikan gelombangnya tidak kalah dengan G-Land di Jawa Timur atau di Mentawai yang ada di pesisir barat Sumatra. Untuk menggenjot banyaknya pengunjung di sini, pemerintah setempat pernah mengadakan lomba surfing tingkat internasional di tahun 2013 silam.
Keindahan Morotai mungkin tidak seterkenal Raja Ampat yang ada di Papua. Meski demikian, keunikan destinasi di sini tetap menjadi daya tarik yang susah disamai. Kapan lagi bisa melihat bangkai kapal bekas Perang Dunia II di dalam lautnya.