Gelar manusia paling keji dalam sejarah sepertinya memang pantas untuk disematkan kepada Adolf Hitler. Seperti yang kamu tahu, si pemimpin Nazi ini memang terbukti secara nyata melakukan banyak aksi-aksi gila dan membuat nilai-nilai kemanusiaan seperti tak ada harganya. Salah satu buktinya adalah Holocaust di mana Hitler membantai jutaan Yahudi hanya karena sentimen saja.
Soal pembantaian, sebenarnya tak hanya Holocaust saja yang didalangi oleh Hitler. Ada satu lagi upaya pemusnahan manusia yang diprakarsai pasangan Eva Braun ini, namanya adalah T4. Aksi T4 secara khusus dimaksudkan untuk melenyapkan orang-orang yang dianggap memiliki kelainan baik fisik maupun mental. Tak peduli siapa pun, entah orang asli Jerman sendiri lebih-lebih Yahudi, Hitler menghendaki mereka untuk musnah. Tujuannya adalah agar membuat bangsa Jerman diisi orang-orang sempurna sehingga bisa lebih mudah menjalankan visi misi Nazi untuk menguasai dunia.
Membunuh orang-orang lemah tentu kejahatan yang luar biasa. Dan untuk apa yang sudah dilakukannya ini, cukup fair kalau menjuluki Hitler dengan gelar yang lebih buruk lagi.
T4 Memang Bertujuan untuk Mengenyahkan Orang-Orang Berkelainan
Hitler selalu yakin kalau orang-orang dengan kelainan khusus hanyalah jadi ganjalan. Bahkan sang Fuhrer ini mengibaratkan mereka seperti sel kanker yang kalau tidak segera dienyahkan maka akan membuat yang lainnya terjangkit. Dan berawal dari ideologi yang tidak waras ini lah kemudian tercipta konsep T4, aksi rahasia untuk melenyapkan mereka yang memiliki kekurangan dan kelainan.
Cakupan T4 ini begitu luas. Tak hanya melulu menargetkan orang-orang tunanetra dan tunarungu, T4 juga menyikat orang-orang dengan down sindrom. Tak selesai sampai situ, T4 juga menciduk orang-orang yang mengidap penyakit kronis tak tersembuhkan. Siapa pun yang memiliki salah satu dari ini, maka Hitler akan menyingkirkannya untuk selamanya.
Korbannya T4 Mencapai Ratusan Ribu
T4 ini adalah agenda serius dan memang salah satu tujuan utama Nazi. Operasinya dilakukan dari tahun 1939-1941 dan sangat rahasia. Prosesi atau mekanisme detailnya sendiri tidak begitu jelas, tapi yang jelas memang benar kalau orang-orang dengan kekurangan dibunuhi.
Kalau bicara jumlah, ternyata korban T4 begitu banyak. Tidak hanya seribu atau dua ribu, tercatat total korban agenda keji ini mencapai kisaran 200.000 – 250.000 orang. Dan kalau kita bicara siapa-siapa yang jadi korban, ternyata tak hanya orang-orang dewasa saja baik pria maupun wanita, tapi juga anak-anak. Hitler, orang ini tak bisa dibantah lagi kekejiannya.
Metode Pemusnahan
T4 bisa dikatakan sebagai operasi rahasia. Masih ingat Petrus di tahun 80an lalu, kan? T4 bisa dikatakan kurang lebih sama seperti ini. Orang-orang yang memiliki kelainan dan kekurangan disendirikan kemudian dienyahkan. Caranya sendiri menurut buku sejarah ada dua, yakni ditembak serta memakai kamar gas.
Untuk metode kamar gas, si korban dimasukkan ke dalam ruangan untuk kemudian dikunci rapat-rapat. Setelah itu karbon monoksida disalurkan ke dalamnya. Tinggal tunggu sebentar saja, si korban pun mati. Cara ini sendiri kemudian dikembangkan sebagai salah satu metode eksekusi Holocaust.
Anak-Anak Masuk dalam Daftar T4
Seperti yang disinggung sebelumnya, T4 ini berlaku untuk semuanya. Jadi, sekalipun anak-anak kalau dia berkekurangan maka nasibnya takkan lebih mujur. Meskipun tetap sama bakal berakhir dengan kematian, anak-anak ini diperlakukan agak lebih manusiawi.
Pertama mereka bakal dikumpulkan di sebuah pusat perawatan untuk diteliti selama berminggu-minggu. Kalau dinyatakan tidak bisa disembuhkan, maka akan tertulis dalam daftar T4. Tidak seperti orang dewasa, anak-anak ini dimatikan dengan cara disuntik. Dalam rentang waktu bergulirnya aksi T4, setidaknya ada lebih dari 5 ribu anak yang telah dibunuh.
Pada akhirnya T4 yang dijalankan dengan sangat rahasia ini mulai ketahuan bau busuknya. Satu persatu pihak terkait mulai dari dokter sampai perawat, angkat bicara tentang kebenaran T4. Tak butuh waktu lama sampai akhirnya muncul gelombang protes dari banyak orang. Termasuk para pendeta gereja. Hitler pun pada akhirnya menghentikan T4, tapi dari sini ia mengawali pembantaian Yahudi alias Holocaust yang fenomenal itu.