Sebuah data menyebutkan bahwa setidaknya 10% anak-anak di kawasan Afrika meninggal dunia sebelum berusia 5 tahun. Penyebab utama meninggalnya anak-anak ini adalah buruknya pemenuhan gizi makanan, lingkungan yang sangat kotor hingga rawan penyakit, dan gangguan yang diidap sejak berada di dalam kandungan ibu.
Tingkat kematian anak-anak di bawah lima tahun sangat tinggi jika dibandingkan dengan yang dewasa. Bahkan ada lebih dari 20.000 anak-anak di bawah 5 tahun meninggal setiap hari atau 15 anak setiap menit. Jika keadaan ini tidak segera ditanggulangi, tingkat mortalitas anak-anak di dunia semakin besar dan menjadi bencana global. Anyway, inilah negara dengan jumlah anak-anak meninggal di bawah 5 tahun terbanyak di dunia.
Angola
Menurut UNICEF, Angola menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki rasio paling besar pada kematian anak di bawah 5 tahun. Setidaknya dari 1.000 kelahiran yang terjadi di negara Afrika itu, ada 157 bayi dipastikan meninggal dunia sebelum usianya mencapai 5 tahun. Bahkan baru lahir langsung meninggal saja banyak terjadi di tempat ini.
Yang menyebabkan banyaknya anak meninggal di kawasan ini adalah kemiskinan. Banyak keluarga tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi anaknya. Dampak dari ini, banyak anak meninggal karena gizi buruk. Selain dua masalah di atas, penyakit dan konflik di Angola juga menjadi penyebab banyaknya kematian anak. Sumber daya alam berupa berlian di sini justru membuat warga semakin menderita akibat saling berebut hak kepemilikannya.
Chad
Chad adalah negara kedua yang memiliki tingkat kematian anak paling tinggi di dunia. Setidaknya ada 139 anak meninggal dunia dari 1.000 kelahiran yang terjadi di sana. Bayi di bawah lima tahun banyak yang meninggal dunia karena tidak mendapatkan asupan gizi yang baik. Rata-rata keluarga di kawasan Chad sangatlah miskin. Mereka hanya makan seadanya dan belum tentu sehat.
Selain masalah kemiskinan dan makanan yang sangat terbatas. Bayi di Chad juga jarang sekali mendapatkan vaksin. Hanya 1 dari 5 anak yang mendapatkan vaksin di Chad. Keadaan ini membuat banyak anak rawan sekali terkena penyakit mematikan. Saat terjadi pandemi, anak-anak di Chad tidak mampu bertahan dan akhirnya meninggal karena daya tahannya yang masih sangat lemah.
Somalia
Tidak berbeda jauh dengan keadaan anak di kawasan Chad, setiap 1.000 kelahiran di Somalia ada 137 anak yang meninggal di bawah usia 5 tahun. Meninggalnya anak-anak terjadi akibat penyakit seperti diare yang akut, gangguan paru-paru, dan penyakit mematikan lainnya yang akan menyebar dengan sangat cepat kepada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh sangat rendah.
Selain masalah penyakit yang menyebar dengan sangat cepat, penyebab kematian dari anak yang ada di sini adalah karena malnutrisi. Sekitar 30% anak yang mengalami kekurangan asupan nutrisi mengalami kematian dengan sangat meyakinkan. Hingga sekarang, kematian anak-anak di Somalia sudah semakin banyak terjadi. Kemiskinan, makanan tidak bergizi, dan kesehatan adalah masalah utama yang harus segera ditanggulangi,
Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah memiliki tingkat kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun sebanyak 130 dari 1.000 kelahiran. Penyebab terbanyak kematian anak di kawasan negara ini adalah seringnya penyakit mematikan menyebar dan menjadi pandemi yang sangat mematikan. Kolera adalah salah satu penyakit yang kerap menyebar di republik yang sangat miskin ini.
Bayi-bayi di sini jarang sekali mendapatkan vaksin yang berimbang. Akibatnya, daya tahan tubuh mereka menjadi sangat rendah dan jika ada penyakit mereka tidak akan mampu menghadapinya dengan kuat. Kematian bayi di kawasan ini sudah seperti hal biasa yang bisa terjadi setiap saat.
Inilah negara-negara dengan banyak anak di bawah lima tahun meninggal dengan mengenaskan. Kita yang hidup di Indonesia harusnya lebih bisa bersyukur dengan keadaan yang lebih baik ini.