Dengan teknologi persenjataannya yang super maju serta pamor pasukan elitnya yang mendunia, sudah jelas siapa pun bakal gemetar ketika berhadapan dengan Nazi. Dan kalau kita lihat dari faktanya, Nazi memang sukses melumat begitu banyak pasukan sangar di masa kejayaannya. Tapi, meskipun mereka sangar luar biasa, ada satu babak dimana pasukan Nazi yang gila itu tampil sangat mengenaskan. Ya, mereka seperti bocah ketika berhadapan dengan kesatuan sniper wanita Uni Soviet.
Sejarah mencatat jika hal memalukan itu memang terjadi. Nazi yang ingin meluaskan wilayahnya ke Uni Soviet, dibikin tak berdaya oleh para sniper wanita Soviet. Mereka mati bertumbangan tanpa perlawanan yang berarti. Hal ini jadi bukti kalau wanita bisa sangat mematikan, apalagi para sniper wanita Soviet ini juga punya semangat patriotisme tinggi. Mati bagi mereka tak masalah, asal bisa membuat Nazi tersungkur alias mati.
Kisah harum para sniper ini pun jadi bahan olok-olokan paling menusuk untuk Nazi. Punya senjata mematikan dan gagah, ternyata letoy melawan wanita. Masih tentang para sniper wanita Soviet, berikut adalah jejak kisah mereka yang bikin kagum.
Ketika Wanita Tak Lagi Jadi Paramedis dan Juru Masak
Awalnya tentu kita heran dengan adanya sniper wanita ini. Pasalnya, wanita dalam perang selalu identik dengan dua hal, kalau tidak medis ya jadi juru masak. Namun, Soviet menganggap kaum hawa bisa lebih berperan dari ini. Kemudian ide itu direalisasikan dengan melatih ribuan wanita untuk jadi serdadu.
Bagaimana pun juga wanita tetaplah wanita. Kalau mereka turun sebagai tentara lapis depan, maka yang bakal terjadi hanya kematian sia-sia karena secara fisik mereka lebih lemah. Tapi, soal pemikiran dan level kepintaran, wanita kadang lebih oke dari pria. Dari sini kemudian militer Soviet memutuskan untuk melatih para wanita untuk menjadi sniper yang lebih banyak mikir namun mampu menimbulkan dampak yang tak kalah ngeri.
Ribuan Wanita Diterjunkan Dalam Pertempuran Sengit yang Nyata
Soviet setidaknya melatih 2000an wanita khusus untuk menjadi pasukan sniper. Pelatihan tersebut bisa dikatakan sukses besar karena Soviet langsung menempatkan para wanita ini di pos-pos pengintaian penting. Hasilnya sendiri luar biasa, ketika terjadi pertempuran besar macam Stalingard dan Sevastopol, para sniper wanita ini sukses mencatatkan angka kematian yang tinggi di pihak musuh.
Satu orang setidaknya bisa membunuh dua atau tiga tentara. Tapi, beberapa sanggup membantai lebih banyak dari itu. Misalnya seorang guru TK bernama Tanya Baramzina yang berhasil membunuh 19 orang lalu 20 tentara lagi sebelum ia tertangkap dan dieksekusi. Tak hanya Tanya, masih begitu banyak para sniper gila lainnya dengan catatan rekor yang bikin geleng-geleng.
Lady Death, Sniper Wanita Soviet Paling Edan
Alkisah, dari ribuan sniper wanita ini ada seorang serdadu cantik bernama Lyudmila Pavlichenko. Wanita ini punya julukan Lady Death lantaran punya catatan yang begitu mengagumkan. Sekitar 309 tentara tumbang oleh bidikannya dan gilanya lagi seperempat korbannya itu adalah para sniper elit PRIA. Benar-benar gila!
Dengan catatan yang mentereng seperti itu, tak butuh waktu lama sampai Pavlichenko mendapatkan reputasi yang menakutkan. Bagi Nazi ia adalah momok yang mengerikan dan siapa pun yang bisa membunuh Pavlichenko bakal diberikan hadiah yang sangat besar. Wanita satu ini pun jadi target utama Nazi walaupun para tentara Hitler itu tak sekalipun bisa menyetuhnya. Pavlichenko pun masuk dalam daftar sniper paling mematikan sepanjang sejarah atas semua raihan dan reputasi yang sudah dicapainya.
Gadis Muda Tanpa Nama Tapi Juga Sangat Mematikan
Selain Lyudmila Pavlichenko, ada juga sosok sniper wanita Soviet yang jadi perbincangan di kalangan militer. Nama wanita ini adalah Roza Shanina. Mungkin kalau dilihat dari catatannya, Shanina jauh di bawah Pavlichenko dengan hanya membunuh 54 orang. Tapi, kalau dilihat dari kemampuannya, justru Shanina lah yang bisa bisa dibilang sebagai sniper wanita paling mematikan Soviet.
Gadis muda yang umurnya masih 19 tahun ini dikenal karena kemampuan intainya yang sadis. Ia biasa diposisikan di garis terdepan dan selalu sukses menghadirkan kejutan. Tak hanya itu, Shanina dikenal juga akan kemampuannya membidik target yang bergerak serta melecutkan doublet alias dua peluru yang langsung mengenai dua musuh. Nazi, mungkin tidak begitu mengenal gadis ini, tapi kalau mereka tahu, Shanina pasti lebih ditakuti daripada Pavlichenko.
Kita tahu kalau satu-satunya negara yang sukses membuat Nazi takluk adalah Soviet. Dan kalau kita membaca cerita di atas, jelas negara Komunis ini bisa memenangkan Perang Dunia II lantaran para penembak jitu wanita mereka. Tanpa para wanita cantik ini, sejarah mungkin bakal benar-benar berbeda. Kesimpulannya, wanita itu memang makhuk unik. Mereka bisa jadi ibu yang baik tapi mampu pula menjadi monster menyeramkan yang bikin pria tak ada apa-apanya.