Rasanya tak habis kata untuk mengatakan betapa yang dilakukan ISIS ini benar-benar menguras emosi. Sejak kemunculannya yang pertama hingga hari ini, mereka seolah tak pernah berhenti mengumbar kengerian. Mulai dari menggorok secara sadis orang-orang tak bersalah, sampai sejumlah kengerian gila lainnya. Termasuk melempar gay dari gedung atau memperjualbelikan wanita-wanita yang ada di daerahnya.
Belakangan berita tentang ISIS agak mereda, sampai akhirnya mulai muncul lagi dengan membawa kabar yang tak kalah ngeri. Yang terbaru adalah mereka meledakkan sebuah kuil Syiah di Irak yang menyebabkan sekitar 30 orang tewas mengenaskan. Dalam tragedi itu, mereka juga menembaki semua orang yang ada di sana. Ngeri dan gila!
Tak sampai situ, beberapa kengerian lain juga dilakukan oleh kelompok satu ini. Kegilaan macam apa yang mereka sudah hadirkan? Simak lewat ulasan berikut ini.
1. Rebus Hidup-Hidup Tentara Sendiri
Kekejaman ISIS sangat universal, tak hanya kepada musuh atau tawanan, mereka juga melakukan berbagai aksi kejam kepada anggotanya sendiri. Seperti yang menimpa tujuh orang tentara mereka belakangan ini. Ya, dikabarkan jika tujuh orang ini dihukum mati dengan cara yang gila. Diikat kedua tangan dan kakinya, lalu kemudian direbus hidup-hidup.
ISIS mengklaim jika tujuh tentara ini memang patut dimatikan dengan cara seperti itu lantaran kesalahan mereka sungguh besar. Diketahui para tentara ini kabur ketika ISIS melakukan peperangan di daerah Sharqat. Sebelum ini, ISIS juga pernah menghukum mati 19 orang pemuda lantaran melakukan kesalahan serupa.
2. Penggal Empat Pemain Bola Suriah
Tak cuma tawanan perang, ISIS juga pernah membantai orang-orang yang notabene innocent alias tak bersalah. Mulai dari wartawan, para wanita, dan yang terbaru adalah empat orang pemain bola. Ya, entah apa korelasinya, tapi ISIS memang mengonfirmasi telah membuat hilang kepala empat orang pemain bola tersebut.
Diketahui empat orang ini adalah pemain Suriah dan tengah membela sebuah klub bernama Al-Shabab. Alasan ISIS membantai empat orang ini adalah dugaan jika mereka merupakan mata-mata untuk Unit Perlindungan Rakyat Kurdi. Alasan lain, ISIS menganggap sepak bola adalah budaya barat yang harus dimusnahkan. Masih soal bola, ISIS juga pernah membantai sekitar 13 orang saat tertangkap basah tengah melakukan nobar.
3. Mengancam Meledakkan Mekkah dan Kakbah
Orang-orang seringkali mengasosiasikan ISIS dengan Islam. Namun, kita bisa bilang mereka ini bukanlah Islam. Tak hanya karena apa yang dilakukannya jauh dari ajaran Nabi, tapi juga beberapa seruan mereka yang sudah benar-benar gila dan menghina Islam. Salah satunya adalah mengancam akan meledakkan Mekkah dan juga Kakbah.
Hal ini diketahui pertama kali dari sebuah Tweet seseorang yang mengaku seorang anggota ISIS. Pria dengan akun bernama Abu Turab itu mengatakan jika ISIS nantinya akan mengambil alih Mekkah dan kemudian meledakkan Kakbah. Dari sini kita sudah harus tahu jika ISIS sama sekali bukan Islam. Pasalnya, Rasul sendiri bertempur mati-matian untuk menjaga kiblat umat Islam tersebut.
4. ISIS Tantang Indonesia Secara Terang-Terangan
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak, Indonesia sedikit banyak jadi pantauan ISIS. Satu dua kali ISIS menyebut-nyebut nama Indonesia dalam beberapa video yang pernah mereka sebarkan. Dan yang paling baru adalah tentang mereka yang menantang secara terang-terangan kepada kita, orang-orang Indonesia.
Dalam sebuah video nampak seorang pria yang membawa senjata dan dikelilingi oleh bocah-bocah yang memangku senapan pula, mengatakan akan datang ke Indonesia dan memberikan kengerian. “Dengan izin dan bantuan-Nya, kami akan datang dengan kekuatan militer yang tak tertandingi,” begitu ungkap si pria dalam video tersebut.
Dengan semua yang dilakukannya ini, maka sangat masuk akal kalau ISIS sangat dibenci oleh masyarakat dunia. Konsisten membantai orang-orang tak bersalah, menebar ancaman ke seluruh dunia, dan juga sesumbar ingin menghancurkan Mekkah. Hal-hal seperti ini rasanya sudah cukup jadi alasan bagi kita dan dunia untuk mulai memberikan perlawanan kepada mereka.