Suriah mengalami perang sipil sejak 15 Maret 2011 hingga sekarang. Selama lebih dari 5 tahun bergelut dalam konflik, setidaknya 470.000 penduduk meninggal dunia karena terkena serangan udara, bom, dan tembakan-tembakan yang dilakukan oleh tentara Bashar Assad dab tentara pembebasan yang menginginkan Suriah menjadi negeri baru.
Dari serangkaian perang yang terjadi di Suriah, ada satu kota yang dikenal sebagai kota seribu ledakan. Di kota yang bernama Aleppo ini, serangan bom mematikan terjadi nyaris setiap hari. Akibatnya, bangunan-bangunan di kota ini banyak yang hancur dan memakan korban jiwa yang tak sedikit. Berikut lima fakta tragis dari kota Aleppo yang selalu dipenuhi pertumpahan darah ini.
Selayang Pandang Kota Aleppo
Aleppo adalah salah satu kota terbesar yang dimiliki oleh Suriah. Di masa lalu, kota ini pernah dikuasai oleh Kerajaan Ottoman, dan dijadikan sebagai kota terbesar ketiga di kerajaan Islam terbesar yang runtuh di awal abad ke-20 itu. Setelah Kerajaan Ottoman hancur, Aleppo akhirnya berpindah tangan dan menjadi kota kebanggaan Suriah.
UNESCO menganugerahi Aleppo sebagai warisan budaya dunia. Kota ini tergolong sebagai kota kuno yang mulai ditinggali sejak 5.000 tahun yang lalu. Di masa modern seperti sekarang, lebih dari 2 juta penduduk hidup di Aleppo hingga membuat kota ini sangat penting bagi Suriah meski saat ini keadaannya sudah sangat mengerikan.
Tempat Berkumpulnya Para Militan
Aleppo adalah kota di mana banyak militan yang menuntut pembebasan Suriah berkumpul. Puluhan ribu militan bersenjata bersembunyi dan menyerang para tentara dari Bashar Assad. Akibat hal ini, tentara yang pro pemerintah itu melakukan bombardir habis-habisan di kawasan Aleppo yang sangat berharga ini.
Setidaknya selama 4 tahunan perang, sudah ada banyak sekali ledakan yang menggoncang di berbagai wilayah. Kematian dan hancurnya wilayah kota tak bisa dihindari lagi. Jika dahulu Suriah merupakan kota besar yang sangat hebat, saat ini Suriah seperti kota mati yang banyak ditinggalkan oleh warganya.
Kuburan Orang Tak Berdosa
Perang yang terjadi di kawasan Aleppo sangat mengerikan. Kota yang awalnya sangat megah jadi hancur di sepanjang tempat. Aleppo sudah seperti kota mati yang ditinggalkan oleh para penghuninya untuk mengungsi dan mencari keselamatan. Aleppo tak ubahnya kuburan bagi orang-orang tak berdosa.
Bashar Assad terus menyuruh pasukannya untuk menyerang Aleppo tanpa henti. Mereka ingin menjadikan Aleppo sebagai kuburan bagi semua pemberontak yang ingin bebas dari negeri itu. Sayangnya, orang yang ada di Aleppo tak hanya militan saja, warga sipil yang tak mengungsi juga masih banyak bertahan di sini dengan hidup berada di ujung tanduk.
Kematian Sudah Seperti Hal Wajar di Aleppo
Penduduk yang meninggal di Aleppo sudah mencapai 26.830 jiwa dengan mayoritas korbannya adalah penduduk sipil yang tak tahu apa-apa. Mereka meninggal meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan. Anak-anak tak berdosa, wanita, orang tua menjadi korban yang banyak berjatuhan karena tak mampu menyelamatkan diri dengan cepat.
Kematian di Aleppo adalah sesuatu yang sangat biasa. Setiap hari semua orang bis amati lantaran terkena serangan udara, bom di darat, hingga tembakan membabi buta yang sangat mematikan. Hidup di kota ini sama halnya setor nyawa kepada para tentara pemerintah atau tentara pembebasan yang juga dikenal sangat garang dalam melakukan penyerangan.
Situs Budaya yang Hancur
Suriah adalah sebuah kota kuno yang berisi banyak sekali situs budaya yang diakui oleh UNESCO. Salah satu situs kuno yang ada di sana adalah Kota Kuno Palmyra. Saat perang besar terjadi di kawasan Aleppo, banyak bagian dari situs kuno ini dan situs-situs lainnya hancur berkeping-keping karena terkena serangan bom atau sengaja dihancurkan oleh kelompok ISIS.
Selain Palmyra, situs kota kuno yang konon berasal dari abad ke-12 hingga ke-16 hancur dengan sangat parah. Banyak pihak menyayangkan penghancuran ini karena situs budaya seperti ini tidak akan pernah bisa diperbaiki lagi.
Inilah lima fakta tragis dari Aleppo yang dikenal sebagai kota ledakan bom di Suriah. Di kota ini, serangan bisa terjadi setiap saat. Bertahan hidup di kota ini sama halnya berani mati setiap saat. Semoga Aleppo segera damai dan nyawa manusia bisa segera dihargai.