Terawih bisa dibilang juga merupakan hal yang paling ditunggu saat bulan Ramadan. Nuansanya itu lho, benar-benar bikin kangen. Jarang banget kan orang-orang pada menuhin masjid sampai bershaf-shaf seperti itu? Nuansa begini hanya bisa didapatkan di bulan ramadan selain karena memang Terawih cuma boleh dilakukan di bulan puasa.
Nah, tentang tarawih, mungkin kamu pernah melakoni yang namanya terawih kilat. Buat yang belum tahu, terawih ini sama seperti biasa, 20 rokaat, tapi dilakukan dengan sangat cepat bahkan bisa dibilang terlalu cepat. Terawih yang seperti ini seringkali menimbulkan polemik lantaran dianggap tak menyajikan sholat yang sempurna alias tuma’ninah.
Masih tentang terawih kilat, berikut adalah fakta-fakta tentangnya serta alasan-alasan kenapa banyak orang yang tak menyukai model sholat seperti itu.
1. Baca Alfatihah Satu Tarikan Nafas
Ciri-ciri yang sangat khas dari terawih kilat ini adalah lantunan surat Alfatihah-nya yang sangat cepat. Kalau istilah orang-orang hanya satu kali tarikan nafas. Bismillah sampai amin hanya menghabiskan sekitar 20 detik saja. Makanya tak heran kalau 20 rokaat bisa selesai hanya dalam 20 menit bahkan kurang.
Alfatihah adalah salah satu alasan sholat diterima. Itu pun dengan catatan melantunkannya dengan pas panjang pendek serta penekanan katanya. Nah, sekarang dengan Alfatihah secepat itu apa bisa pas tajwidnya? Kemungkinan besar tidak. Makanya, gara-gara ini kemudian banyak orang yang tidak sreg dengan terawih kilat.
2. Surat yang Dibaca Selalu Pendek dan Cepat
Kalau sistemnya terawih 20 rokaat, biasanya surat yang akan dibaca setelah Alfatihah adalah urut. Yakni, mulai dari surat At-Takasur sampai Al-Lahab. Soal cara bacanya juga sama seperti Alfatihah. Cepat dan satu tarikan nafas.
Yang seperti itu masih mending. Ada beberapa imam yang kebiasaan membaca ayat super pendek. Misalnya “Nun”, “Alif lam mim”, atau “Yasin” setelah itu kemudian rukuk. Sangat cepat sehingga bikin jamaah kadang bingung sendiri.
3. Gerakan Sholatnya Juga Sangat Cepat
Tak hanya Alfatihah dan surat kedua, yang jadi ciri khas lain terawih kilat adalah gerakan sholatnya yang juga sangat cepat. Antara gerakan satu dan lainnya seakan tak memiliki delay. Delay dalam sholat sendiri adalah hal yang cukup penting, pasalnya hal ini menjaga ritme gerakan biar mendapatkan yang namanya tertib sholat.
Konsekuensi gerakan sholat yang cepat adalah makmum yang juga harus baca doa gerakan sholat dengan sangat cepat pula. Ini tidak baik tentu saja karena kita hanya fokus pada cepat saja. Esensi dan penghayatannya tidak ada.
4. Salam Langsung Bangkit Lagi
20 rokaat adalah perjalanan yang panjang. Makanya kemudian para imam seolah tak mau menyianyiakan waktu dan langsung berdiri ketika salam. Delay-nya sendiri mungkin hanya beberapa detik saja antara salam dan takbir. Makanya, tak heran kalau banyak orang capek dan bercucuran keringat.
Sholat 20 rokaat memang panjang, tapi tak harus dikebut juga macam begitu. Seolah mementingkan durasi dari pada kekhusyukan sholat. Tak hanya itu, banyak juga orang-orang tua yang mengeluh encok setelah sholat melakukan sholat terawih seperti ini.
Sholat terawih 20 rokaat mungkin panjang, namun bukan berarti harus dikerjakan secara kilat. Tapi, jangan dikerjakan terlalu lama juga. Yang pas-pas saja biar mendapatkan manfaat lebih. Kita bisa menikmati syahdunya terawih, afdolnya juga insyaallah dapat.