Sakti atau hebat, itulah ungkapan yang tepat untuk Sheikh Mohammed Obaid Al-Rawi, seorang pria paruh baya dari kota Fallujah, Irak. Obaid Al-Rawi sedang berjalan pulang dari shalat subuh ketika bentrokan antara pasukan pemerintah dan pasukan suku Al-Maliki pecah. Obaid Al-Rawi terkena tembakan peluru nyasar yang menghantam kepalanya namun ia tidak merasakan apapun.
Obaid Al-Rawi pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dari dokter agar segera mengeluarkan peluru yang masih menancap dikepalanya. Ketika ia tiba, ia sadar sepenuhnya dan mengatakan dia tidak merasa sakit apapun. Sontak hal ini membuat dokter dan perawat keheranan, bahkan ia sempat tertawa dan senyum ketika melihat dokter dan perawat terkejut mendengar ceritanya.
Hebatnya lagi, luka dari peluru yang menancap tersebut tidak mengeluarkan darah setetes pun. Bahkan kopiah sebagai penutup kepala yang ia kenakan tidak terdapat bercak darah dan masih dalam posisi yang utuh.
Dokter mengkhawatirkan Obaid Al-rawi mengalami kerusakan tulang kepala, namun syukurnya tidak ada tulang kepalanya yang retak atau cedera. Dokter masih heran, bagaimana caranya kepala yang dilapisi kulit lunak tersebut bisa menahan peluru yang begitu besar dan keras lajunya.
Apa yang dikatakan Obaid Al-Rawi dibenarkan oleh petugas rumah sakit.
Berikut petikan wawancara dengan Obaid AL-Rawi, Saya tahu bahwa sedang terjadi pertempuran namun hal itu tidak menyurutkan saya untuk pergi beribadah ke masjid, lantas saya melanjutkan perjalanan untuk sedikit menghindar dari pertempuran, dan tidak merasakan rasa sakit di kepala saya dan saya tidak mengetahui peluru menancap di kepala ku. Tetapi setelah berhenti, aku segera mengetahui ada peluru yang tertancap dan bergegas ke rumah sakit di Fallujah untuk mengeluarkan peluru tersebut.
Sheikh al-Rawi menegaskan bahwa Fallujah terkena perang pemusnahan.Orang-orang dari Fallujah, yang dikenal karena keberanian dan kemurahan hati mereka, dan sudah menjadi target pemusnahan sejak lama dan hal ini adalah penargetan sistematis dari Irak.
Perlu dicatat bahwa hasil akhir dari penargetan kota Fallujah sejak pecahnya anti-mobilitas sebanyak 665 orang tewas dan 2.316 lainya mengalami luka serius. Yang menjadi sasaran juga adalah satu-satunya rumah sakit di kota itu yang buka 24 jam dan ini merupakan kejahatan perang.
[Source:Al-Arabia]
One Comment
Leave a Reply