Ada satu fakta menarik sekaligus miris soal dunia gelap prostitusi. Percaya atau tidak, di Bangladesh, konon tarif servis wanitanya sangat murah, hanya sekitar $0,6 atau sekitar Rp 7 ribuan. Hal ini sungguh miris sekali. Dunia prostitusi sudah buruk, makin rendah lagi dengan tarif yang seperti tak ada harganya itu. Namun, inilah yang memang terjadi. Masyarakat di sana butuh untuk bisa menghidupi dirinya, tapi memilih cara gampang. Tak hanya Bangladesh, ada negara-negara lain yang tarif prostitusinya juga amat rendah.
Nah, berbeda dari Bangladesh atau negara-negara lain yang tarif wanitanya rendah, beberapa negara justru mematok harga yang sangat-sangat mahal. Misalnya saja Turki, untuk menikmati jasa seorang wanita di sana, klien harus membayar minimal Rp 6 jutaan. Ini masih kelas yang biasa-biasa, belum yang lebih tinggi.
Harga tarif layanan di Turki sangat mahal, namun ini bukanlah yang paling mahal. Masih ada beberapa negara lain yang tarif prostitusinya lebih gila lagi. Simak ulasannya berikut.
1. Tiongkok, Tarif Prostitusinya Bikin Gaji 3 Bulan Sirna
Di Tiongkok prostitusi adalah hal yang juga bisa ditemui. Terutama di kota-kota besar macam Shanghai. Namun, berbeda dari prostitusi konvensional, di Shanghai sudah memakai konsep yang lebih modern. Misalnya dengan melibatkan internet untuk bertransaksi.
Mekanismenya seperti pesan dan antar, namun sebelumnya ada perjanjian tarif dan tempatnya dulu. Nah, soal tarif, di Shanghai paling murah adalah sekitar $650 atau sekitar Rp 8,5 jutaan. Ini masih yang biasa-biasa saja. Polisi pernah satu kali menjumpai nilai transaksi prostitusi yang mencapai angka Rp 21 jutaan. Gila!
2. Di India, Tarif Prostitusinya ‘Bisa’ Sangat Mahal
Memang India merupakan salah satu negara dengan harga prostitusi paling murah, kurang lebih hampir mirip-mirip Bangladesh. Namun ada satu kondisi di mana sebuah layanan bisa bernilai sangat-sangat mahal. Bahkan konon klien sampai harus membayar sampai Rp 13 jutaan untuk satu kali kencan. Kenapa bisa begitu?
Menyewa wanita paruh baya mungkin harganya sangat murah, namun tidak untuk virgin alias perawan. Di Kalkota misalnya, di sana tarif untuk berkencan dengan gadis perawan mencapai tarif Rp 13 juta tadi. Namun uang ini biasanya tidak dimiliki semua oleh si pelakunya. Dibagi-bagi dulu dengan koordinator dan orang-orang yang terlibat. Miris memang, mengingat pula tarif ini hanya berlaku sekali seumur hidup.
3. Di Kuwait Ternyata Juga Ada Prostitusi Mahal
Negara Arab dan prostitusi mungkin adalah hal yang janggal. Namun, pada kenyataannya yang demikian memang eksis. Konon, di Jordan, Siria, dan Kuwait bisa ditemui praktik prostitusi. Nah, berbicara soal tarif termahal, maka yang jadi pemenangnya adalah Kuwait.
Di negara kaya minyak ini konon prostitusi cukup marak dan harganya pun tak main-main. Menurut laporan dari pihak otoritas setempat, seorang peminat harus mampu membayar sekitar $700 per 3 jam layanan. Nilainya sendiri sekitar Rp 9 jutaan. Biasanya para wanita yang melayani bukan dari negara asli melainkan pendatang, entah dari Tiongkok atau negara-negara Afrika.
4. Prostitusi Kelas Elit Ala Amerika
Dari semua negara di dunia, AS bisa dibilang sebagai tempat penyedia prostitusi terbesar. Ya, di masing-masing negara bagian dengan mudah ditemui penjaja layanan wanita. Rata-rata tarif layanan wanita di AS itu mahal, namun dari semuanya yang paling mahal adalah yang ada di New Jersey.
Di kota ini ada semacam tempat prostitusi terselubung yang dikemas berbentuk panti pijat. Sama seperti pijat plus-plus yang mungkin sering kamu dengar di sana juga memberlakukan mekanisme yang sama. Bisa pijat sampai yang lain-lainnya. Konon dalam sekali sesi, seorang klien setidaknya harus bayar sampai Rp 15 jutaan. Harganya bisa makin naik tergantung siapa wanita dan berapa lama durasinya.
5. Kuras Habis Harta Untuk 3 Malam Berkencan di Singapura
Di Singapura pernah ada skandal prostitusi yang melibatkan model-model kenamaan. Menurut kepolisian setempat, para pelakunya tergabung dalam sebuah manajemen yang mengatur pesanan klien dan juga para eksekutor wanitanya. Nah, yang paling mengagetkan selain pelakunya yang ternyata wanita-wanita terkenal, adalah tarifnya yang gila-gilaan.
Diketahui, untuk tiga hari layanan dengan salah satu model cantik, seseorang harus membayar sekitar $25 ribu atau Rp 329 jutaan. Jumlah ini konon bisa disesuaikan, lebih tinggi atau rendah tergantung dari durasi dan juga siapa modelnya. Bisnis ini sempat hilang ketika ketahuan. Entah sekarang masih kah dilanjutkan atau sudah benar-benar lenyap.
Kenyataan harga ini sungguh miris. Ketika, di satu negara seorang wanita hanya bertarif Rp 7 ribu, di belahan Bumi lain tarifnya bisa mencapai ratusan juta. Benar-benar bikin geleng-geleng kepala. Namun, terlepas dari perbedaan harga yang ada, sejatinya prostitusi tetap buruk apa pun alasan dan banderol harganya.