Isu tentang kiamat yang disebabkan oleh benda-benda langit selalu mendapatkan tanggapan sinis. Padahal kalau dilogika hal tersebut sangatlah masuk akal. Benda-benda langit itu jumlahnya lebih banyak dari pasir pantai di Bumi. Maka sangat besar kemungkinan salah satunya akan menabrak Bumi. Bahkan dinosaurus punah salah satunya juga karena Bumi dihajar oleh benda-benda langit.
Nah, berbicara benda langit yang mampir ke Bumi, tentu tak bisa lepas dari Apophis. Ya, ini adalah nama sebuah asteroid yang diprediksikan oleh para peneliti pada suatu ketika akan menumbuk Bumi dengan sangat keras. 2036 akan jadi tahun di mana fenomena itu terjadi.
Prediksi ini sendiri menjadi sesuatu yang kontroversial. Banyak yang tak percaya jika Bumi akan mengalami tabrakan dengan Aphopis di tahun itu. Tapi, tak sedikit pula yang percaya jika tahun itu mungkin lebih baik manusia mulai bersiap-siap. Nah, agar makin meyakinkan untuk memilih percaya atau tidak, berikut adalah fakta-fakta Aphopis yang harus kamu tahu?
1. Aphopis Ditemukan Lebih Dari 10 Tahun Lalu
Asteroid satu ini sebelumnya bukanlah hal yang menarik bagi para peneliti. Pasalnya, tidak ada yang benar-benar spesial hingga akhirnya disadari jika ia memiliki jalur yang agak berbeda dari asteroid yang lain. Ketika pertama kali ditemukan, Aphopis berada di jarak 14,4 juta kilometer dari Bumi. Sebuah jarak yang bisa dibilang sangat dekat.
Aphopis sendiri ditemukan pada tahun 2004 oleh tiga orang peneliti. Sejak saat itu, makin banyak yang dilibatkan dalam upaya menguak asteroid ini. Entah itu tentang massanya, kecepatan, lebar, dan juga yang tak kalah penting adalah prediksi waktunya berjumpa dengan Bumi.
2. Arti Nama Aphopis Ternyata Ngeri
Menurut salah satu penemunya, nama Aphopis diambil karena asteroid ini jahat. Jahat dalam artian ia bisa membuat manusia mati jika benar-benar mengalami tumbukan dengan Bumi. Aphopis sendiri adalah nama dewa kejahatan Mesir kuno. Ia dikatakan sebagai musuhnya Ra, sang dewa matahari.
Aphopis adalah dewa kehancuran yang jahat, makanya asteroid satu ini dipakaikan nama yang serupa. Terlepas dari penamaannya yang ngeri, besar harapan jika di masa depan nanti Aphopis akan jadi anak yang baik dengan tidak mampir ke Bumi seperti yang diprediksikan.
3. Berapa Besarnya Aphopis?
Karena obyeknya begitu jauh dengan Bumi, peneliti hanya bisa mengira-ngira saja berapa besarnya Aphopis. Alhasil, dulu sempat pecah pendapat dari banyak peneliti akan ukuran asteroid ini. Versi awal estimasinya adalah sekitar 450 meter. Kemudian NASA juga melakukan pengintaian dan menyimpulkan jika lebarnya 350 meter.
Ada juga peneliti yang pernah mengatakan asteroid ini berukuran hanya 330 meter saja. Terlepas dari berapa pun luasnya, yang jelas ketika asteroid ini menimpa bumi maka yang terjadi adalah kehancuran yang benar-benar luar biasa. Seberapa kerusakannya dijelaskan di poin berikutnya.
4. Seumpama Benar Terjadi, Apakah yang Akan Dialami Bumi?
Tak hanya memperkirakan waktu, peneliti juga mencari tahu seberapa besar kerusakan yang akan dialami oleh Bumi jika sampai Aphopis menabrak Bumi. Dengan memperkirakan lebar serta kecepatannya, peneliti cukup yakin kalau kekuatan tabrakan Aphopis dengan Bumi mencapai 750 megaton.
Sebagai perbandingan, meletusnya Gunung Krakatau di tahun 1883 itu setara dengan 200 megaton kekuatannya. Jadi, Aphopis akan menciptakan ledakan yang kira-kira hampir empat kali lipat letusan Krakatau. Nah, jika erupsi Krakatau saja bisa bikin Bumi gelap selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, bayangkan jika Aphopis menabrak. Sangat mungkin jika inilah yang disebut akhir dunia.
5. Tabrakan Aphopis Maju di Tahun 2029
Sebelum didapatkan angka 2036, para peneliti, sebelumnya mengatakan jika tabrakan antaran Aphopis dan Bumi juga sangat mungkin terjadi lebih awal, tepatnya di tahun 2029 atau kurang lebih 13 tahun lagi. Prediksi ini sangat beralasan karena mempertimbangkan jalur Aphopis di tahun itu memang sangat-sangat dekat dengan Bumi.
Sempat gusar dengan ini, akhirnya dipastikan jika 2029 bukanlah tahun akhir manusia. Meskipun jaraknya dekat, tapi posisi Bumi diperkirakan akan makin menjauhi Aphopis sehingga takkan terjadi tabrakan. Tapi, hal juga belum pasti pula karena setiap saat bisa terjadi pergeseran antara keduanya.
Memang hanya prediksi, namun peneliti tidak asal melahirkan hipotesa itu. Tahun 2036 nanti akan jadi pembuktian apakah benar sang asteorid besar ini akan menghantam bumi atau tidak. Tapi, kita sebenarnya tak perlu khawatir soal itu, karena sudah banyak upaya untuk menghancurkan si asteroid seumpama ia benar-benar datang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan roket nuklir, seperti yang direncanakan oleh pemerintah Rusia beberapa waktu lalu.