PBB melakukan studi dan membuat peringkat global negara paling bahagia sejak tahun 2012. Untuk tahun ini, Indonesia berada di urutan ke-79. Dalam hal kebahagiaan masyarakat, posisi Indonesia masih berada di bawah Malaysia (49), Thailand (33) dan juga Singapura (22).
Di posisi teratas sekali lagi ditempati oleh Denmark dan menjadi negara paling bahagia di dunia. Tapi, apa sih yang bikin Denmark mendapatkan posisi teratas?
1. Memiliki Kota yang Paling Nyaman Ditinggali
Kopenhagen adalah ibukota negara Denmark dan memiliki banyak hal yang diimpikan masyarakat di dunia lainnya. Mereka menjalankan kota yang ramah lingkungan, fashion, budaya, objek wisata, keindahan alam, danau, makanan internasional, serta orang-orang yang ramah.
Kota ini layak disebut kota hijau karena keindahannya. Bahkan masyarakat di sana juga suka naik sepeda kemanapun mereka pergi sambil menikmati pemandangan kota. Tidak perlu khawatir dengan keamanan bersepeda karena ada jalur khusus untuk pesepeda kurang lebih sepanjang 395 km di sekeliling Kopenhagen. Denmark setidaknya memiliki 10 ribu rute sepeda yang membuat negara ini juga ramah untuk mereka yang suka naik sepeda.
Di bidang fashion, kota Kopenhagen banyak memiliki toko-toko desainer, departemen store, atau butik-butik kecil dan desainer indie. Tidak cuma itu saja, kota ini juga mulai menjadi tujuan utama bagi pecinta kuliner. Pasalnya, di kota ini banyak dibuka restoran yang menyajikan beragam menu dari negara lain di dunia.
2. Pola Pikir Masyarakat yang Sehat
Masyarakat Denmark percaya dan menjalankan Hukum Jante sebagai pola pikir mereka. Hukum Jante yang dimaksud adalah pola pikir untuk tidak berpikir bahwa kamu lebih baik dari orang lain. Sederhananya, hidup akan lebih menyenangkan dan memuaskan jika dijalani dengan harapan yang sederhana dan tidak muluk-muluk.
Ada tiga hal yang selalu ada dalam mental warga Denmark yaitu, kebahagiaan dalam pekerjaan, pentingnya komunitas, dan kesenangan. Hal ini membantu warga untuk menjaga keharmonisan, kestabilan sosial, dan persatuan.
3. Negara dengan Korupsi Terendah di Dunia
Denmark berada di urutan pertama sebagai negara dengan masalah korupsi terendah di dunia selama 2 tahun berturut-turut. Selanjutnya di urutan ke 2 dan 3 ditempati oleh negara tetangganya, Swedia dan Finlandia. Apa yang membuat negara-negara ini memiliki korupsi terendah adalah karena tingginya kebebasan pers dan adanya akses ke informasi budget sehingga masyarakat tahu dari mana uang datang dan untuk apa.
Selain itu, orang-orang yang memiliki jabatan tinggi memiliki integritas tinggi dan hukum tidak membedakan antara si kaya maupun miskin. Tapi, memiliki tingkat korupsi terendah bukan berarti bebas korupsi. Pada tahun 2015 muncul kasus korupsi besar yang menangkap 13 pegawai pemerintahan Denmark dalam kasus penyuapan.
4. Pajak Tinggi Tapi Sepadan dengan yang Diterima
Denmark memang salah satu negara dengan pajak tertinggi di dunia. Meski begitu, masyarakatnya puas dengan manfaat yang mereka dapatkan dari pajak tersebut. Manfaat yang mereka dapatkan meliputi subsidi perawatan anak dan asuransi bagi para tenaga kerja. Pengangguran yang kehilangan pekerjaan tetap mendapatkan 80% gajinya selama 2 tahun
Selain itu, pemerintah Denmark juga menawarkan bantuan finansial kepada para pelajar di seluruh negara Nordic selama mereka sekolah dan belajar. Dengan keuntungan yang seperti ini, tidak heran mereka tidak terlalu meributkan pajak yang tinggi.
5. Kebijakan Karyawan yang Menguntungkan
Warga Denmark mendapatkan gaji yang cukup tinggi, bahkan gaji mereka berada di urutan tertinggi ke-6 di Eropa. Tidak hanya iu saja, rata-rata jam kerja perminggu masyarakat Denmark hanya 37 jam dan mereka juga mendapatkan libur 5 minggu per tahun.
Warga Denmark hanya bekerja 1.411 jam per tahun yang menjadikannya negara dengan jam kerja terendah ke-4 di Eropa. Keluarga Denmark juga berhak menerima cuti hamil dan ini berlaku tidak hanya bagi si ibu tapi juga ayah.
Dengan kebijakan dan pola hidup yang menyenangkan seperti itu, rasanya bukan hal yang mengherankan Denmark bisa menjadi negara yang paling bahagia. Kira-kira, kapan ya Indonesia bisa menjadi negara yang tentram dan bahagia?