Kematian pasti akan menghampiri siapa saja, namun kita tidak tahu kapan dan bagaimana datangnya. Sakit atau sehat, tua ataupun muda, semua bisa saja tiba-tiba meninggal tanpa kelihatan tanda-tandanya terlebih dulu.
Setidaknya bagi kebanyakan orang tidak akan ada tanda-tanda khusus. Tapi sebagian yang lain memiliki firasat ataupun memprediksi bahwa kematiannya akan segera tiba. Termasuk beberapa selebriti berikut ini.
1. John Lennon
John Lennon kecil sangat berbakat di bidan musik dan seni. Meski begitu, ia mengalami kesulitan mengeja karena menderita dyselexia. Saat SMA, ia sering disebut sebagai si pembuat masalah dan tidak lulus ujian sebagian besar mata pelajarannya di. Walaupun bermasalah, ia tetap bisa melanjutkan sekolahnya ke Liverpool College of Art meskipun itu juga tidak berlangsung lama.
Meski diliputi berbagai kegagalan, ia tetap mampu sukses di dunia musik dengan bergabung dalam band musik the Beatles. Setelah manajernya ditembak seseorang, ia berkata, “setidaknya, aku tahu. Aku tidak mau mati di usia 40 tahun”. Dalam sebuah interview lain, ia juga berkata, “aku mungkin akan ditembak oleh seseorang yang tidak waras.” Anehnya, pada 8 Desember 1980 di usianya yang ke-40, John Lennon tewas ditembak kali oleh seorang penggemarnya yang kabarnya juga tidak waras.
2. Jimi Hendrix
Jimi Hendrix adalah salah satu gitaris terhebat abad ke-60an. Tidak cuma mahir dalam memainkan alat musik petik tersebut, ia juga merupakan seorang penulis lagu yang berbakat. Dua tahun sebelum meluncurkan album pertamanya, Jimi datang ke studio untuk memberikan lagu baru yang ia tulis dengan lirik yang kemudian dianggap sebagai prediksi akan kematiannya.
Many things he would try. For he knew soon he’d die. Now Jimi’s gone, he’s not alone. His memory still lives on. Five years, this he said. He’s not gone, he’s just dead. (Banyak hal yang akan ia coba. Karena tahu ia akan segera mati. Sekarang Jimi pergi, ia tidak sendirian. Ingatan tentangnya terus hidup. Lima tahun, itulah yang ia katakan. Ia tidak pergi, ia cuma mati.)
Lagu yang berjudul Ballad of Jimi tersebut direkan pada September 1965. Ajaibnya, Hendrix meninggal dunia 18 September, 5 tahun kemudian ia meninggal sesak napas karena obat tidur.
3. Jim Morrison
“Club 27” adalah sebuah istilah terkenal untuk menyebut musisi hebat yang meninggal dengan mengejutkan di usianya yang baru 27 tahun. Beberapa orang diantaranya adalah Janis Joplin, Brian Jones, dan Jimi Hendrix yang meninggal antara 1969 dan 1971. Musisi keempat yang kemudian meninggal di era ini adalah Jim Morisson, seorang bintang rock terkenal di era tersebut
Setelah Janis Joplin dan Jimi Hendrix meninggal pada tahun 1970, Jim Morrison sedang berkumpul dengan kawan-kawannya. Saat itulah ia berkata, “kamu minum dengan si nomor 3” dan nada sarkasme. Legenda rock tersebut kemudian meninggal satu tahun kemudian dan menjadi orang keempat sebagai Club 27.
4. Bob Marley
Allan ‘Skill’ Cole, teman terdekat Bob Marley, percaya bahwa musisi reggae tersebut punya kemampuan mistis. Ia melihat Bob Marley membaca garis tangan dan meramalkan masa depan teman dan penduduk sekitarnya saat tumbuh di Jamaika.
Saat bergabung dengan Rastafarian di Kingston, ia diminta agar meninggalkan urusan meramal. Meski begitu, ia tetap dianggap sebagai sosok yang hebat karena memiliki indera keenam yang kuat mengenai masa depannya. Kabarnya ia sudah menceritakan detail bagaimana dirinya akan tewas di usia 36 tahun. Ketika seorang teman bertanya mengapa ia percaya akan tewas di usia tersebut, Bob Marley menjawab bahwa Yesus hidup sampai usia 36 tahun.
5. Mark Twain
Mark Twain adalah salah seorang penulis Amerika terkenal dalam sejarah sastra dan banyak menuliskan tentang isu rasisme dan kemiskinan namun tetap menjaga humornya. Penulis tersebut juga pernah memprediksikan kematiannya dengan tepat.
Saat itu, ia berkata, “aku datang bersama komet Halley tahun 1835. Komet itu datang lagi tahun depan, dan aku akan pergi bersamanya – yang Kuasa sudah berkata tanpa ragu: ‘Ini dia dua aneh yang langka; mereka datang bersama, jadi mereka harus pergi bersama.'” Sesuai dengan prediksinya, ketika komet Halley kembali melintasi bumi, ia kemudian meninggal pada 21 April 1910.
Mungkinkah semua cuma kebetulan belaka, tapi mungkin juga mereka memiliki firasat bahwa waktunya memang sudah dekat. Kapanpun itu, kematian pasti akan datang. Jadi jangan sampai kita lupa dengan takdir yang sudah pasti tersebut dan terlalu terlena dengan keduniawian.