Beberapa waktu lalu bank di kota Huangshi, Provinsi Hubei dikejutkan dengan kedatangan pasangan tuna wisma yang sudah lanjut usia. Kedatangan tuna wisma ini tentu saja menarik perhatian semua orang. Ternyata kedua tuna wisma ini ingin menukarkan koin yang mereka punya untuk biaya kuliah anaknya yang berada di kampung halaman.
Pemilik Mobil tuhao (Mobil VW yang seluruh permukaannya dilapisi dengan koin yuan) seharusnya merasa malu dengan kejadian ini. Pasangan ini memperoleh 304 yuan (setara 49,6 USD) memerlukan dua orang staf bank dan memakan waktu dua jam hanya untuk menghitung koin terseut. Koin itu dikumpulkan dari sumbangan orang-orang dan dengan membagikan kantong bambu buatan tangan yang telah dibuat selama dua bulan terakhir.
Sang suami yaitu Gao Guanglin, 49 tahun yang juga tuna netra itu menjelaskan kepada wartawan bahwa mereka memiliki tiga orang anak di kampung. “Kami tidak dapat menemukan pekerjaan karena kondisi fisik kami yang seperti ini. Namun kami tidak ingin mengemis kepada orang-orang” ujarnya.
Sedangkan istrinya Jian Fang yang seorang petani harus berpindah profesi menjadi penjual kantong kecil dari bambu di jalanan karena kekeringan melanda sawah di kampung mereka di provinsi Anhui.
Keinginan untuk menyekolahkan anaknya yang sangat besar mampu membuat kedua tuna wisma ini melakukan berbagai upaya. Dan upaya tersebut membuahkan hasil. Mereka dapat mengirimkan uang untuk anaknya sekolah di kampung sementara di kota sang suami dan istri akan tetap menjual kantong dari bambu selama kekeringan masih melanda sawahnya. Semangat yang patut dicontoh bukan?