Anak berusia 12 tahun yang berasal dari Chongqing, Cina didiagnosa diabetes setelah mengkonsumsi fast food setiap hari selama 3 bulan berturut-turut. Anak yang memiliki berat badan yang berlebih ini bernama Linlin. Linlin merupakan penggemar makanan cepat saji namun atas pengawasan ibunya yang sangat ketat Linlin tidak bisa bebas memakan makanan cepat saji.
Linlin mulai mengkonsumsi fast food secara berlebihan pada bulan Agustus yaitu saat ibunya pergi untuk perjalanan bisnis. Selain makanan cepat saji, linlin juga rutin meminum soda. Hal itu dilakukannya selama setiap hari selama ibunya pergi ke luar kota.
Seorang anak berusia 12 tahun yang berasal dari Chongqing, Cina didiagnosa diabetes setelah mengkonsumsi fast food setiap hari selama 3 bulan berturut-turut. Anak yang memiliki berat badan yang berlebih ini bernama Linlin. Linlin merupakan penggemar makanan cepat saji namun atas pengawasan ibunya yang sangat ketat Linlin tidak bisa bebas memakan makanan cepat saji.
Linlin mulai mengkonsumsi fast food secara berlebihan pada bulan Agustus yaitu saat ibunya pergi untuk perjalanan bisnis. Selain makanan cepat saji, linlin juga rutin meminum soda. Hal itu dilakukannya selama setiap hari selama ibunya pergi ke luar kota.
Hingga setelah 3 bulan berat Linlin melonjak lebih dari 5 kilo, merasa kehausan terus-menerus, dan sering buang air kecil ketika malam hari. Sejak itulah dokter mendiagnosa Linlin diabetes karena mengkonsumsi fast food secara berlebihan.
Pada bulan May lalu, dilaporkan bahwa Cina menduduki peringkat kedua dengan populasi yang obesitas. Berdasarkan dari China National Radio, Cina memiliki 114 juta jiwa pasien yang menderita diabetes pada tahun 2013.
Gaya hidup yang serba instan ternyata dapat berdampak besar bagi kesehatan. Ada baiknya selain mengkonsumsi fast food juga diselingi dengan konsumsi buah dan sayur serta air putih untuk menyeimbangkan asupan dalam tubuh. Menjaga tubuh agar selalu sehat sebenarnya hal yang dapat dilakukan setiap orang. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?