Indonesia memiliki banyak sekali jendral yang sangat hebat dari zaman kerajaan nusantara sampai sekarang. Jendral ini bertugas sebagai pemimpin pasukan, dan juga mengatur strategi perang hingga selalu memenangkan suatu pertarungan. Di era modern kita mengenal Jendral Sudirman yang merupakan tangan kanan dari Presiden Soekarno. Selanjutnya ada Jendral Ahmad Yani yang meninggal akibat dibunuh.
Di masa lalu, saat kerajaan nusantara masih berdiri dengan gagah. Negeri ini memiliki banyak sekali jendral yang dikenal sangat kuat. Bahkan saking kuatnya, nama mereka masih dikenal dan dikenang sampai sekarang. Dan inilah lima jendral perang kerajaan nusantara yang berhasil Boombastis kumpulkan untuk bisa dibahas bersama-sama.
1. Gajah Mada
Tidak ada yang tidak mengenal Gajah Mada. Seorang Maha Patih terhebat yang dimiliki Kerajaan Majapahit ini dikenal sangat lihat dalam berperang. Ia pun juga ahli dalam strategi hingga kariernya terus menanjak hingga terakhir menjadi seorang Amangkubumi atau perdana menteri. Ia mengantara Kerajaan Majapahit menuju puncak kejayaan di masa Tribhuana Tunggaldewi dan Hayam Wuruk.
Gajah Mada memiliki satu sumpah yang sangat terkenal bernama Sumpah Palapa. Sumpah ini adalah bukti kesetiaan sang Maha Patih kepada negerinya. Ia ingin menyatukan nusantara yang sangat luas dengan segala kekuatannya. Gajah Mada adalah simbol nasionalisme yang sangat hebat dan patut ditiru oleh siapa saja.
2. Raden Wijaya
Raden Wijaya adalah raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan Majapahit. Ia dikenal sangat pandai dalam berperang dan juga mengatur strategi. Kemampuan inilah yang membuat ia bisa naik tahta dan mendirikan salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di nusantara Indonesia.
Semasa menjabat menjadi raja, ia banyak sekali melakukan perluasan kekuasaan hingga melakukan ekspedisi-ekspedisi ke luar pulau. Sayangnya, saat ia berkuasa perang saudara terjadi di Majapahit. Akibatnya, banyak sekali kerusuhan dan membuat suasana negeri jadi kacau. Beruntunglah Raden Wijaya memiliki strategi penyelesaian hingga konflik itu berakhir dengan cepat.
3. Laksamana Empu Nala
Nama Laksamana Nala pernah disebut di dalam Kitab Negarakertagama. Di dalam kitab itu diceritakan bahwa Laksamana Nala adalah panglima perang yang berjuang di wilayah lautan. Ia memimpin pasukan dan berperang di lautan meski kadang ikut membantu Gajah Mada untuk membantai banyak musuh di daratan.
Menurut sebuah cerita, Laksamana Nala sangat mengidolakan Gajah Mada. Ia melakukan banyak hal sesuai dengan arahan sang Maha Patih itu. Bahkan ia juga mengikuti Sumpah Palapa yang dikumandangkan Gajah Mada. Ia ingin menyatukan nusantara ini menjadi satu tanpa terkecuali.
4. Datu Banua Lima – Kerajaan Tanjungpuri
Datu Banua Lima adalah nama dari lima jendral perang yang dimiliki oleh Kerajaan Tanjungpuri di Kalimantan. Kerajaan ini termasuk besar dan memiliki kekuatan perdagangan yang mengangumkan. Saat Majapahit yang dipimpin oleh Laksamana Nala datang ke sini, lima orang panglima perang itu menghadang dengan sangat gagah berani.
Satu dari panglima perang itu adalah ahli strategi. Selanjutnya ada juga yang ahli bertarung dengan bela diri dan senjata. Akhirnya ekspedisi dan penyerangan yang dilakukan oleh Majapahit gagal meski kedua belah pihak sama-sama mendapatkan banyak sekali korban jiwa.
5. Pati Unus – Kerajaan Demak
Pati Unus adalah Raja kedua dari Kerajaan Demak yang dikenal sangat hebat. Ia banyak sekali melakukan penyerbuan ke luar Jawa terutama untuk melawan Portugis di daerah Malaka. Pati Unus ingin agar para orang kulit putih itu meninggalkan wilayah Nusantara dan tak lagi mengambil semua hasil bumi seperti rempah-rempah.
Sebagai raja sekaligus Jendral Perang ia mendapatkan banyak sekali melakukan kemajuan besar bagi Demak. Ia menyatukan banyak sekali umat Islam di dalam negeri untuk melakukan jihad yang dalam hal ini berperang melawan para orang kulit putih yang ingin menguasai kawasan Indonesia.
Inilah lima jendral perang kerajaan Nusantara yang ada di Indonesia. Kehebatan mereka di masa lalu membuktikan jika negeri ini memiliki figur pemimpin yang hebat. Oh ya kira-kira jendral perang era modern Indonesia sekarang, sehebat mereka enggak ya?