Hampir jarang bahkan tidak pernah kita mendengar berita tentang Mongol. Negara ini seolah tertutupi tabir besar sehingga tidak tersentuh oleh kabar. Hal ini sebenarnya sesuatu yang sangat janggal jika kita bandingkan dengan Mongol abad pertengahan. Meskipun media belum ada saat itu, namun nama mereka bak headline berita yang tiap hari pasti ada.
Mongol zaman dulu benar-benar gila. Mereka adalah satu-satunya bangsa yang hampir benar-benar menaklukkan dunia untuk diri sendiri. Namun, lantaran banyak sekali penyebab sehingga Mongol yang wilayahnya pernah separuh dunia perlahan mengempis menjadi 1,5 juta kilometer saja, bahkan dikungkung oleh kedigjayaan Rusia dan Tiongkok.
Lalu sebenarnya apa yang membuat mereka hancur seperti itu? Padahal dulu Mongol seolah tidak akan pecah kecuali kiamat datang. Ulasan berikut akan mengingat kita kembali tentang itu, sebuah negara besar yang pada akhirnya hancur dan hanya bersisa sedikit sekali.
1. Kegilaan Mongol di Masa Lalu
Mongol awalnya terpecah-pecah menjadi suku-suku kecil yang saling berselisih satu sama lain. Hingga akhirnya muncul tokoh pemersatu bernama Temujin. Pria muda ini berhasil membuat Mongol perlahan menjadi monster. Mulailah ekspansi Temujin yang kemudian dikenal dengan nama Jenghis Khan ini. Daratan Tiongkok pertama kali ditaklukannya, lalu meluas ke daerah sekitarnya.
Perjuangan Jenghis dilanjutkan oleh Kubilai Khan dan berbuah kesuksesan besar. Jepang, Manchuria (Korea), Myanmar berhasil direbut wilayahnya. Bahkan Mongol sempat ingin menguasai Jawa tepatnya Kerajaan Singasari. Namun, Raden Wijaya berhasil mengusir mereka dengan melakukan intrik jitu.
Ekspansi terus berlanjut dan kembali diwariskan. Kali ini cucu Jenghis Khan, Hulagu Khan, makin memperluas daerah jajahannya sampai ke Timur Tengah. Afghanistan, Persia, dan Baghdad pun takluk di kaki mereka. Sementara itu, di sebelah utara, penaklukan juga terus dilakukan bangsa Mongol. Mereka pun berhasil menguasai sebagian kecil Rusia dan Eropa Timur.
2. Mongol Menguasai Baghdad, Pusat Kejayaan Islam Masa Lalu
Ekspansi Hulagu Khan akhirnya sampai juga ke Baghdad, daerah di mana ini adalah pusat perkembangan Islam di masa Dinasti Abbassiah. Sangat ngeri membaca cerita penaklukkan Baghdad oleh Mongol ini. Bagaimana tidak, puluhan ribu orang dibantai secara keji, bangunan-bangunan banyak dihancurkan, dan yang paling miris adalah pusat keilmuwan juga diratakan dengan tanah.
Perpustakaan negara yang ada di kota ini juga dileburkan. Tak terhitung jutaan eksemplar berisi ilmu pengetahuan yang dibakar dan juga ditenggelamkan di sungai-sungai. Bahkan menurut sebuah riwayat, saking banyaknya buku yang dibuang, sungai tersebut pun jadi hitam airnya karena tinta yang terburai.
Hanya 9 orang, menurut riwayat, yang berhasil selamat dari pembantaian keji orang Mongol. Kekalahan Islam ini pun akhirnya langsung berbalas ketika bangsa barbar itu dihadang Mamluk dari Mesir. Bahkan ini bisa salah satu kekalahan terbesar Mongol. Meskipun demikian, Mongol masih sangat mustahil untuk ditaklukkan.
3. Ketika Penjajah Justru Mengikuti Bangsa Jajahannya
Mongol mungkin memang kuat secara militer, namun di aspek fundamental lain mereka sangat lemah. Peradaban, ilmu pengetahuan, kebudayaan luhur dan lain sebagainya. Uniknya, hal-hal seperti ini mulai mereka rasakan sejak penaklukan negeri-negeri Islam. Mereka mungkin membantai, namun di sisi lain menyadari kekurangan dalam banyak hal.
Hingga akhirnya, kepincutlah para pembesar Mongol dengan negeri Islam dan semua hal yang melingkupinya termasuk ilmu pengetahuan dan lain-lain. Alhasil, banyak tokoh-tokoh penting Mongol mendirikan kesultanan Islam di Asia tengah dan timur, ada pula yang mengatakan di Turki.
Keturunan Khan di Asia Selatan seperti India, konon nenek moyangnya adalah bangsa Mongol ini. Khan yang sekarang beragama Islam, sama pula seperti para pendahulunya yang memutuskan untuk lepas dari imperium Mongol dan mendirikan kesultanan Islam sendiri.
4. Kehancuran Mongol yang Agung
Mongol mulai mengalami banyak kemunduran semenjak ekspansi mereka di Timur Tengah. Faktor banyaknya orang penting Mongol yang masuk Islam juga jadi alasan kenapa bangsa ini kemudian mulai mengeropos wilayah-wilayahnya. Daerah jajahan tidak terkontrol dengan baik, akhirnya kembali direbut oleh musuh-musuh.
Mongol yang awalnya hampir seluas separuh dunia, mulai terkurangi wilayahnya. Perlahan-lahan mulai dari Eropa Timur berhasil melepaskan dirinya, hingga yang terakhir adalah Tiongkok. Pada akhirnya Mongolia hanya tersisa apa yang ada sekarang ini.
Mongol, bangsa monster ini pernah menguasai separuh dunia. Bahkan jika ekspansi mereka sukses dan tidak ada halangan, mungkin seluruh Eropa akan ada di bawah kaki bangsa ini. Namun, takdir berkata lain. Mereka pada akhirnya justru terpecah dan akhirnya menjadi bangsa kecil. Bukan karena kalah perang, namun justru karena hal-hal non militer, entah itu pengetahuan, ideologi, kepercayaan dan lain-lainnya. Islam berpengaruh besar terhadap perubahan bangsa Mongol yang barbar menjadi beradab meskipun pada akhirnya kehilangan kekuasaan yang begitu besar.