Kebanyakan orang akan percaya dengan apa yang dikatakan oleh seorang dokter. Apalagi ketika sedang sakit dan butuh pengobatan serius, kita percaya bahwa para dokter akan berjuang semampu mereka untuk membantu pasiennya. Karena itulah dokter selalu bekerja dengan teliti demi kesembuhan pasien.
Meski begitu, dokter juga manusia dan kesalahan bisa saja terjadi. Namun, kesalahan seperti ini tentu bisa berakibat fatal, karena berhubungan dengan kesehatan, bahkan nyawa seseorang.
1. Richard Smith
Richard Smith memiliki penyakit ginjal yang membuatnya harus melakukan cuci darah. Pada tahun 2010, setelah melakukan dialisis, ia merasakan sakit di perut sehingga dokter memberikan resep antacid. Sayangnya, suster tidak menyuntikkan antacid kepada Richard, melainkan pancuronium yang bisa menyebabkan kematian dalam dosis besar.
Setelah menerima suntikan, ia tidak sadarkan diri. Meski dokter berhasil membuatnya kembali bernapas, Smith mengalami koma selama sebulan sebelum akhirnya meninggal dunia. Ternyata kesalahan tersebut terjadi karena wadah antacid dan pancuronium terlihat mirip. Namun tetap saja hal tersebut bukan alasan, karena seharusnya perawat melihat dulu nama obat yang tertera dalam wadah tersebut.
2. Regina Turner
Regina Turner dirawat di rumah sakit karena sering menderita mini-stroke yang memengaruhi kemampuannya dalam berbicara. Meski begitu, ia bisa dibilang berada dalam kondisi yang bagus, karena masih tetap bisa aktif dan merawat dirinya sendiri. Untuk menyembuhkan mini-strokenya, ia harus menjalani operasi di bagian sebelah kiri kepala.
Namun sayangnya, dokter malah mengoperasi bagian kanan kepalanya. Setelah salah operasi tersebut, kondisi Regina semakin memburuk dan sistem syarafnya rusak. Ia bahkan tidak bisa lagi melakukan kegiatan sehari-hari yang bersifat dasar. Ia juga menderita stres secara emosional, gelisah, dan depresi.
3. Andy Warhol
Pada tahun 1987, Andy Warhol harus menjalani operasi kantung empedu. Operasi sebenarnya berjalan lancar, namun justru perawatan setelah operasi yang akhirnya membuatnya koma sebelum akhirnya meninggal dunia. Seperti pada umumnya seseorang yang dirawat di rumah sakit, Warhol menerima cairan agar tetap terhidrasi.
Ternyata Warhol menderita anemia sebelum operasi, tapi dokter menyatakan kondisinya cukup baik. Namun, ia kemudian menerima cairan 2 kali lebih banyak dari yang dibutuhkan, sehingga tubuhnya kehilangan mineral dengan cepat dan hal inilah yang menewaskannya.
4. Robert Stuart dan Darren Hughes
Tahun 2014, seorang pemabuk yang tidak dikenal meninggal dunia diduga karena meningitis. Setelah kematiannya, organ tubuhnya ditolak sebagai donor karena tidak bisa berfungsi dengan baik. Selain itu, penyakit yang ada dalam tubuhnya dikhawatirkan akan menimbulkan komplikasi pada penerima donor. Maka seharusnya organ tersebut dihancurkan.
Namun pada kenyataannya, dua ginjalnya diberikan kepada dua orang pasien yang membutuhkan transplantasi ginjal, Robert Stuart dan Darren Hughes. Setelah menjalani operasi transplantasi, keduanya ternyata malah meninggal dunia karena meningitis. Dua buah ginjal yang mereka terima ternyata terinfeksi parasit Halicephalobus gingivalis yang biasa ditemukan pada kuda.
5. Rodney English
Rodney English menderita spina bifida yang membuatnya sering keluar masuk rumah sakit. Suatu ketika, ia dirawat di rumah sakit karena harus menjalani operasi untuk sebuah infeksi yang dideritanya. Ia juga menerima transfusi darah dalam operasi tersebut dan tampaknya operasi berjalan baik dan kondisi Rodney mulai membaik. Namun, pacar Rodney merasa curiga karena ia tidak bisa terus sadar.
Sampai pada akhirnya, Rodney tidur dan tidak bisa bangun lagi. Ternyata, bukan prosedur operasi yang membuat Rodney terbunuh, tapi karena pihak rumah sakit memberikan transfusi darah dengan golongan darah yang salah. Bahkan setelah kematiannya, keluarga English hanya diberi tahu bahwa ia meninggal karena anemia. Barulah setelah dilakukan investigasi ketahuan bahwa kematian English karena salah transfusi darah.
Bekerja di bidang kesehatan memang tidak mudah, karena membutuhkan kemampuan, ketelitian, dan perhatian yang sangat tinggi. Seorang dokter, perawat, atau apoteker tidak bisa sembarangan melakukan diagnosa atau memberi obat. Salah sedikit saja, nyawa pasien taruhannya.