Admin
Beberapa waktu terakhir, kabar tentang semakin luasnya jaringan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) membuat cemas masyarakat Indonesia. Kelompok perjuangan yang dinilai menempuh banyak cara kekerasan ini dinilai tidak sesuai dengan kaidah Islam. Kondisi masyarakat Indonesia yang sudah kondusif dan aman dikhawatirkan akan rusak jika mudah terpedaya oleh kelompok radikal. Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.
Dilansir oleh Detik.com, Senin (4/8), Ketua MUI meminta masyarakat muslim Indonesia agar lebih waspada pada kelompok ini. “ISIS menempuh cara-cara kekerasan, memaksakan kehendak, mengancam atau meneror, dan membunuh orang yang tidak berdosa,” ujar Din dalam keterangan tertulis. Cara-cara kekerasan yang ditempuh oleh para pejuang ISIS juga dinilai bertentangan dengan nilai-nilai perjuangan Islam.
“Cara yang mereka tempuh bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Tidak ada contoh dari perjuangan Nabi Muhammad SAW,” lanjut Din terhadap ISIS. Kelompok ini juga dianggap bertanggung jawab pada beberapa kerusakan tempat-tempat yang dianggap suci.
Din Syamsuddin juga menambahkan agar berbagai cara kekerasan yang dilakukan ISIS seharusnya ditolak oleh umat Islam sedunia dan menyadarkan mereka agar kembali ke jalan yang benar. Hal yang sama juga sebaiknya dilakukan oleh para muslim di Indonesia lebih waspada dan tidak terpedaya hasutan kelompok ISIS. Berjihad untuk membentuk negara Islam dengan cara kekerasan yang brutal dikhawatirkan akan merusak kedamaian masyarakat yang ada di Indonesia.
“Kepada umat Islam Indonesia, agar mewaspadai dan tidak terpengaruh dengan agitasi-agitasi ISIS yang dapat merusak suasana dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang cukup kondusif bagi izzul Islam wal Muslimin,” ujar Din memberi himbauan.
