Sistem ekonomi syariah ala Islam selalu mendapatkan cap buruk. Mulai dari sebutan ketinggalan zaman, tidak revolusioner, tak sesuai dengan perkembangan zaman serta deretan kesan negatif lainnya. Anggapan ini kita letakkan sejenak lalu bandingkan dengan sistem ekonomi modern yang katanya lebih maju dan lain sebagainya.
Survey membuktikan jika sistem ekonomi kekinian justru punya banyak celah. Akibat dari implementasinya adalah hutang yang makin meninggi, krisis ekonomi dan sederet kebobrokan lainnya. Korban yang paling nyata adalah Yunani dan kemudian akan menyusul di belakangnya negara-negara Eropa lainnya.
Sistem ekonomi syariah mungkin lawas, namun para ekonom dunia mengatakan sistem ini sempurna. Bahkan diprediksi jika sistem ekonomi berbasis Islam akan diimplementasikan di banyak negara nantinya. Bagaimana dengan Indonesia? Ya, negara kita sepertinya perlu untuk melepaskan regulasi ekonomi yang katanya buatan Yahudi itu. Berikut adalah beberapa alasan kenapa negara kita harus mempertimbangkan sistem syariah ini.
1. Pinjaman Tanpa Bunga
Peminjaman berbunga sangat buruk untuk roda perekonomian. Sudah berapa banyak usaha yang kolaps dan mati akibat tak mampu membayarkan hutang plus bunga yang biasanya makin bertumbuh setiap waktunya. Dalam level negara, bukan rahasia lagi jika beberapa wilayah terancam pailit gara-gara tak mampu membayar hutang luar negeri mereka.
Dalam sistem syariah, tak ada yang namanya bunga. Akibatnya, ekonomi bertumbuh dengan baik karena sokongan dananya murni dan tidak ada nilai pembahan yang memberatkan. Ketika mengembalikan pinjaman ya sesuai dengan berapa jumlah yang dipinjam. Bayangkan jika Indonesia mengimplementasi sistem yang seperti ini. Mungkin perekonomian kita jauh lebih baik dan akan bertumbuh secara signifikan.
2. Penggunaan Dinar dan Dirham Sebagai Pengganti Uang
Penggunaan uang sebenarnya adalah langkah buruk. Pasalnya, nilai uang selalu tidak sama antara satu negara dan lainnya. Dampaknya, hal ini mempengaruhi satu sama lain, di mana ketika salah satu mata uang lebih tinggi dari yang lainnya, maka ia akan lebih makmur. Gara-gara uang pula muncul yang namanya inflasi, fluktuasi nilai dan sebagainya.
Mungkin uang terkesan sangat sistematik dan modern, namun implementasinya buruk dan menyengsarakan. Sistem syariah tidak memakai uang sebagai alat tukar menukar, tapi dinar dan dirham alias emas dan perak. Dampak baiknya adalah nilai keduanya yang cenderung stabil bahkan tak termakan waktu. Nilai emas zaman dulu dengan sekarang bisa dibilang tetap, yang berubah adalah nilainya terhadap uang. Satu lagi, emas dan perak akan selalu universal di mana pun ia berada.
3. Jual Beli Tak Perlu Untung Banyak
Rasul mengajarkan jika kita harus berlaku baik dalam perdagangan. Selain mengatakan dengan terbuka kualitas barang yang dijual, juga tentang mengambil untung yang tidak boleh terlalu banyak. Ternyata ini dampaknya sangat luas selain tentunya berpahala.
Tidak banyak mengambil untung berdampak mudahnya distribusi barang. Ya, barang-barang akan cepat habis karena harga jualnya yang selisih sedikit dari harga barang asli. Masyarakat pun punya kemampuan lebih dalam membeli. Pada akhirnya sistem ini akan berdampak bagus bagi kedua pihak. Penjual mendapatkan untung, pembeli pun tidak pernah dikecewakan. Sistem jual beli yang seperti in pun pada akhirnya akan memengaruhi ekonomi di level yang lebih tinggi lagi.
4. Bank Syariah Lebih Tahan Krisis
Bank sebagai salah satu lembaga yang berkepentingan langsung terhadap jalannya ekonomi memang tak bisa diremehkan perannya. Namun akhir-akhir ini kita sering mendengar berita banyak bank-bank yang kolaps akibat gerusan ekonomi global yang tak menentu. Namun uniknya, di situasi sulit seperti sekarang bank-bank syariah murni tetap bertahan bahkan bertumbuhan.
Bank syariah memegang konsep kehati-hatian dan bermain aman, sedangkan bank konvensional menganut cara kerja spekulatif, begitu menurut Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Indonesia. Belum lagi sistem bank syariah murni juga tidak memberikan bunga dalam pinjamannya. Hal ini pun akan berimbas baik pada sistem ekonomi secara keseluruhan.
Sepertinya, sudah saatnya Indonesia beralih memakai sistem ekonomi berbasis syariah. Memang sederhana dan tak ribet, tapi ekonomi kita akan aman dan akan terus bertumbuh. Hampir belum ada bukti jika sistem ini sampai bikin sebuah negara atau lembaga mati. Justru sebaliknya, sistem ekonomi konvensial yang seperti sekarang ini yang membuat banyak lembaga keuangan mengalami kebangkrutan.