Di dunia ini ada banyak cara memperlakukan jenazah manusia yang sudah mati. Ada yang dikafani dan dikubur, ada yang dibakar hingga menjadi abu, ada yang dimumi dan disemayamkan, ada yang dibalsam dan diawetkan, bahkan ada yang dibiarkan begitu saja dan dibiarkan jadi makanan burung. Hah? Makanan burung?
Mungkin kedengarannya seperti mati dengan tidak terhormat, tapi memang memperlakukan jenazah juga berhubungan dengan keyakinan dan spiritualitas setiap orang. Di Mumbai, India, ada sebuah menara yang sering disebut sebagai Dakhma, atau nama internasionalnya adalah Tower of Silence. Ada juga yang menyebutnya sebagai Menara Ketenangan atau Menara Kesunyian.
Kali ini Boombastis ingin mengajak Anda, mengulas salah satu ritual kematian paling aneh di dunia. Yakni ritual dari agama Zoroastrian. Yuk disimak.
Sejarah Keyakinan dari Zoroastrians
Zoroastrian adalah salah satu agama tertua di dunia yang menganut ajaran dari Nabi Zoroaster dan sudah ada sejak abad ke 6. Sama-sama mengajak manusia mendekatkan diri pada Tuhan, meski mereka cukup menghormati unsur api karena dianggap suci. Tujuan dari agama ini adalah berada di antara orang-orang yang akan memperbaharui dunia dan membuat kemajuan dunia menuju kesempurnaan.
Menurut tradisi penganut agama Zoroaster, mayat dianggap dapat mencemari kemurnian bumi, air, api dan udara. Oleh karena itu, tubuh orang yang sudah mati, tidak dikubur di dalam tanah ataupun dikremasi. Mereka menyediakan tempat bernama Dakhma, sebagai persemayaman terakhir bagi jasad-jasad yang telah ditinggalkan oleh jiwanya.
Meletakkan Mayat di Atas Dakhma
Meski akan diletakkan begitu saja di atas Dakhma,tapi caranya pun tidak sembarangan. Ada aturan, bahkan hierarki di mana jenasah disemayamkan. Dilihat dari jenis kelamin dan usia. Mayat yang akan diletakkan di Dakhma juga lebih dulu disemayamkan dalam sebuah ruangan di rumah selama 3 hari.
Setelah itu, tubuh orang yang sudah mati tersebut dibawa ke Tower of Silence dan dibaringkan pada bagian atas Dakhma. Tujuannya adalah agar dimakan burung dan segala pembusukan beserta sifat buruk di dalamnya sebisa mungkin lenyap dari bumi ini. Pemandangan burung pemakan bangkai atau burung Nasar biasanya sudah terlihat bertengger atau beterbangan di sekitar menara.
Suara burung yang menyeruak mungkin akan jadi pemandangan yang mengerikan bagi orang awam, namun hal itu sudah biasa bagi kaum Zoroaster. Bila jasad telah habis dimakan burung, maka tulang belulang yang tersisa akan digulirkan ke bagian tengah lingkaran dakhma, yang disebut juga bagian sumur.
Tradisi seperti ini konon masih ada pada kaum Parsi di India. Ritual pemakaman ini terkenal sebagai salah satu yang paling mengerikan. Tapi memang itulah keyakinan para penganut Zoroastrian dalam memperlakukan tubuh manusia yang telah meninggal. Tujuannya juga bukan kejam, tapi untuk menjaga bumi dan elemennya dari sifat jahat dalam tubuh manusia yang telah mati.
Manusia dan keyakinannya memang sangat beragam di dunia ini. Pada dasarnya semua mengajak manusia mendekatkan diri pada Sang Pencipta sebelum nanti akan kembali padaNya. Oleh karena itu, selagi masih ada kesempatan hidup, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya karena akan menjadi bekal di akhirat nanti.