Rambut adalah mahkota wanita sejak jaman dulu kala. Konon katanya, rambut merupakan perlambang dari harga diri wanita. Oleh karena itu, banyak kaum hawa di masa lalu yang tidak mau, atau bahkan tidak boleh memotong rambutnya.
Sementara itu, di jaman Victoria, rambut panjang menunjukkan identitas seorang perempuan. Bedanya dengan jaman sekarang, rambut panjang di masa itu benar-benar panjang hingga mata kaki, atau bahkan menyentuh lantai. Di jaman itu, mereka dianggap sangat cantik. Tapi kalau melihat foto-foto berikut ini, mungkin kita malah jadi bergidik.
1. Rambut wanita jaman Victoria boleh dibilang memang ‘sepanjang jalan kenangan’. Dan rambut panjang ini identik dengan bangsawan.
2. Wanita dari rakyat jelata biasanya mengalami masalah kebersihan bila memanjangkan rambut. Akhirnya, seringkali mereka memotong rambut panjangnya untuk dijual.
3. Yang agak bikin merinding adalah kalau rambut mereka sudah diurai seperti ini.
4. Tapi di jaman itu, wanita yang rambutnya digerai hingga menyentuh lantai ini dianggap cantik. Bahkan kaum adam menilai mereka sangat seksi.
5. Rambut wanita jaman dulu, dipotong HANYA bila penting saja. Bila tidak, mereka tidak akan memotong rambut ikal dan panjang tersebut. Apapun yang terjadi.
6. Tapi ada juga perempuan yang menata rambut mereka tinggi-tinggi seperti ini. Beruntung punya rambut panjang, tidak perlu pakai tambahan konde lagi kan?
7. Salah satu kisah wanita rambut panjang yang terkenal adalah ‘The Seven Sutherland Sisters’ atau 7 Gadis Sutherland. Ialah tujuh anak gadis dari petani kalkun miskin yang fenomenal.
8. Anak-anak gadis ini menarik perhatian, hingga bisa bergabung di Barnum and Bailey’s circus. Melakukan tur hingga ke berbagai belahan dunia dan menopang perekonomian keluarga
9. Terinspirasi anaknya, sang ayah juga memproduksi produk perawatan tonik rambut bernama The Seven Sutherland Sisters Hair Grower tahun 1893. Yang disebut tonik rambut terbaik sejagad saat itu.
Kecantikan wanita sejak jaman dulu memang sama kompleksnya dengan wanita itu sendiri. Memanjangkan rambut misalnya, di masa lalu sudah bukan hanya tentang status atau kecantikan, namun juga menjadi fetish dan obsesi dengan latar belakang seperti kebutuhan akan uang hingga seksual.
Masa-masa keemasan rambut panjang melantai ini akhirnya mulai ditinggalkan ketika Perang Dunia I dimulai. Banyak wanita berani memotong pendek rambut dengan gaya bob, dan juga mengganti pakaian mereka dari korset super ketat, ke pakaian yang longgar. Para kaum hawa juga sudah mulai bekerja di pabrik atau organisasi yang berhubungan dengan masa perang itu sendiri.