Orchid
Manusia memang ‘hidup dengan jalan masing-masing’, namun tidak dipungkiri kalau kita masih tetap menggunakan jalan yang sama. Bayar pajak untuk pembangunan yang dinikmati bersama. Belajar tentang lampu merah, kuning, hijau di lalu lintas dengan cara yang sama. Tidak ada syarat dan ketentuan berlaku.
Dalam semalam, sebuah video dan foto-foto tentang beberapa pemuda di Jogjakarta yang menghentikan konvoi moge Harley Davidson karena tidak mengikuti rambu lalu lintas, menjadi perbincangan hangat di ranah media sosial.
Di tengah moge yang berseliweran dan suara deru motor yang meraung-raung, para pemuda ini mengingatkan polisi dan pengendara motor Harley Davidson itu, bahwa lampu sedang merah dan banyak pengguna jalan butuh lewat. Yah, siapa yang tidak paham dengan aturan ini?
Lampu merah artinya berhenti, biarkan orang menyeberang, biarkan kendaraan lain lewat sesuai porsinya. Lampu hijau mempersilakan kendaraan untuk melaju di jalurnya. Sejak kecil kita diajarkan akan hal ini.
Sungguh, tidak pernah ada tulisan syarat dan ketentuan berlaku dengan tanda bintang kecil dalam undang-undang kita. Hak istimewa hanya milik ambulance atau pejabat yang sedang bertugas dalam keadaan darurat. Selebihnya, semua orang sama-sama butuh sampai ke tempat tujuan dengan nyaman dan tepat waktu. Berempati dengan gantian menggunakan jalan, bukankah tak ada salahnya?
Ah, tapi kalau dijelaskanpun akan panjang lebar dan tak ada habisnya. Video di atas sudah memperlihatkan bagaimana masyarakat kita, lalu lintas kita, aparat kita, serta hukum dan aturan yang digadang-gadang jurdil dan tegas.
Percayalah, kasus ini tidak hanya pada moge alias motor gede. Mungkin juga mobe (motor bebek), sepeda ontel, angkutan umum, mobil biasa, pejalan kaki, tukang parkir. Tidak sedikit pengguna jalan yang terdzolimi. Kejadian ini intinya mengingatkan kita akan pentingnya taat berlalu lintas. Bukan sekedar menghakimi motor gede, tapi kembali lagi pada judul: Semua Pengguna Jalan Harus Taat Peraturan Lalu Lintas.
Menjelang hari kemerdekaan negeri kita tercinta ini, nampaknya kita belum merdeka di negeri kita sendiri, dan mungkin oleh saudara kita sendiri.
