17 Agustus 1945 adalah hari yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Karena pada hari itulah, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Dua tokoh yang sangat berjasa berkaitan dengan hari tersebut adalah Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta yang saat ini kita kenal dengan sebutan ‘Sang Proklamator’.
Tapi ternyata, tidak hanya dua nama tersebut yang turut andil dalam proklamasi Indonesia. Masih ada tokoh-tokoh lain yang juga mempunyai peran tak kalah penting pada tanggal 17 Agustus tersebut. Siapa sajakah mereka? Kita simak dibawah ini yuk.
1. Frans Mendur dan Alex Mendur
Kita tentu sudah sering melihat foto-foto saat detik-detik kemerdekaan Indonesia di buku sejarah, koran-koran, majalah, bahkan internet. Foto momen berharga tersebut adalah hasil karya dua orang fotografer, Frans Mendur dan Alex Mendur. Hanya dua orang kakak beradik inilah yang mengambil momen detik-detik Kemerdekaan Indonesia.
Namun sayang, Alex Mendur tertangkap oleh tentara Jepang dan kamera miliknya telah dirampas. Beruntung Frans Mendur dapat meloloskan diri dan mengubur negatif film nya di bawah pohon. Negatif film itu sendiri berisi foto-foto seperti saat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi dan saat pengibaran Bendera Pusaka.
2. Abdul Latief Hendraningrat
Setelah Presiden Soekarno membacakan teks Proklamasi, bendera yang dijahit oleh Ibu Fatmawati pun segera dikibarkan. Bendera Pusaka tersebut kemudian dinaikkan untuk pertama kalinya, hanya pada sebuah tiang bambu.
Orang yang menggerek Bendera Pusaka tersebut adalah Abdul Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA. Awalnya Trimurti lah yang diminta sang presiden untuk menaikkan bendera, akan tetapi beliau menolak. Akhirnya dengan inisiatifnya, Latief pun menaikkan bendera tersebut dan dibantu oleh seseorang bernama Suhud Sastro Kusumo
3. Moewardi
Moewardi adalah seorang dokter yang turut memberikan sambutan sebelum Sang Proklamator membacakan naskah Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau membacakan sebuah teks yang kini kita kenal dengan nama ‘Undang-Undang Dasar 1945’.
Undang-Undang Dasar 1945 itu sendiri disusun oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, tidak banyak yang mengenali sosok ini. Karena memang peristiwa pembacaan UUD 1945 ini tidak banyak dipublikasikan.
4. Sayuti Melik
Naskah Proklamasi yang dirumuskan oleh Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo ditulis oleh tulisan tangan Soekarno. Naskah itulah yang disebut-sebut dengan naskah ‘Proklamasi Klad’. Setelah itu, Sayuti Melik diminta Soekarno untuk mengetiknya.
Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi tersebut dengan mesin ketik yang ia ambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) DR. Hermann Kandeler. Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik dsebut naskah ‘Proklamasi Otentik’.
5. B.M Diah
Setelah naskah Proklamasi Otentik selesai, kertas tempat Soekarno menulis naskah Proklamasi Klad ditinggal begitu saja di rumah Lasamana Muda Maeda. Mungkin karena seluruh hadirin begitu terburu-buru untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Beruntung seorang wartawan bernama Burhanuddin Mohammad Diah menemukan naskah bersejarah tersebut di dalam tempat sampah. Ia pun kemudian menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga akhirnya diserahkan kepada Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992.
6. Jusuf Ronodipuro
Suatu negara bisa dikatakan merdeka jika kemerdekaan tersebut sudah diakui oleh negara lain. Maka dari itulah, dunia harus tau bahwa Indonesia telah merdeka. Orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah Jusuf Ronodipuro.
Beliau adalah seorang penyiar Radio Hoso Kyoku. Dialah yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia lewat radio dalam siaran mancanegara. Dia melakukan itu secara diam-diam dan untuk mengelabuhi pihak Jepang, siaran dalam negri tetap berjalan seperti biasa.
Itulah tadi beberapa pihak yang turut andil dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sudah sepantasnya kita menghargai keberanian dan perjuangan mereka. Tanpa mereka, entah bagaimana nasib tanah air kita yang tercinta ini, Indonesia.