Halo para lelaki tampan.
Tulisan ini kami buat, karena kami tak tahu lagi harus berbuat apa menghadapi kalian yang tidak pernah mengerti hati kami, jiwa kami, dan keinginan kami.
Kalian terlalu sering menuduh kami ‘complicated‘, padahal kami sungguh adalah makhluk Tuhan yang sederhana. Kalian tak bisa mengerti kami, bukan karena kami ‘complicated‘, tetapi karena kalian menghadapi kami dengan cara berpikir laki-laki, bukan dengan cara berpikir perempuan.
Salah sih ya, mengharap kalian bisa mengetahui pola pikir kami, tapi hal ini penting biar kami gak dituduh macem-macem. Biar kami gak dituduh egois dan mau menang sendiri.
Kami tahu kalian sebel jika kami sering menghubungi kalian di waktu-waktu kalian sedang sibuk atau sedang bersenang-senang dengan teman-teman kalian. Tapi kami hanya ingin mengetahui kabar kalian. Hanya sekedar ingin tahu apakah kalian sudah makan, atau tidak sedang sakit, atau tidak sedang berada dalam kesulitan. Salah?
Atau tiba-tiba kami menelepon kalian di tengah malam untuk sekedar bertanya, “Sedang apa?” padahal kami tahu kalian sedang beristirahat dengan tenang. Semua kami lakukan, karena hanya sekedar ingin mendengar kalian berkata “Sedang mikirin kamu.” Ya, kami tahu tentu saja kalian tidak sedang mikirin kami. Tapi kata-kata ‘bohong’ ini sungguh bermakna kepada kami. Karena kami akan merasa hidup kami, keberadaan kami, dan keadaan kami sangatlah penting dan bermakna bagi seseorang yang kami cintai.
Kami mungkin akan sedikit merepotkan kalian ketika kami meminta diantar kemana-mana. Sungguh kami sebenarnya bisa saja pergi sendiri. Tetapi keberadaan kalian di samping kami adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami. Bukan karena kami ingin kalian hanya menghabiskan seluruh hidup kalian dengan kami, namun justru karena kami begitu bangga dicintai oleh kalian.
Ingat saat kalian pertama kali PDKT, sering menelpon,menanyakan kabar, mengirimkan hadiah kecil yang lucu? Mengapa saat udah jadian dan jalan bareng, kami sangat susah menemukan hal itu lagi dari kalian?
Apakah kalian yang berubah, ataukah kami yang sudah tak pantas lagi menerima hal itu?
Lalu jika kami kemudian khawatir bahwa kami sudah tak pantas lagi dicintai, lalu kami berbuat hal-hal “aneh” bagi kalian, untuk sekedar mencari perhatian kalian yang dulu, apakah kami salah?
Kami bukanlah makhluk yang suka jual mahal. Kami hanya senang melihat kalian sedikit bersusah payah untuk kami, karena dengan begitu, kami semakin yakin bahwa cinta kalian begitu dalam kepada kami. Alangkah senangnya melihat usaha ini saat kalian sedang PDKT, dan alangkah sedihnya ketika segala usaha ini hilang dari kalian.
Kami diciptakan Tuhan bukanlah sebagai makhluk egois. Tetapi ‘program’ yang di-install dalam jiwa kami telah menuntut kami untuk terus berpikir ke ‘dalam’, bukan ‘luar’. Ketika kami mewajibkan kalian melakukan sesuatu untuk kami, seperti bekerja keras, mencari nafkah yang lebih baik, semuanya bukan untuk kami. Itu semua untuk kita, dan keluarga kecil yang kita bangun nanti.
Bayangkan jika kita memiliki anak, dan kalian hanya luntang-lantung. Bagaimana nasib anak kita nanti? Bagaimana pendidikannya? Bagaimana perlindungan atas keamanannya?
Kami tidak selalu berpikir hanya untuk diri kami seorang. Karena pada akhirnya kami akan menjadi ibu yang akan mengasuh anak-anak kalian. Memberikan kalian keturunan yang sehat dan cerdas. Dan jika kalian tidak mau mempersiapkan hal ini, kami lah yang harus menyadarkan kalian.
Masakan yang kami buat untuk kalian, meskipun rasanya tak karuan, meskipun tak seenak masakan ibu kalian, adalah bagian dari jiwa kami yang kami persembahkan untuk kalian. Kalian tak tahu betapa bahagianya perasaan kami saat kalian memakannya. Tolong, pujilah sedikit meskipun masakan itu tidak enak. Dengan pujian kecil ini, sungguh cinta kami akan bertambah lebih dalam kepada kalian.
Dan jika kami mengajak kalian berjalan-jalan, hal ini bukan karena kami ingin mengganggu quality time kalian. Kami hanya ingin melihat kalian.
Karena keberadaan kalian menjadi makna atas keberadaan kami sendiri..
Ya tentu saja kami ini menyebalkan karena selalu mencari alasan agar bisa bertemu. Tetapi ingatkan kalian ketika kalian pada awalnya pun selalu mencari alasan untuk bisa bertemu kami?
Lalu kenapa berubah?
Apakah karena kami semakin gemuk?
Ataukah ada gadis lain yang lebih cantik dan menarik hati kalian?
Jika kami khawatir, lalu semakin sering memaksa kalian berada di dekat kami, apakah kami sepenuhnya salah?
Sayangnya kalian tidak menyadari ketakutan ini. Ketakutan yang hanya muncul di dalam jiwa perempuan. Karena waktu menyiksa kami lebih menyakitkan ketimbang kalian. Pada usia tertentu, kami akan semakin keriput. Akan mengalami menopouse. Jika saat itu tiba, kami merasa kehilangan fungsi kami sebagai perempuan. Dan waktu terus berjalan, detik demi detik tanpa terasa.
Sedangkan kalian? Banyak dari kalian yang justru semakin gagah di saat usia kalian bertambah. Fungsi kelaki-lakian kalian pun tetap normal sampai kalian mati. Dan masih banyak gadis belia yang masih mau kepada kalian asalkan kalian pintar melakukannya.
Tapi kami?
Oleh sebab itu, jika kami memaksa kalian untuk serius dalam hubungan ini, untuk mempersiapkan masa depan, untuk lebih menghargai keberadaan kami, hal itu sungguh lahir dari ketakutan kami akan kehilangan kalian.
Karena kalian sangat berharga bagi kami. Itu saja..
Kami tau kalian bukanlah cenayang yang bisa membaca pikiran. Tetapi kami adalah makhluk yang sudah terprogram sejak awal untuk tidak melakukan sesuatu secara blak-blakan. Tuhan telah menciptakan kami sebagai makhluk yang perangainya halus. Cara-caranya halus. Tutur katanya pun halus. Setidaknya itulah program awal yang di-install Tuhan dalam jiwa kami.
Oleh sebab itu kami tak mungkin meminta sesuatu kepada kalian secara berterus terang. Ini karena jiwa kami memang sudah seperti itu. Ditambah lagi dengan ajaran moral orang tua kami agar anak gadisnya menjadi gadis yang terhormat, bukan perempuan murahan.
Kami hanya dapat mengirimkan tanda-tanda dan sinyal-sinyal kepada kalian. Bukan karena kami tolol atau mau menang sendiri, tapi karena memang hanya itulah yang bisa kami lakukan. Berharap kalian mengerti tanda-tanda ini. Karena kami berbicara dari jiwa. Dan bahasa jiwa adalah bahasa yang indah, jika kalian bisa mengerti.
Pada akhirnya cinta bisa luntur. Bukan karena kalian sudah tidak menarik lagi, tetapi karena kami sendiri sudah tak kuat lagi menjalani hubungan yang tak tentu arahnya. Pada akhirnya, kami akan memilih seseorang yang dapat menjaga kami, memberi perhatian, dan menghidupi kami.
Bukan karena kami tak cinta lagi kepada kalian. Tetapi karena kami cinta pada masa depan.
Dan karena masa depan ini adalah, kami memutuskan untuk meninggalkan kalian. Agar kalian mengerti bahwa hidup adalah pertarungan yang sebenarnya. Agar kalian lebih menghargai cinta.
Agar lelaki lebih menghargai perempuan.
Jika kami pergi, kami akan pergi sejauh-jauhnya. Menghapus kalian dari seluruh kenangan, karena sungguh kepedihan yang timbul saat mengingat kalian, sebenarnya jauh lebih perih dari kepedihan kalian sendiri.
“Tapi rasa sakit ini akan membuat kita menjadi manusia-manusia yang lebih baik.”
Kami yakin itu.
Di masa depan kami akan melihat kalian menjadi manusia-manusia hebat yang mengubah dunia. Menjadi pemimpin bangsa atau perusahaan terkenal. Menjadi artis atau olahragawan yang dielu-elukan di mana-mana. Sedangkan kami? Mungkin hanya hidup dengan suami yang apa adanya secara sederhana.
Tapi kami bahagia dalam kesederhanaan ini. Karena kami tau, kalian pun bahagia di manapun kalian berada.
Sebelum benar-benar memtuskan untuk berpisah, kami akan berdaya upaya untuk membuat hubungan ini tetap berlangsung. Dengan cara unik kami sebagai perempuan. Dengan kekurangan-kekeurangan kami sebagai makhluk yang lemah.
Kami harap kalian bisa memahami ini. Tetapi jika tidak pun, kami tak akan menyalahkan kalian. Kami hanya bisa pergi, menghilang di dalam sunyi, berharap agar kami tidak menyakiti kalian lebih jauh. Berharap agar suatu saat kalian bisa mengerti alasan kepergian kami.
Kita mungkin akan bertahan dalam cinta ini, tapi mungkin juga tidak. Karena jodoh ternyata memiliki umurnya tersendiri. Akan tetapi jika kalian memang jodoh kami, maka kami akan menerimanya dengan suka cita dan rasa syukur. Jika bukan, biarlah kita menyimpan kenangan ini sebagai harta kita yang paling berharga di kala tua.
Walau mungkin kita menjadi pikun dan lupa, setidaknya pernah ada cinta yang begitu indah.
Itu saja sudah cukup.
Ya, sudah lebih dari cukup…