Biasanya, sebuah desa itu dihuni dan dipenuhi oleh sebagian besar manusia. Sedangkan sebagian kecilnya, dihuni oleh hewan-hewan. Namun apa yang akan terjadi yaa, jika penghuni dalam sebuah desa di dominasi oleh hewan-hewan.
Ini lah yang terjadi pada desa di beberapa negara. Manusia yang hidup dan tinggal di desa tersebut jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan jumlah hewan di sana. Seperti apa yaa rasanya tinggal di sana? Berikut pemaparannya.
1. Desa Rubah-Zao, Jepang
Desa pertama ini berada di negara Jepang dan dikenal dengan sebutan ‘Desa Rubah’. Jumlah rubah yang berkeliaran di sini lebih banyak dibanding jumlah manusianya. Ada sekitar 100 ekor dari 6 jenis rubah yang berbeda-beda di sini.
Desa ini sering dikunjungi oleh para wisatawan. Hanya dengan membayar 700 Yen atau 76.000 Rupiah, para wisatawan dapat bermain, berfoto-foto dan memberi makan pada hewan yang sudah terpelihara dan sangat jinak ini.
2. Desa Kepiting Merah – Christmas Island, Australia
Selanjutnya adalah sebuat tempat di Christmas Island, Australia. Namanya adalah ‘Desa Kepiting’. Kamu bisa melihat ada sekitar 120 juta ekor kepiting merah yang berkeliaran bebas. Hanya ada sekitar 20 ribu manusia yang tinggal desa ini.
Kepiting merah ini hanya ada saat musim hujan, hewan yang memiliki capit tersebut akan berpindah tempat dari dalam hutan menuju pinggir laut. Tempat ini memang sudah dijadikan sebagai tempat konservasi hewan tersebut sejak tahun 1980 silam.
3. Desa Ayam, Kauai, Hawaii
Di Kauai, Hawaii juga ada desa yang tak kalah menakjubkan. Di desa ini ada banyak sekali ayam-ayam yang berkeliaran bebas. Jumlah populasinya juga lebih banyak di banding jumlah populasi manusia yang tinggal di desa tersebut.
Ayam-ayam di sini juga sangat spesial, karena mendapat perlindungan hukum dari negaranya. Menurut sejarah, ayam ini awalnya dibawa oleh seseorang dari Polinesia dan Eropa sebagai salah satu alat investasi.
4. Desa Kucing, Houtong, Taiwan
Di Taiwan, ada sebuah desa yang dihuni oleh banyak kucing. Desa ini berlokasi di Houtong. Pengunjung yang datang kesini, dapat bercengkrama dengan hewan berbulu tersebut. Kucing begitu istimewa di sini, bahkan dekorasi fasilitas umum di sini juga bertema kucing.
Tempat ini dulunya adalah sebuah pertambangan. Namun setelah pertambangan ini ditutup, para penduduk banyak yang meninggalkan desa ini. Sampai akhirnya, jumlah populasi manusianya menjadi lebih sedikit dibanding jumlah populasi kucing.
Itulah tadi beberapa desa yang penghuninya lebih didominasi oleh hewan-hewan. Hemm, kalau hewan seperti kucing atau rubah ada di sekitar tempat tinggalmu, mungkin akan terasa menyenangkan yaa. Tapi bagaimana yaa jika yang berkeliaran itu adalah hewan buas, tentu akan sangat meresahkan pastinya.