Ijazah di zaman sekarang bukan hanya sebagai tanda kelulusan di sebuah institusi pendidikan. Lebih dari itu, selembar surat atau dokumen ini kini juga menjadi biang keributan.
Ya, keributan tentang keabsahan ijazah milik Presiden RI ketujuh, Joko Widodo tampaknya terus berlanjut hingga sekarang. Banyak pihak yang meragukan bahwa pria yang akrab disapa Jokowi itu adalah asli lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Mengapa keabsahannya dipertanyakan?
Siapa yang memulai polemik keabsahan ijazah UGM Joko Widodo? Di adalah mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar. Keraguannya muncul setelah menilai bahwa penggunaan font Times New Roman dalam dokumen tersebut seharusnya belum ada di era 1980-an hingga 1990-an.
Rismon kemudian membuat analisa berupa video yang berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo “Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System.” Video ini kemudian dipublikasikan melalui media sosial YouTube pada tanggal 11 Maret 2025.
Didatangi TPUA untuk buktikan keabsahannya
Dari video tersebut, bola panas terus bergulir. Terbaru, rombongan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi secara langsung Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada tanggal 15 April 2025.
TPUA adalah tim yang mencoba membuktikan bahwa ijazah Fakultas Kehutanan UGM Joko Widodo adalah palsu. Tim ini diwakili oleh Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauzia Tiasuma, serta Syukri Fadoli, Mereka berhasil bertemu pihak kampus dan meminta bukti-bukti keabsahan ijazah Joko Widodo di fakultas tersebut.
Buktikan keabsahan, Jokowi bolehkan media lihat ijazahnya
Mantan Presiden RI Joko Widodo akhirnya meluluh. Setelah terus kukuh, dirinya melunak dan mengajak wartawan untuk melihat sendiri ijazah yang dimilikinya. Hal ini terjadi ketika para awak media sedang bersiap untuk meliput pertemuan antara Jokowi dengan perwakilan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Bersama dengan para wartawan, ayah dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka ini memasuki kediamannya di Gang Kutai Utara nomor 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Boleh melihat, tapi jangan ambil gambar
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menunjukkan ijazah-ijazah yang dimilikinya. Mulai dari bukti kelulusan yang ia dapatkan di Sekolah Dasar hingga jenjang Strata 1. Karena dilarang mengambil gambar, para wartawan harus mengumpulkan handphone dan kamera sebelum memasuki ruangan.
“Ini saya tunjukkan ijazah saya, mulai dari SD sampai S1. Tapi jangan difoto ya,” ujar Jokowi kepada wartawan.
Seorang ajudan Jokowi kemudian datang dengan menenteng dua map. Satu map berisi ijazah dari SD hingga SMA, sementara map lainnya dengan warna hitam berisi bukti kelulusannya dari ijazah Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ancam laporkan pihak yang menyudutkan ijazahnya
Joko Widodo sendiri sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk menghadapi pihak-pihak yang mempersoalkan keaslian ijazah Fakultas Kehutanan UGM miliknya. Ia menekankan bahwa justru pihak-pihak yang melemparkan tuduhan ijazah palsu UGM miliknya adalah yang harus memberikan pembuktian, bukan sebaliknya.
Menurut Jokowi, sudah banyak pihak yang menjelaskan, termasuk Dekan Fakultas Kehutanan UGM. Menurutnya langkah hukum perlu dipertimbangkan karena sudah jadi fitnah di mana-mana dan pencemaran nama baik.