in

Profil Fedi Nuril, Sang Aktor yang Gencar Kritik Pemerintah dan Pejabat Publik

Fedi Nuril sering lempar kritikan kepada pemerintah lewat cuitan medsos-nya.

Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh yang beristri lebih dari satu, tetapi karena keberaniannya dalam ‘menghajar’ pihak-pihak pemerintah.

Ya, aktor yang memerankan sosok pendaki gunung bernama Genta di film 5 cm (2012) ini gemar memposisikan dirinya sebagai ‘oposisi’ lewat postingan-postingannya di media sosial. Tapi siapa sangka, di balik vokalnya seorang Fedi Nuril mengkritik pemerintah dan pejabat publik, ternyata dia juga punya latar belakang yang nggak semua orang tahu, lho!

Gencar suarakan ketidakadilan

Fedi Nuril adalah oposan. Bahkan hal ini sudah ia lakukan sejak pemerintahan mantan Presiden Joko Widodo. Ia kerap bersuara lantang menentang kemunduran demokrasi hingga harus berletih lelah membalas cuitan balasan dari para buzzer atau pendengung yang bertujuan mematahkan kritiknya.

Hal ini berlanjut pada pemerintahan Prabowo Subianto. Ia juga kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Presiden. Mulai dari penolakan karena terduga pelaku pelanggaran HAM mencalonkan diri sebagai pemimpin negara, hingga rasa penasarannya terhadap dalang di balik akun ‘FUFUFAFA.’

Kritik Prabowo yang angkat Ifan Seventeen sebagai Dirut PT PFN

Fedi Nuril juga menentang kebijakan Prabowo yang tiba-tiba menunjuk seorang vokalis band untuk menjadi pengendali perfilman Nusantara. Bersama beberapa tokoh-tokoh sinema papan atas lainnya, Fedi merasakan ketidakadilan ketika sang Presiden RI mengangkat penyanyi Riefian ‘Ifan Seventeen’ Fajarsyah sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Nasional (PFN).

Salah satu penolakan datang dari seorang Fedi Nuril. Ia mempertanyakan kemampuan Ifan dalam mengemban tugas tersebut dengan mengutip kata-kata Prabowo yang mementingkan kemampuan dan prestasi. Selain itu, sosok pemeran Fahri di film Ayat-Ayat Cinta juga merasa bahwa sang Dirut PFN tidak ada jejak prestasi yang jelas bagi perfilman Indonesia.

Kekacauan Indonesia, kemarahan Fedi Nuril

Fedi Nuril sering dianggap berseberangan dengan pemerintah. Hal itu diakuinya ketika diwawancara oleh media Tempo dimana dirinya mengaku marah dengan berbagai kekacauan dan ketimpangan yang terjadi di negara ini.

Baginya, amarah tersebut membuat ia mengesampikan ketakutan dan tidak lagi takut terhadap risiko-risiko yang harus dihadapi ketika menghadapi orang-orang yang ia kritik. Namun menurutnya tidak masalah, karena sebagai seorang seniman, dirinya terpanggil untuk menjadi seorang yang kritis, corong perlawanan kepada kebijakan buruk pemerintah.

Ayah Fedi Nuril dekat dengan Soekarno

Meski terlihat anti-politik, siapa sangka ternyata ayah Fedi Nuril dulu dekat dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Melalui media sosialnya, Fedi Nuril membuka rahasia bahwa ayahnya adalah sosok yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pangkat terakhir Kolonel dan pernah diajarin cara makan jeruk sunkist oleh Bung Karno,” ungkap Fedi dalam cuitannya.

Pengakuan Fedi Nuril sekaligus menjawab rasa penasaran para netizen. Banyak yang menganggap keberaniannya dalam bersuara merupakan DNA dari ayahnya yang seorang pejuang.

Orang yang punya darah pejuang emang beda,” tukas seorang warganet.

Fedi Nuril ternyata pernah mencoba karier militer

Memiliki ayah seorang Kolonel, tidak heran bila Fedi Nuril ternyata pernah coba-coba mengikuti jejak ayahnya. Sayangnya, nasib tidak membiarkannya menjadi seorang prajurit dan gagal dalam seleksi masuk Akademi Militer.

Lahir sebagai anak bungsu pasangan mendiang Nuril Rachman dan Tuty Nuril, Fedi mengaku bahwa di antara tiga bersaudara, hanya dirinya yang mencoba untuk meneruskan DNA sang Ayah. Namun hal itu pupus karena dirinya memiliki minus pada matanya.

BACA JUGA: Kontroversi RUU TNI yang Mendapat Penolakan Masyarakat

Kegagalannya menjadi seorang tentara menjadikan Fedi Nuril yang sekarang. Seorang seniman, yang menurutnya harus tidak pernah lelah melawan ketidakadilan. Baginya, siapa pun berhak untuk bersuara, memberi kritik kepada para pemangku kebijakan, terutama ketika mereka lupa untuk mewakili rakyatnya.

Written by Bayu Yulianto

Food Vlogger Codeblu Terancam Kena Boikot dan Diseret ke Ranah Hukum, Ini Aturan Sehat Reviu Makanan

Deretan Artis Sibuk Klarifikasi Pasca Namanya Masuk List Pendukung 02 saat Pemilu