Tak pernah terlintas di benak seorang Abdul Rahman Amir Ruddin, bahwa ia akan menjadi yatim piatu dalam semalam. Tak hanya kehilangan kedua orang tuanya, remaja asal Malaysia ini juga kehilangan 4 orang saudaranya. Seluruh anggota keluarga Abdul Rahman meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Segamat. Berikut kronologi kejadiannya.
Seluruh Anggota Keluarga Meninggal Dunia
Kedua orang tua dan keempat saudara Abdur Rahman tengah mengendarai mobil menuju Segamat pada hari Jumat (1/9). Sang ayah, Amir Ruddin Ismail (46) hendak mengantarkan sang istri, Norahimah Noor Muhamad (43) ke Sekolah Agama Kemendak di Segamat untuk mengajar. Sekaligus mengantar anak-anaknya ke Maahad Tahfiz Al-Qur’an Al-Muhammadi di Kundang Ulu, Bukit Gambir.
Kala itu, Abdur Rahman tak ikut mengantar karena memiliki urusan lain. Sayangnya, mobil yang dikendarai keluarga Abdur Rahman, tertabrak sebuah truk hingga menewaskan keluarganya. Ayah, Ibu, dan ketiga saudaranya, Fatimatulzahrah (17), Seri hadijah Aqilah (13), Rufaidatul Asyariyah (10), meninggal di tempat. Sedangkan Abdullah (15), dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Abdullah mengalami luka yang serius di beberapa bagian tubuhnya akibat kecelakaan, yaitu di bagian kepala, usus, dan paru-paru. Meski telah mendapatkan perawatan di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Segamat, Abdullah meregang nyawa. Selain seluruh anggota keluarga Abdur Rahman, seorang anak berusia 5 tahun juga meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Segamat.
Kronologi Kecelakaan Maut di Segamat
Kecelakaan maut ini terjadi di Kilometer 5, Jalan Segamat-Kuantan, Malaysia pada pukul 18.30 waktu setempat. Bermula dari sebuah mobil yang berhenti karena ada perbaikan jalan. Namun, supir truk bermuatan pasir yang ada di belakang mobil tersebut tak bisa mengerem tepat waktu dan kehilangan kendali kendaraan. Truk pun menabrak mobil yang tengah berhenti tersebut dan keluar jalur ke arah berlawanan kemudian menabrak mobil keluarga Abdur Rahman. Dalam kecelakaan ini, terlibat sebuah truk dan 3 mobil.
Sempat Mengirim Foto Sebelum Berangkat
Sebelum kecelakaan, mereka sekeluarga sempat bertemu. Ketika akan berangkat ke Segamat pun, keluarga juga sempat mengirimkan gambar mereka melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp. Tentu Abdur Rahman yang merupakan anak sulung dari keluarganya ini, tak akan menyangka bahwa ia ditelepon dan dikabari bahwa keluarganya mengalami kecelakaan. Ia tak dapat berkata-kata saat mengetahui mereka meninggal dunia dan meninggalkan dirinya selama-lamanya.
Anak Sulung Menjadi Imam Salat Jenazah Keluarganya
Terdapat sebuah video yang memperlihatkan Abdur Rahman yang tengah terduduk lemas. Tangis tak dapat terbendung, ia menangis tersedu-sedu di antara orang-orang yang menenangkannya. Ia pun menjadi imam salat jenazah seluruh anggota keluarganya di Masjid Ubuddiah, Parit Limbong keesokan harinya pada Sabtu (2/9). Ayah, ibu, dan keempat saudaranya dimakamkan di satu liang lahat di Taman Makam Islam Masjid Ubuddiah.
BACA JUGA: Kecelakaan Fatal di Fly Over Pesing dan Dilema Pengendara Motor Lewat Jembatan Layang
Bagi Abdur Rahman, pasti berat menerima kenyataan bahwa seluruh anggota keluarganya pergi meninggalkannya dalam semalam. Namun, anak sulung ini akan selalu mengingat pesan sang ayah sebelum meninggal dunia. Ialah untuk selalu bersedekah dan beramal. Semoga ia diberi ketabahan atas kehilangan yang dialaminya.