Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa pada Senin (21/11/2022). Gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB itu, menyebabkan kerusakan parah. Sedangkan 90 persen rumah mengalami kerusakan tingkat sedang. Gempa Cianjur juga terasa hingga Jakarta.
Warga Tangerang, Bekasi, Banten, dan Bogor ikut merasakan kekuatan gempa yang berlangsung selama 10 hingga 20 detik itu. Banyak korban luka-luka hingga meninggal akibat gempa tersebut. Berikut sejumlah fakta gempa Cianjur selengkapnya.
Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 Magnitudo bersifat merusak
BMKG menjelaskan pusat gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo itu berada di 10 km barat daya Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 km. Gempa tersebut merupakan gempa bumi dangkal yang bersifat merusak. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan gempa Cianjur pertama merupakan gempa vertikal. Kemudian selang tiga menit, gempa horizontal mulai terjadi sehingga kawasan Jabodetabek juga ikut merasakan guncangan.
Tak berpotensi tsunami namun ada potensi gempa susulan
Gempa yang berpusat di 6.84 LS dan 107.05 BT Kabupaten Cianjur itu tidak berpotensi tsunami. Namun BNPB meminta masyarakat agar tetap waspada karena gempa susulan bisa terjadi. Berdasarkan data BMKG hingga pukul 16.00 WIB, sudah terjadi 25 kali gempa susulan. Kepala BMKG Daryono menjelaskan gempa dangkal ini memiliki banyak gempa susulan karena berada di batuan yang rapuh, sehingga BMKG belum bisa memperkirakan kekuatan gempa susulan.
Ratusan bangunan alami kerusakan
Gempa di Cianjur mengakibatkan longsor di jalur utama Cipanas dan Cugenang hingga lalu lintas di kawasan itu tertutup. Puluhan bangunan juga mengalami kerusakan parah. Beberapa bangunan yang terdampak gempa meliputi rumah, pondok pesantren, RSUD Cianjur, sekolah, tempat ibadah, toko, kafe, dan fasilitas pemerintahan. Sebanyak 46 rumah di Kabupaten Bogor dan 443 rumah di Kabupaten Sukabumi juga mengalami kerusakan akibat gempa.
Tewaskan 162 orang dan 326 lainnya alami luka-luka
Jumlah korban tewas akibat gempa di Cianjur terus bertambah. Data terbaru sebanyak 162 orang meninggal dunia. Banyak di antaranya adalah anak-anak yang tertimpa bangunan ambruk. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan jumlah korban masih bisa bertambah. Tak hanya korban meninggal, sejauh ini 326 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan 5.389 yang mengungsi.
BACA JUGA: Ini Hal yang Penting untuk Diketahui Semua Orang Saat Terjadi Bencana Gempa
Kepala BMKG Daryono mengatakan daerah Purawakarta, Cianjur, Bandung, Sukabumi, dan Lembang memang rawan gempa karena merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Ia juga mengatakan BMKG masih terus memantau dan menganalisis gempa susulan hingga Selasa (22/11/2022) pagi. Sementara itu, pihak BPBD sedang menangani bantuan logistik untuk para korban gempa.