Beberapa pekan terakhir, topik gagal ginjal pada anak menjadi highlight di berbagai media. Sampai saat ini, ada ratusan anak di berbagai daerah di Indonesia yang didiagnosa mengalami penyakit ginjal akut. Masih belum diketahui secara jelas penyebab dari penyakit ginjal ini.
Di tengah isu penyakit ginjal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik beberapa obat berbentuk sirup yang terindikasi mengandung bahan kimia yang bisa merusak sistem ginjal. Bahan kimia yang dimaksudkan adalah etilen glikol. Seperti apa kandungan bahan kimia ini? Simak ulasan Boombastis.com berikut sampai selesai ya!
Etilen glikol digunakan di sejumlah industri rumah tangga dan kosmetik
Melansir dari Healthline, etilen glikol jadi salah satu bahan kimia yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri berat dan kosmetik. Fungsi utama dari bahan kimia ini adalah sebagai bahan pelarut dan juga bisa memberikan rasa manis. Senyawa yang terdapat dalam etilen glikol seperti senyawa ini mirip dengan etanol, yang sering ada dalam minuman beralkohol, secara struktur kimia.
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) mengungkap bahwa etilen glikol tidak dimasukkan ke dalam formula obat, hanya saja ada beberapa obat seperti paracetamol yang susah larut, sehingga membutuhkan campuran senyawa etilen glikol dalam jumlah tertentu.
Efek yang bisa ditimbulkan oleh etilen glikol
Etilen glikol cukup berbahaya jika digunakan atau terkonsumsi oleh manusia. Meski tidak berbau dan tidak berwarna, zat kimia ini bisa menyebabkan penyakit serius. Efek samping dari etilen glikol ini bisa menyerang sistem saraf pusat, jantung, dan juga ginjal. Oleh karena itu, konsumsi etilen glikol bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti kejang, mual, muntah, bahkan tidak sadarkan diri.
Bila terhirup atau terkena uapnya, etilen glikol bisa menyebabkan iritasi pada mata serta sesak pernapasan. Nah, terkait dengan etilen glikol disebut sebagai zat berbahaya untuk ginjal, hal ini karena dalam proses metabolisme glikol akan diubah menjadi asam glikolat. Jumlah asam glikolat yang menumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Disebut sebagai salah satu pemicu kerusakan ginjal pada anak
Melansir Merdeka.com, penyakit ginjal akut pada anak dikarenakan adanya penumpukan zat mineral yang kemudian menjadi batu ginjal. Kejadian ini sering dipicu karena infeksi saluran kemih dan penyakit asam urat. Kondisi ini jika tidak segera ditangani bisa membahayakan tubuh.
Asam glikolat yang menumpuk membuat urine menjadi limbah di dalam tubuh, yang bisa mengkristal dan berubah menjadi batu ginjal. Dalam kasus penyakit ginjal akut yang diderita oleh ratusan anak Indonesia saat ini, anak yang datang ke rumah sakit rata-rata dengan keluhan berkurangnya volume urine, atau tidak bisa ber-urine sama sekali.
Ditarik dari peredaran dan tak lagi dijual bebas
Sirup merupakan salah satu obat yang mudah diberikan kepada anak. Karena rasanya yang manis dan berbentuk cairan, sehingga lebih mudah dicerna oleh anak dibandingkan dengan pil atau obat tablet. Namun, banyaknya anak yang menderita penyakit ginjal akut dan bahaya etilen glikol ini, membuat BPOM memerintahkan untuk menarik obat-obatan sirup yang disebut mengandung etilen glikol. Apotek dan toko obat juga dilarang menjual segala macam jenis sirup yang biasa diberikan untuk anak-anak.
Jenis-jenis sirup yang ditarik ini merupakan obat-obatan yang diberikan kepada anak sebagai obat demam, batuk, dan pilek. Penarikan ini sebagai salah satu upaya untuk menekan jumlah anak-anak yang datang ke rumah sakit dan didiagnosa dengan penyakit ginjal akut. Hingga saat ini, ada kurang lebih 99 anak yang meninggal karena penyakit ginjal akut ini.
BACA JUGA: Gagal Ginjal Misterius Jangkiti Ratusan Anak Indonesia, Kenali Gejalanya!
Untuk saat ini, obat dalam bentuk sirup untuk anak-anak yang diduga mengandung zat etilen glikol, ditarik dari pasaran dan tidak boleh lagi dijual secara bebas. Kepada semua orang tua, harus tetap memantau segala keluhan sakit anak, juga memantau volume urine anak. Karena, kebanyakan dari anak yang menderita ginjal akut susah buang air kecil atau tidak bisa sama sekali.