Fakta Cinta Laura yang Gemar Lakukan Aktivitas Sosial sampai Bangun Sekolah

Cinta Laura dulu dikenal sebagai aktris yang mempunyai aksen khas berbicara Bahasa Indonesia dengan logat Bahasa Inggris. Pasalnya, dari kecil hingga remaja ia tinggal di luar negeri. Namun, kini Cinta Laura lebih dikenal sebagai aktivis sosial.

Cuplikan video dengan kata-kata memotivasi dari Cinta Laura banyak berseliweran di media sosial. Ia bahkan membangun sekolah gratis di beberapa daerah di Indonesia. Bagaimana perjalanan karier Cinta Laura sampai sekarang masih eksis di tanah air? Simak ulasan Boombastis.com berikut.

Memulai karier saat berusia 13 tahun

Cinta Laura Kiehl atau lebih dikenal sebagai Cinta Laura memulai karier sebagai jebolan finalis model pada 2006, saat usianya masih 13 tahun. Tak berapa lama, tepatnya saat berusia 14 tahun, Cinta mulai menjajaki dunia akting. Sinetron pertamanya berjudul Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?) yang terbilang booming  sampai Cinta pun dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Cinta juga bermain dalam sejumlah judul film dan mengeluarkan single pertama berjudul You Say Aku yang juga menjadi lagu tema sinetronnya Upik Abu dan Laura. Aktris dan penyanyi kelahiran Jerman ini juga mengeluarkan album lagu Cinta Laura dan Hollywood Dreams. Di samping itu, Cinta juga bermain di film Hollywood yaitu The Philosophers. Terbaru, Cinta Laura juga membintangi film Indonesia Jagat Arwah yang tayang pada Oktober 2022.

Dialog terkenal dari sinetron Cinta Laura

Saat itu, salah satu dialog terkenal Cinta “sudah hujan, becek, nggak ada ojek” begitu dikenal orang karena logat kentalnya tersebut. Sampai orang-orang banyak menirukan dan menjadikannya meme. Namun, di balik hal tersebut terdapat cerita sedih. Menurut ibunda Cinta, Herdiana Kiehl, dalam wawancara dengan sebuah tabloid via YouTube, mengatakan bahwa Cinta tidak nyaman dengan jargon tersebut. Bagi Cinta jargon tersebut adalah rundungan untuknya.

Cinta Laura juga menjelaskan hal tersebut pada sebuah video yang tayang pada Maret 2022 di akun YouTube-nya. Ia menjelaskan bahwa dialog tersebut membuatnya merasa menjadi bahan tertawaan dan Cinta tidak nyaman dengan hal tersebut sampai cukup melukai harga dirinya. Kini Cinta menyuarakan bahwa dialog tersebut bentuk bullying bagi dirinya yang mungkin dulu orang tidak merasa demikian.

Raih 2 gelar sarjana di Universitas Columbia New York

Cinta Laura mengenyam pendidikan di Universitas Columbia New York, yang termasuk 5 kampus ternama di Amerika Serikat. Ia memulai kuliah pada 2011 jurusan Psikologi dan Sastra Jerman. Cinta berhasil menyelesaikan pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun dan lulus dengan nilai 3,9 atau predikat cum laude.

Ia juga mendapatkan gelar kehormatan yang hanya diberikan kepada sekitar 20 persen dari lebih dari 1.000 mahasiswa yang lulus pada tahun tersebut. Cinta menjadi satu-satunya mahasiswa yang lulus dengan prestasi cum laude dalam kurun waktu 3 tahun. Mahasiswa lain yang cum laude rata-rata menyelesaikan pendidikan dalam waktu 4 tahun.

Mendirikan sekolah bersama Yayasan Soekarseno

Cinta Laura ikut terlibat dalam Yayasan Soekarseno yang berdiri sejak 2002. Yayasan tersebut milik keluarga ibu Cinta Laura. Sang ibu berperan sebagai ketua, sedangkan Cinta selaku wakil ketua. Yayasan Soekarseno berfokus pada bidang pendidikan dan kesehatan di Bogor dan Jakarta. Sejauh ini, terdapat 10 sekolah dasar yang direnovasi dan disubsidi oleh yayasan ini. Sementara itu, mereka juga membangun dan mensubsidi 2 sekolah yaitu SMP Pangerasan 1 dan SMP Pangerasan 2.

Sementara itu, Yayasan Soekarseno juga telah terlibat dalam berbagai proyek kesehatan sejak 2005. Mereka mendukung klinik kesehatan di Ciawi dan Jakarta sekaligus mendukung keluarga yang membutuhkan bantuan kesehatan.

Kerap menyuarakan kepeduliannya soal isu sosial

Cinta Laura merupakan salah satu publik figur Indonesia yang kerap menyuarakan kepedulian terhadap isu sosial. Salah satunya menyuarakan terkait Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Ia menyuarakan alasan pentingnya RUU PKS agar disahkan di Indonesia, karena menurutnya payung hukum untuk melindungi korban kekerasan seksual di Indonesia masih belum ada. Cinta pun memberikan edukasi terkait perundungan yang kerap terjadi di Indonesia. Ia menolak tegas berbagai bentuk perundungan.

Selain menyuarakan isu sosial, gaya hidup Cinta pun menjadi sorotan. Dalam suatu wawancara, diketahui bahwa Cinta termasuk orang yang berpikir dua kali untuk membeli barang bermerek. Menurutnya, ia tidak harus mengenakan barang bermerek seperti pakaian atau tas. Ia akan membeli barang sesuai dengan fungsinya.

BACA JUGA: Cinta Laura Ungkap Pilih Hidup Hemat, Dipuji Netizen hingga Dinyinyir Selebtwit

Transformasi Cinta Laura selama sekitar 15 tahun belakangan patut menjadi contoh bagi generasi sekarang. Aktif dalam kegiatan sosial dan tetap berwawasan serta tidak terbutakan oleh barang bermerek.