Memenangkan ajang kecantikan, apalagi di tingkat nasional, biasanya membuat seseorang memiliki masa depan yang cerah. Jalan menuju ketenaran terbuka lebar dengan berbagai tawaran iklan maupun pekerjaan lain. Keluarga pun biasanya akan ikut bangga dan memberikan dukungan.
Namun hal itu tak terjadi pada seorang wanita asal Venezuela. Ia pernah menyandang gelar sebagai Miss Venezuela 1973 dan menjadi sangat populer. Sayangnya, nasib wanita ini justru berakhir tragis. Simak kisahnya berikut ini.
Menjadi Miss Venezuela di usia muda
Pada usia 26 tahun, Damarys Ruiz dinobatkan sebagai Miss Venezuela 1973. Ia dianugerahi wajah yang rupawan. Tinggi Damarys memang hanya 160 cm, namun ia mempunyai tubuh yang proporsional dan indah. Bahkan, bentuk tubuhnya diibaratkan seperti jam pasir. Tak hanya cantik secara fisik, Damarys adalah wanita yang cerdas. Ia merupakan sarjana hukum dan berprofesi sebagai pengacara.
Damarys tak lanjutkan profesinya
Sayangnya, Damarys tak pernah menikmati kesuksesan padahal ia dikaruniai dengan kecantikan, ketenaran, dan kepintaran. Setelah memenangkan Miss Venezuela, ia tak melanjutkan kariernya di bidang hukum. Ia justru kembali ke rumah dan menjual kerajinan dan perhiasan yang terbuat dari barang bekas di kota Caracas, Venezuela.
Alami kekerasan fisik dari saudara sendiri
Damarys pun kurang beruntung dalam masalah asmara. Ia tak pernah punya pacar yang baik dan tulus mencintainya. Pihak keluarga juga malah menimbulkan masalah baru bagi Damarys. Ia selalu mendapatkan kekerasan fisik dari saudara laki-lakinya yang tinggal serumah bersamanya. Saudara laki-laki Damarys diduga iri dengan prestasinya, sehingga merenggut kebebasan Damarys. Damarys mengaku ia sering dibiarkan kelaparan. Ia juga mendapat ancaman dan sering dipukuli. Beberapa kali, wanita cantik ini melapor pada polisi namun pihak kepolisian tak melakukan tindakan apapun.
Kabur dari rumah hingga hidup di jalanan
Pada tahun 2000, Damarys kabur dari rumah agar tak mendapat siksaan lagi dari saudara laki-lakinya. Ia pun tak mempunyai tujuan hingga menjadi gelandangan di jalanan. Salah satu orang yang mengenal Damarys saat menjadi tunawisma adalah Rosalda Gomes. Gomes menyaksikan sendiri bagaimana menderitanya Damarys selama dua tahun terakhir. Gomes mengatakan Damarys mengalami depresi mendalam tanpa dukungan dari keluarga maupun teman.
Namun, Gomes menyebut Damarys adalah wanita yang pintar dan cantik luar dalam. Di matanya, Damarys adalah pembicara yang hebat karena dulunya ia mempelajari banyak kasus saat duduk di bangku universitas. Damarys mempunyai banyak pendapat yang menakjubkan, hingga Gomes sangat kagum dengan pemikirannya.
Damarys meninggal tanpa dikunjungi keluarga
Pada 9 Mei 2015, Damarys ditemukan sudah tak bernyawa selama beberapa hari di sebuah taman. Perwakilan rumah sakit daerah setempat mengatakan, jasad Damarys belum bisa diidentifikasi karena belum ada pihak keluarga yang mengunjungi. Bahkan hingga berita kematian Damarys dipublikasikan, keluarga maupun kerabatnya belum mengunjungi jasad Damarys.
BACA JUGA: Jadi Rakyat Biasa, Begini Kehidupan Putri Mako yang Sekarang Tinggal di Amerika
Kisah Damarys yang berakhir tragis menyita perhatian media internasional. Wanita baik hati itu seharusnya memiliki masa depan yang cerah. Semoga ia mendapatkan ketenangan dan kedamaian yang tak ia temukan di dunia.